Kitab
Yudas merupakan kitab yang sangat pendek karena hanya terdiri dari satu pasal.
Meskipun sangat pendek, kitab ini memuat banyak pengajaran yaitu; soteriology,
kristologi, angelogi, bibliologi dan eskatologi. Penulis kitab secara jelas
telah menyebutkan indentitasnya di di dalam kalimat pembukanya. Dia adalah
Yudas, saudara Yakobus sekaligus saudara tiri Yesus (Mat. 13:55; Mrk. 6:3).
Beberapa teolog berpendapat bahwa Yudas sengaja tidak memperkenalkan diri
sebagai saudara Yesus karena kerendahan hatinya dan karena ia ingin meninggikan
Yesus. Tidak dijelaskan secara detail jabatan imamat apa yang disandang oleh
Yudas, tapi surat itu sendiri menjelaskan bahwa Yudas memiliki posisi strategis
yang membuat dirinya memenuhi syarat untuk menulis surat yang berisi nasihat
kepada jemaat.
Berdasarkan
latar belakang penulisnya, para teolog sepakat bahwa surat Yudas ditulis
sekitar tahun 60-80 M. surat ini ditunjukkan kepada semua orang Kristen pada
saat itu yang keadaannya sama dengan penerima I, II, III Yohanes, yaitu sedang
menghadapi para pengajar sesat yang memberitakan pengajaran yang tidak sesuai
dengan firman Allah. Tujuan utama Yudas menulis surat tersebut adalah untuk
mendorong para pembacanya agar “tetap berjuang untuk mempertahankan iman” dalam
melawan para guru sesat yang telah menyelusup ke tubuh jemaat dan mempromosikan
perilaku amoral serta ajaran-ajaran palsu yang menyangkal Tuhan Yesus Kristus
(Yud. 1:3).
Secara
garis besar, pokok utama di dalam kitab Yudas dibagi menjadi:
1. Salam
dan tujuan (Yud. 1:1-4)
Berisi
doa agar jemaat bertumbuh rohaninya dan tetap bertahan dalam iman yang teguh.
2. Pengajaran
mengenai guru paslu (Yud. 1:5-16)
Berisi
tentang definisi guru-guru palsu yang harus dihindari dan hukuman yang akan
mereka terima
3. Nasihat
kepada orang-orang percaya untuk menghadapi guru-guru palsu (Yud. 1:17-23)
Ada
3 nasihat yang diberikan, yaitu; mengingat ajaran firman Allah, memperkuat iman
menunjukkan kebaikan kepada orang lain.
4. Penutup
(Yud. 1:24-25) berisi pujian dan ucapan syukur kepada Yesus Kristus.
0 Comments