YANG BENAR SUDAH PASTI BAIK
Baca : Efesus -25
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. (Efesus 4:23-25)
Berbuat kebaikan belum tentu benar, tapi melakukan kebenaran sudah pasti baik. Baik belum tentu benar, tapi benar itu sudah pasti baik; dan hitungan-hitungan manusia tentang kebaikan dan kebenaran adalah berbeda dari ketentuan Allah sendiri. Ada orang yang menganggap satu kesalahan itu menjadi relevan saja jika mengatasnamakan kebaikan. Apa saja mau dilakukan demi kebaikan yang dituju, sekalipun itu mesti sedikit meleset bahkan sejenak hilang arah... toh untuk kembali ada pada arah yang benar itu bisa dilakukan kapan saja. Dan justru kebenaran yang terungkap tegas dan jelas pada titiknya sering dianggap terlalu tega/jahat, meskipun kebaikan yang sama menjadi tujuan dibaliknya.
Jadi kebenaran dalam kehendak Allah itulah yang menjadi tolak ukur untuk nilai sebuah kebaikan. Bukan sebaliknya! Karena kebaikan-kebaikan usaha mandiri manusia tidak akan menjamin apa pun akan kebenaran dan kehendak Allah yang berlaku bagi manusia. Allah punya otoritas-Nya atas manusia. Sementara manusia tak punya otoritas apa-apa terhadap Allah. Namun, yang sayang dari manusia ialah sifat yang sesuka hati lagi overconfidence memutarbalikkan posisinya dengan Allah yang adalah Tuhan Maha Kuasa itu, Sang Mahasanggup membolak-balikkan segala sesuatu dibawah kesucian tangan-Nya.
Justru kehinaan yang dijunjung-junjung manusia selalu dikira dapat menyaingi kekudusan Allah itu. Manusia diberi roh namun lebih memilih daging. Dikenakan hikmat oleh-Nya tapi menolak memakainya, malah cenderung menggunakan keangkuhan sifatnya sendiri. Hingga menjadi sulitlah dan terlalu sulit bagi manusia melihat, mencermati, apalagi mengikuti ketetapan yang Allah buat untuk kebaikan manusia. "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28)
Maka, untuk menjadi yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah ialah yang mampu melakukan kebenaran dalam kehendak Allah, bukan semata-mata melaksanakan kebaikan dengan landasan yang salah (perasaan manusia), yang mengarah pada kesia-siaan belaka.
Kenakanlah manusia barumu, yang mengenakan hikmat-Nya bukan sifatmu. Sebab mengandalkan kehendak Allah adalah selalu benar dan sudah tentu akan selalu baik. Karena yang benar dari Allah itu sudah pastilah terbaik.
Tuhan mampukan kita melakukan kehendak-Nya.
Selamat pagi saudaraku, selamat menikmati hadiratNya, selamat beraktifitas & Antusias.
0 Comments