Tabernakel Bagian 4: Makna Literal Setiap Bagian

Makna Literal Setiap Bagian


4.1 Pelataran (Kel. 27:9-15, 17-19; Kel. 38:9-17, 20)


Pelataran Tabernakel dibatasi oleh layar (kain gantung) dari lenan halus yang dipintal benangnya. Pelataran merupakan daerah berbentuk persegi panjang sempurna, panjangnya dua kali lebar, yakni panjang 100 hasta panjangnya dibagian selatan dan lebar 50 hasta panjangnya dibagian barat dan 100 hasta panjangnya di bagian utara juga 50 hasta panjangnya dibagian timur.

Luas layar (kain gantung) jika dibeberkan adalah 300 x 5 hasta = 1500 hasta persegi, luas dari halaman Tabernakel adalah 100 hasta panjangnya x 50 hasta lebarnya = 5000 hasta persegi. Layar atau kain penutup disangga oleh 60 buah tiang dari tembaga yang berdiri di atas 60 buah alas atau kaki yang juga dibuat dari tembaga.

Pelataran disebut juga sebagai halaman luar yang mengelilingi kemah suci Tabernakel. Halaman luar ini dibatasi oleh layar atau tirai keliling yang dibuat dari kain lenan halus yang digantungkan pada tiang-tiang. Di pelataran juga terdapat namanya pagar. Sehingga dengan adanya pagar tersebut menjadi pembatas, untuk mencegah orang-orang yang sembarangan masuk ke Kemah Suci. Jadi, Pelataran merupakan tempat bagi orang-orang yang melakukan pelayanan bagi Tuhan. Pelataran bukan tempat sembarangan yang bisa dimasuki orang-orang, melainkan pelataran merupakan tempat orang-orang yang melakukan kewajiban mereka kepada Tuhan. Untuk datang di pelataran tidak memandang siapa orangnya, bisa para imam, orang awam, mereka berstatus tinggi maupun rendah, pemuda maupun manula, orang kaya dan juga orang miskin. Itu sebabnya, pelataran ini merupakan tempat persembahan korban, dan semua orang membutuhkannya, karena tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa

Pengertian Rohaninya:

Pelataran menunjuk zaman taurat (1500 tahun), dimana hukum taurat itu menyatakan hukumannya atas dosa. Hampir semua benda-benda Tabernakel dan bagian-bagiannya yang berada di pelataran terbuat dari tembaga = penghukuman (pembalasan). Angka 5000 menunjuk 5000 tahun yang dibatasi oleh Allah dimana dalam kurun waktu tersebut Allah bermusuhan dengan umat-Nya yan terdiri dari Israel dan kafir, mulai dari Abraham sampai pada akhir dari 1000 tahun Kerajaan Damai. Pelataran juga berbicara soal keadilan/kebenran Allah dan adalah daerah Iman. . Pelataran bersuasanakan Kebangkitan atau Pembaharuan.

Penerapan:

Ø  Penerapan Umum: Kita patut mengucap syukur kepada Tuhan, kita sebagai orang Kristen pada masa kini tidak susah-susah untuk mencari Tuhan lagi atau datang beribadah kepada-Nya, karena jika dibandingkang orang-orang Israel dulunya, bila mereka datang kepada Tuhan sangat susah sekali dengan berbagai aturan yang harus dilakukan, dan untuk datang kepada Tuhan saja hanya orang-orang tertenntu saja. Tetapi sekarang datang kepada Tuhan tidak dengan berbagai aturan lagi, yang penting ada kemauan datang kepada Tuhan.

Ø  Penerapan Khusus: Saya harus menyadari posisi saya sekarang apakah saya masih pelataran atau di ruang kudus.

4.1.1 Pagar


Pagar adalah suatu bentuk persegi panjang yang terdiri dari layar dan 60 tiang tembaga. Pagar adalah kesatuan dari layar dan tiang yang telah menyatu sehingga disebut sebagai pagar. Tentu disaat disatukan layar dan tiang pasti ukuran, posisinya udah pas, sehingga disaat ada angina dipadang gurun tidak roboh. Pagar merupakan suatu pelindung dari Tabernakel, yang mencegah binatang-binatang buas untuk mendekat dan sekaligus pembatas, untuk mencegah orang-orang yang hendak mendekat dan sekaligus pembatas, untuk mencegah orang-orang yang hendak mendekati Kemah Suci tanpa aturan yang benar. Pagar adalah sebagai garis batas yang jelas, menyatakan bahwa tidak sembarang masuk orang masuk Tabernakel. Sebab pagar hanya memiliki satu pintu masuk ke Tabernakel.

Penerapan:

Ø  Penerapan Umum: Berdirinya pagar karena menyatuhnya tiang dan layar. Tiang dan layar dapat menyatuh karena didasari kesatuannya satu sama lain. Hal ini menjadi suatu penerapan bagi kita sebagai orang percaya, untuk mencapai suatu keberhasilan tentu harus ada kesatuan, dimana saling melengkapi satu sama lain.

Ø  Penerapan Khusus: Saya harus belajar mengerti orang lain, supaya tidak konflik dan perbedaan satu sama lain di asrama

4.1.2 Tiang


Tiang adalah suatu kayu penaga yang berdiri tegak di pelataran. Tiang ini bagian yang terpenting untuk berdirinya suatu pagar, sebab tanpa ada tiang maka tidak akan ada pagar. Tiang ini terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan tembaga dan puncak tiang tersebut terdapat kaitan perak tempat menggantung layar. Tiang ini adalah suatu yang sangat dibutuhkan oleh layar. Jadi tiang ini adalah penopang dari layar.

Penerapan:

Ø  Penerapan Umum: Layar dapat mengeliling Tabernakel karena adanya tiang. Tiang adalah sebagai penopang bagi layar. Jadi penerapannya, kita sebagai orang percaya harus saling menopang satu sama lain.

Ø  Penerapan Khusus: Manusia yang dibenarkan oleh karena penebusan Kristus, tidak lagi berada di bawah hukuman, maka idealnya berprilaku tegas/tegak dalam menyatakan kebenaran kerajajan Allah, siap sedia apapun resikonya (Yoh. 8:40; 18:37-38; Mat. 5:6) tetapi tidak “Single Fighter” melainkan harus terhubung seorang dengan yg lain dalam keeratan persekutuan

Secara pribadi kita dibenarkan dan sedan berprogres hidup berpadanan dengan injil kristus, dan ketika berhadapan dengan “dunia luar” kita harus bersikap tegas/tegak atas kebenaran Allah tanpa kompromi. Karena rawannya pengaruh-pengaruh “hidup lama” di sekitar kita, mengaharuskan kita berada dalam komunitas orang percaya untuk saling menguatkan, saling menasehati, sehingga bersama-bersama, kita menjadi saksi-saksi kebenaran Kristus.

Saya harus belajar untuk membantu teman saya apabila teman saya dalam keadaan susah dan membutuhkan pertolongan.

4.1.3 Layar

Layar ini berwarna putih dari kain lenan halus. Layar ini merupakan yang mengelilingi halaman kaabah atau Tabernakel. Sehingga dengan layar ini berwarna putih membuat suatu pembatas yang jelas di lihat orang. Layar ini bagi luar Tabernakel yang dilihat orang. Dengan layar berwarna putih, tentu kalau ada kotoran pasti kelihatan sekali.

Penerapan:

Ø  Penerapan Umum: Layar adalah bagian Tabernakel yang dilihat bagian luar. Yang menjadi penerapan bagi kita bahwa, hendaklah penampilan kita dan perbuatan-perbuatan kita sehari-hari mencerminkan orang percaya, karena kehidupan kita merupakan bagian yang dilihat orang.

Ø  Penerapan Khusus: Saya harus ada perubahan dalam hidup saya, karena saya nanti adalah seorang hamba Tuhan yang diteladani

4.2 Pintu Gerbang (Kel. 27:16; Kel. 38:18-19)


            Pintu gerbang Tabernakel terdiri dari tirai (kain penutup) sepanjang 20 hasta dengan tinggi/lebarnya 5 hasta berwarna:

·         Biru langit

·         Ungu

·         Kirmizi atau merah darah

·         Lenan halus putih yang dipintal benangnya

Disangga oleh 4 buah tiang dari tembaga dan berdiri atas 4 buah alas atau kaki dari tembaga. Kaitan-kaitannya, salut kepalanya (di atas keempat tiang) serta penyambung-penyambung dibaut dari perak. Pintu Gerbang = jalan masuk ke dalam Kerajaan Sorga

             Pintu Gerbang merupakan satu-satunya jalan masuk ke Tabernakel. Pintu gerbang cukup begitu lebar menampung semua orang yang mau masuk ke Tabernakel. Pintu Gerbang ini sama lebarnya dengan pintu Kemah dan Pintu Tirai, sekaligus berbeda bentuknya. Pintu Gerbang memiliki lebar yang universal, berhubungan semua orang boleh datang, sekalipun hanya sedikit yang mau datang. Pintu Gerbang ini selalu terbuka bagi orang ingin mau datang ke Tabernakel dan Pintu Gerbang ini menarik hati karena berwarna-warni yang indah dibandingkan layar-layar putih.

Pengertian Rohaninya:

            Arti rohani dari pintu gerbang adalah menerima = percaya pada Yesus yang dilukiskan oleh 4 injil yakni:

1.      Ungu: Yesus sebagai raja dengan kuasa wibawaNya yang dilukiskan oleh Injil Matius.

2.      Biru langit: Yesus sebagai Hamba dengan kuasa kebangkitanNya yang dilukiskan oleh Injil Markus

3.      Kirmizi: Yesus sebagai Anak Manusia di dalam sengsaraNya yang dilukiskan oleh Injil Lukas

4.      Lenan halus (putih): Yesus sebagai Anak Allah dalam kemulianNya dilukiskan oleh Injil Yohanes

Tirai atau Kain Penutup yang warnanya sama seperti ini terdapat pula pada 2 pintu lainnya dalam tabernakel, yakni pada:

Penerapan:

Ø  Penerapan Umum: Pintu Gerbang mengajarkan bagi kita tentang “hanya satu-satu jalan masuk ke Tabernakel” tiada jalan lain jika mau masuk ke Tabernakel. Begitupun dengan kehidupan kita, jalan menuju keselamatan itu hanya ada satu pintu yaitu hanya didalam Yesus Kristus. Oleh itu sebagai orang percaya, hindari dalam pikiran kita bahwa di luar Kristus tidak ada pintu lain untuk memperoleh keselamatan, sebab pintu keselamatan itu hanya da satu yaitu hanya didalam Kristus.

Pintu gerbang pelataran Tabernakel adalah “tipe” Yesus Kristus, Tuhan kita, sebagai satu-satunya

Ø   Masuk “pintu” keselamatan kerajaan Allah hanya melalui Tuhan Yesus Kristus

Ø  Masuk “pintu” keselamatan memerlukan perjuangan, rela menderita dalam aspek kehidupan

Ø   Masuk “pintu” keselamatan harus dengan sikap pertobatan (Pkh. 4:17)

Ø   Masuk “pintu” keselamatan harus beriman kepada Tuhan Yesus Kristus

Ø   Masuk “pintu” keselamatan berarti siap menjadi anak-anak Allah/hidup rohani

Ø  Penerapan Khusus: Saya harus tetap belajar tetap setia kepada Tuhan, bahwa hanya Dia satu-satunya jalan keselamatan.

4.3 Mezbah korban bakaran (Kel 29:1-14)


            Dibuat dari kayu penaga berbentuk 4 persegi dan berukuran:

·         Panjang 5 hasta

·         Lebar 5 hasta

·         Tinggi 3 hasta

Ada 4 buah tanduk pada keempat sudutnya dan semuanya disalut dengan tembaga. Mezbah tersebut harus dibuat berongga. Di tengah-tengah mezbah terdapat kisi-kisi, yakni jala-jala tembaga dengan 4 buah gelang tembaga pada keempat ujungnya, dan kedudukannya adalah tinggi dari mezbah itu. 2 buah kayu pengusung terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan tembaga dan dimasukkan dalam gelang-gelang yang terdapat pada kedua rusuk mezbah tersebut waktu diangkat. Kuali-kuali, sodok-sodok, bokor-bokor penyiraman, garpu-garpu, dan perbaraan-perbaraannya dibuat dari tembaga

Pengertian Rohaninya

            Arti rohani dari pada mezbah korban bakaran adalah salib dimana Kristus menjadi korban. Mezbah korban bakaran juga menunjuk pada baptisan darah, seperti yang disebut dalam Wahyu 1:5b, dimana dosa itu dihapus. Baptisan darah menunjuk pada pertobatan arti perkataan mezbah adalah:

1.      Tempat penyembelihan (bahasa Ibrani Mizbeach)

2.      Tempat yang tinggi (bahasa Yunani Altare)  

3.      Tempat perapian

Demikianlah Salib adalah tempat dimana Anak Domba disembelih (Yesaya 53:7; Kisah Para rasul 8:32; Wahyu 5:8-9) dan tempat dimana Ia ditinggikan untuk menyelamatkan dan menarik banyak orang yang percaya (Yoh. 3:14-15; 12:32-33)

Mezbah yang dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan tembaga. Tembaga = penghukuman (pembalasan) Allah. Kayu penaga yang berwarna kehitam-hitaman dan keras itu menunjuk pada keadaan dosa yang ada pada manusia yang harus dijatuhi hukuman atau pembalasan Allah. Allah membenci dosa, tetapi mengasihi orang berdosa, karena Dialah Allah yang adil/benar.

            Mezbah korban bakaran ini adalah suatu alat bagian dari Tabernakel yang memiliki keunikan. Mezbah korban bakaran ini berbentuk persegi empat dan memiliki bagian-bagian yang lain melengkapi untuk bisa berfungsi. Mezbah korban bakaran ini satu alat yang begitu kuat dan tahan dimana saat korban di taru di atasnya tidak roboh dan disaat korban itu dibakar, alat ini tahan panas. Karena memiliki perbaduan besi dan logam yang sangat baik.

Penerapan:

Ø  Penerapan Umum: Hidup kita ini bagaikan Mezbah korban bakaran yang selalu dipakai. Dan jika mau hidup kita ini dipakai untuk menjadi alatnya Tuhan maka kita harus kuat dari tahan uji, misalnya disaat gesekan antara sesama kita tetap kuat untuk menghadapinya.

Ø  Jika salib dimana Kristus disalibkan adlah satu-satunya tempat penyelesaian hukuman dosa sehingga kita diampuni, dan jika terjadinya hanya satu kali saja untuk selamanya, maka idealnya dengan kekuatan pengampunan itu, kita tidak lagi berbuat dosa berulang kali, dan kemudian kita harus bertobat.

Ø  Penerapan Khusus: Saya mau belajar orang yang berguna dalam masyarakat seperti bakti sosial.

4.4 Bejana Pembasuhan (Kel. 30:17-21; 40:11-12, 30-32)


            Bejana pembasuhan dan kakinya dibuat dari cermin-cermin para wanita yang dipersembahkan. Cermin-cermin ini dibuat dari lempengan-lempengan tembaga yang digosok hingga mengkilap dan dapat digunakan sebagai kaca. Tempat kedudukannya diantara Kemah Pertemua dan Mezbah Korban Bakaran.

            Kegunaannya untuk membasuh kaki tangan para imam sebelum mereka melayani Kemah Pertemuan dan Mezbah Korban Bakaran supaya mereka jangan mati. Inilah ketetapan Tuhan untuk selama-lamanya.

Penggertian Rohaninya

            Bejana pembasuhan dari tembaga ini berbicara soal: Baptisan air dalam tanda kematian dan kebangkitan, mati dari dosa dan kehidupan lama untuk bangkit dengan hidup yang baru (Rom. 6:3-6). Pembaharuan, Penyucian oleh mandi air Firman Allah (Ef 5:26). Tanpa pembaharuan dan penyucian kita tidak akan dapat beribadah dan melayani (mentahbiskan diri pada) Tuhan, tetapi akan mengalami kematian rohani. Pengalaman Pembaharuan = pengalaman kematian.

            Bejana pembasuhan adalah suatu wadah yang menampung air, sebab berbentuk bulat. Kalau diperhatikan setiap sisi dari bejana pembasuhan ini tidak ada suatu penghalang bagi orang yang ingin membasuh kaki dan tangganya. Bejana pembasuhan ini memiliki suatu keindahan sebab memancarkan suatu cahaya karena bejana pembasuhan ini campuran antara tembaga dan cermin.

Penerapan:        

Ø  Penerapan Umum: Seorang Kristen sejati adalah orang yang memancar suatu cahaya keindahan dan menampung setiap beban orang yang lemah.

Ø  Dibasuh dari hidup lama yang berdosa atau lahir baru oleh air dan roh adalah mutlak bagi setiap manusia, diawali dengan pertobatan, dibuktikan dengan dilepaskan dari dosa oleh darah Yesus, bersedia dibaptis dalam dalam air, dosa diampuni dan memiliki hati nurani yang peka terhadap dosa untuk melayani (Ibr. 9:14) sebagai imam Allah (Why. 1:5a-6).

Ø  Penerapan Khusus: Pada saat ini saya menunjukkan ciri khas sebagai orang percaya bagi lingkungan sekitar. Dalam perjalanan hidup selanjutnya, oleh pimpinan Roh kudus, selalu bercermin pada friman Allah setiap waktu, sehingga hati nurani yang peka terhadap dosa.

4.5 Tempat Kudus

            Tempat kudus adalah suatu tempat yang berbentuk persegi empat yang di kelilingi papan dan atapnya terdapat tenda dan tudung. Tempat Kudus ini tempat terletak meja roti, kandil, dan mezbah dupa. Tempat Kudus ini suatu ruangan yang benar-benar kudus. Yang bisa masuk ke tempat kudus ini hanya para imam.

4.5.1 Pintu Kemah


            Pintu kemah terdiri dari tirai (kain penutup) yang berwarna biru langit, ungu, kirmizi atau merah darah, lenan halus (putih) yang dipintal benangnya, dan disangga oleh 5 batang tiang dari kayu penaga yang disalut dengan emas dengan kaitannya, ujungnya atau kepalanya dan penyambung-penyambungnya  dari emas serta berdiri atas 5 buah alas atau kaki dari tembaga.

Pengertian Rohaninya

            Arti rohani dari Pintu Kemah adalah kepenuhan atau baptisan dengan Roh Kudus. Pintu Kemah = batas antara pelataran dan ruang suci. Kedudukan diluar Pintu Kemah = artinya selamat, tetapi masih berada di dalam daerah Taurat, dimana daging masih berkuasa.

Daging artinya

1.      Manusia hakiki dengan kelemahan-kelemahan dan keinginan-keinginannya sendiri.

2.      Manusia yang belum dilahirkan baru.

Kedudukan didalam Pintu Kemah = artinya sudah dibaptis dengan Roh Kudus dan tidak lagi berada dalam kekuasaan daging, melainkan berada dalam kekuasaan Roh Kudus yang memimpin untuk bersekutu dengan Kristus lewat Firman-Nya untuk bertumbuh kemudian bercahaya dan berbuah-buah dan akhirnya menyembah Allah.

 5 buah tiang dari kayu penaga yang dibungkus dengan emas menunjuk pada 5 indera manusia bagaikan pintu masuk ke segala keinginan daging yang ditutupi/disalut oleh sifat ilahi dari Roh Kudus.      

Pintu kemah adalah suatu pintu satu-satunya masuk ke ruang kudus. Pintu kemah itu hanya dilewati oleh imam-imam pada saat itu.

Penerapan:

Ø  Penerapam umum: Sebagai pelayan Tuhan pada zaman sekarang hendak menjaga ke kudusan.

Ø  Bagi kita hamba-hamba Tuhan, mari kita menajaga kesucian hidup kita, seabab diri kita ini adalah pelayan-pelayan Tuhan.

Ø  Penerapan khusus: Pada saat ini saya akan menjadi teladan bagi lingkungan sekitar di mulai dari karakter saya

Ø  Mulai hari ini saya mau belajar menjaga kesucian hidup saya melalui perbuatan saya sehari-hari.

4.6.1 Papan dan Kayu Lintang (Kel 26:15-25)


                        Alat ini merupakan suatu alat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena tanpa papan maka kayu tidak ada fungsi, begitu pula sebaliknya, dimana saling membutuhkan.

Pengertian Rohaninya

Menggambarkan anak-anak Tuhan, yang ditebus oleh darah Kristus sejak kedatanganNya yang pertama dibumi ini dan mereka membentuk ruangan suci dan ruangan maha suci, itulah Tabernakel atau Kaabah tempat kediaman Allah.

Ayat-ayat:

  • I Korintus 3;16; 6:19
  • II Korintus 6:16
  • Efesus 2:22
  • Ibrani 3:6
  • I Petrus 2:5

Papan ini dibuat dari kayu penaga (daging) disalut dengan emas, artinya : anak-anak Tuhan yang dipenuhkan dengan Roh Elkudus.

Kaabah Allah yang hidup terdiri dari anak-anak Tuhan yang dipenuhkan dengan Roh Kudus

Alas (kaki) dari perak

Perak adalah ketebusan yang harus menjadi alas atau dasar dimana Tabernakel itu berdiri diatasnya. Gereja Tuhan bukan dibangun atas dasar atau asaa dunia ini (pasir) melainkan diatas batu karang ketebusan/pendamaian dari Kristus.

(Matius 7:24-27).

Kayu lintang Ikatan dan hubungan yang begitu kuat dan erat antara anak-anak Tuhan yang dikerjakan oleh korban Kristus (kayu lintang yang ditengah sedangkan kayu lintang itu menyilang bagaikan bentuk salib guna menyatukan papan-papan). Kesatuan Tabernakel itu letaknya pada 5 buah kayu lintang itu, sedangkan angka 5 menunjuk pada angka salib atau 5 luka yang ada pada Kristus. Demikian juga kesatuan Gereja Tuhan tidak akan terjadi, kecuali oleh kuasa salib!

Kesimpulan

Papan-papan dan kayu lintang yang disalut dengan emas menunjuk pada kesatuan dan ikatan antara anak-anak Tuhan hingga membuat Rumah Allah itu tetap tegak berdiri, oleh Roh Elkudus yang didasarkan atas korban ketebusan/pendamaian Kristus.

Penerapan:

Ø  Penerapan umum: Kita sebagai anggota tubuh Kristus mari kita saling mendukung satu sama lain. Sebab tanpa saling mendukung satu sama lain maka apa yang dilakukan seseorang tersebut tidak ada gunanya bila tidak ada orang yang menikmati.

Ø  Penerpan khusus: Mulai saat ini saya belajar menolong orang lain bila ia minta tolong kepada saya

4.6.2 Tenda dan Tudung


            Alat ini merupakan atap dari tempat ruang Kudus dan ruang maha kudus. Yang memberi pelindung bagi alat-alat yang ada di tempat Kudus dan ruang maha kudus dari sinar matahari dan hujan.

TUDUNG atau TENDA adalah untuk “melindungi” apa yang ada didalam, yakni TABERNAKEL, dari segala pengaruh yang ada diluar. Demikian juga Tuhan Yesus akan melindungi gerejaNya yang disebut TUBUHNYA.

(Efesus 5:23).

Ada 4 macam tudung/tenda Tabernakel yakni:

  1. Tudung Tabernakel (Keluaran 26:1-6)
  2. Tudung bulu kambing (Keluaran 26:7-13)
  3. Tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah (Keluaran 26:14a)
  4. Tudung kulit lumba-lumba atau tudung kulit minagaja (Keluaran 26:14b)

Pengertian Rohaninya

1. Tudung tabernakel (tudung yang pertama)

Perkataan tudung atau penutup mempunyai arti yang sama dengan pakaian. Selain pakaian adalah penutup tubuh maka ia juga menunjuk pada kelakuan hidup sehari-hari. Tudung ini mempunyai warna yang sama dengan Pintu Gerbang, Pintu Kemah, dan Tabir (Tirai + Efod) yang berbicara mengenai:

Iman dan perbuatan Iman

Sidang Tuhan selaku Tubuh Kritus yang hidup, harus hidup dalam IMAN disertai PERBUATAN, sebab segala sesuatu tidak beralaskan iman, adalah dosa (Roma 14:23).

2. Tudung bulu kambing (tudung yang kedua)

Bulu atau rambut mempunyai pengertian rohani yang sama yakni KESUCIAN. Jadi arti rohani dari tudung bulu kambing adalah:

Kesucian dan Perbuatan Suci

Sidang adalah Tubuh Kristus, harus suci dalam segala perbuatannya.

3. Tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah

Tudung yang ketiga ini tidak mempunyai ukuran tertentu, berbeda dengan tudung yang pertama dan kedua. Warna merah adalah warna darah. Domba jantan adalah binatang yang digunakan sebagai korban bakaran dan persembahan khusu/korban tatangan dalam tahbisan imam-imam. Jadi pengertian rohani daripada kulit domba jantan yang diwarnai merah adalah:

Kasih Allah didalam Penyerahan dan Tahbisannya

Kasih Allah tidak ada batasnya atau tidak ada ukuran tertentu.

4. Tudung kulit lumba-lumba

Tudung yang keempat inipun tidak memiliki ukuran tertentu. Tepatnya kulit ini bukan kulit lumba-lumba tapi kulit binatang sejenis anjing laut. Kulitnya sengat kuat dan tahan terhadap segala pengaruh udara dan cuaca. Jika dilihat tudung ini tidak indah seperti tudung-tudung sebelumnya. Tudung ini merupakan tudung yang teratas, maka ia menampung badai, hujan, angin kencang dan sebagainya. Jadi kulit lumba-lumba ini berbicara soal PENGHUKUMAN.

Contoh: Bahtera Nuh yang melindungi 4 pasang nikah dari pehukuman Allah, yakni air bah. Penghukuman Allah ini tidak ada batasnya (tanpa ukuran) apabila manusia menolak kasih Allah yang tidak terbatas. Kristus yang menanggung penghukuman Allah untuk melindungi dan menyelamatkan kita (Galatia 3:13), begitu jelek untuk dipandang. (Yesaya 52:13-14; 53:2-3).

Penerapan:

Ø  Penerapan umum: Mari kita belajar untuk bisa menjadi pelindung bagi orang-orang lemah jangan kita biarkan orang lemah bila menghadapi masalah sendiri.

Ø  Penerapan khusus: Saat hari ini saya mendoakan orang susah supaya Tuhan menolong dirinya memberi kemampuan.

 4.6.4 Meja Roti Sajian


            Meja roti sajian merupakan tempat roti sajian. Meja ini memiliki ukuran yang berbeda-beda seperti panjangnya, lebarnya dan tingginya. Walalupun ukuranya berbeda tetapi tetap memiliki suatu kesatuan yang kokoh. Meja roti ini memiliki 4 buah gelang emas dan diletakkan ada keempat ujung/sudut meja dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung supaya meja dapat di angkut. Pasti saat di angkut meja ini memiliki beban yang begitu berat yaitu roti dan mejanya. Pasti orang yang mengangkatnya bukan hanya satu orang minimal 4 orang supaya seimbang. Untuk mengangkat meja ini dalam perjalanan dipadang gurun harus benar-benar ada kesatuan yang keempat orang tersebut.

            Meja dibuat dari kayu penaga disalut dengan emas murni dan meja tersebut berukuran:

·         Panjang 2 hasta

·         Lebar 1 hasta

·         Tinggi 1 ½ hasta

Dibuat 2 buah bingkai emas, yakni:

1.      Sebuah bingkai dibuat keliling atas meja tersebut

2.      Bingkai emas yang kedua lebarnya setapak tangan dibuat keliling pada jalur pinggir meja tersebut.

Harus dibuat 4 buah gelang dan diletakkan pada keempat ujung/sudut meja dekat jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkanya kayu pengusung supaya meja dapat diangkut.

2 buah pengusung dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas.

Pinggan, cawan (untuk dupa), kendil (ceper) dan pialanya dibuat dari emas. 12 ketul roti bundar dibuat dari dua persepulug efa tepung yang terbaik. Roti-roti tersebut harus dijadikan 2 susun masing-masing terdiri dari 6 ketul diletakkan diatas meja murni (suci). Diatas setiap susun roti harus dibubuhi kemenyan (dupa) tulen menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi Tuhan. Pada setiap hari sabat roti-roti itu haru tetap (senantiasa) diatur atau disediakan dihadirat Tuhan, ini berarti yang lama harus diundurkan dan diganti yang baru. Roti yang diundurkan ini adalah bagi pemeliharaan Imam-imam, bagian mahakudus dari segala korban api-apian bagi Tuhan, ini menjadi suatu ketetapan untuk selama-lamanya.

Pengertian Rohaninya

            Arti rohani dari meja roti sajian adalah persekutuan yang mendalam dengan Yesus, Anak Allah lewat Firman-Nya (pengajaran) dan Perjamuan Suci. Meja (loh) = hati manusia (Ams. 3:3 ; 7:1-3; 2 Kor. 3:3). Hati kita maupun sidang jemaat harus suci dan murni dihadirat Tuhan (Im. 24:60). Makin suci hati kita makin lebih Roti Hidup yakni Firman Allah dinyatakan dan hidup dalam diri kita. Kesucian hanya dikerjakan oleh firman Allah (Yoh. 15:3, Maz. 119:9,11). Meja yang disalut oleh emas artinya kekudusan dan kesucian yang dikerjakan oleh Roh Kudus lewat Firman Allah.

Roti

            Yesus adalah Roti Hidup menunjuk pada Firman Allah (Yoh. 6:35). Yesus adalah Roti Hidup menunjuk pada Perjamuan Suci = Firman Yang Menjadi Daging (Yoh. 6: 48-56).

 12 ketul roti menunjuk pada pengajaran Rasul-Rasul yang harus ditekuni (Kis. 2:42)

            Setiap sabat roti harus diganti dan dibaharui = penyajian Firman Allah harus selalu baru dan segar demi kesejahteraan dan pemerliharaan Hamba-hamba Tuhan maupun jemaat (Im. 24:8-9)

Bingkai atau karang bunga emas

            Bingkai/karangan bunga emas, mahkota maupun tiara (diadem) memiliki pengertian yang hampir sama dan menunjuk pada KESUCIAN dan KEMULIAAN, (Keluaran 29:6; Imamat 8:9; Yeremia 13:18; 1 Petrus 5:4; 1 Korintus 9:25; 2 Timotius 4:8).

2 buah bingkai artinya oleh sebab persekutuan yang tekun dan mendalam dengan Kristus lewat Firman Allah dan Perjamuan Suci maka terjadilah penyucian dan kemuliaan yang ganda. Ini merupakan PERHIASAN Mempelai Wanita Tuhan bagi Suaminya (Wahyu 21:2). Perhatikan juga Amsal 4:5-9.

4 buah gelang dan pengusung dari emas, menunjuk pada tanggung jawab dan tugas memberitakan Injil ke seluruh Bumi (4 penjuru Bumi) dengan kuasa Roh Elkudus dan Kasih.

Contoh: Matius 14:13-21; Kepada murid-muridNya Tuhan Yesus berkata; "……., kamu harus memberi mereka makan " (ayat 16)

Penerapan:

Ø  Penerapan umum: Kesatuan itu sangat begitu penting terutama dalam gereja, tanpa ada kesatuan antara jemaat maka akibatnya adalah perpecahan. Jadi hendaklah kita saling menghargai, sehati sepikir, tidak egois, supaya dalam gereja selalu ada kesatuan.

Ø  Penerapan khusus: Saya sebagai mahasiswa praktek playanan di sini, saya bealajar untuk tidak memetingkan diri saya sendiri supaya kami tetap ada kesatuan

4.6.5 Kandil Emas


            Kandil emas ini terbuat dari emas murni. Pembentukan kandil emas begitu banyak proses di mulai, emasnya di lembekkan, di pukul dan lain-lain. Dengan berbagai proses yang di lalui sehingga terbentuk kandil emas yang sempurna.

Pengertian Rohaninya

            Kandil atau kaki dian emas adalah bayangan dari sidang jemaat (Wahyu 1:20). 7 lampu adalah 7 Roh Allah, dengan lain perkataan ini adalah Roh Kudus dalam 7 keadaanNya (Wahyu 4:5) tanpa terang dari kaki Dian Emas maka Ruangan Suci berada dalam keadaan gelap. Demikian juga zaman Gereja sepenuhnya berada dalam kegelapan tanpa Roh Kudus. Kaki Dian Emas dibuat seluruhnya dari emas murni. Emas menunjuk pada kekayaan sorgawi yang ada pada diri Allah Trinitas. Dalam pengertian Kaki Dian Emas maka ini menunjuk pada Pribadi Roh Kudus. Emas tempaan adalah emas yang dipanaskan supaya mudah dipukul dan dibentuk. Demikian pula sidang jemaat harus mengalami proses sengsara semacam ini untuk dapat menjadi terang ditengah dunia yang gelap ini. Sidang jemaat atau anak-anak Tuhan telah dipanggil untuk menjadi sama dengan Kristus. Yoh 8:12, Mat 5:14-16. Inilah panggilan yang berlaku bagi sidang Mempelai Wanita Tuhan untuk memberi terangnya bagaikan sebuah kota di atas gunung. Bandingkankan dengan Wahyu 21:9-11. Perhatikan juga ayat-ayat berikut ini:

·         I Petrus 2:20-23

·         I Petrus 4:12-14

·         Filipi 1:27-30

·         Filipi 3:10-11

Untuk menjadi terang kita perlu berkorban (sengsara) kalau perlu sampai mengorbankan kepentingan-kepentingan diri/lahiriah untuk dipermuliakan oleh Tuhan.

Kaki Dian Emas dibuat dari satu talenta emas artinya hanya satu Roh Kodus yang memenuhi dan menuntun semua dan seantero sidang jemaat – Efesus 4:4 – satu Tubuh, satu Roh – 1 Korintus 12:11-14

Batang dengan 6 cabangnya

            Angka 6 adalah angka manusia – angka 7 adalah angka ilahi. Inilah gambaran persekutuan antara Yesus sebagai Pokok Anggur (batang) dengan sidang jemaat sebagai ranting-ranting (6 cabang) supaya berbuah-buah (Yohanes 15:5). Kelopak, tombol dan bunga menunjuk keadaan/hidup berbuah-buah.

Pada 3 cabang disatu sisi ada 9 perangkat kelopak, tombol dan bunga dan pada 3 cabang disisi lainnya ada pula 9 perangkat kelopak, tombol dan bunga.

Ada 9 buah-buah Roh (Galatia 5:22) dan ada 9 karunia-karunia Roh Elkudus (I Korintus 12:7-11).

Tiap cabang memiliki 3 perangkat kelopak, tombol dan bunga, sedangkan batang memiliki 4 perangkat.

Ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus Kristus telah dipenuhkan Roh Elkudus melebihi ukuran yang ada pada manusia siapapun. (Yesaya 11:2; 61:1-2; Lukas 4:16-19; Wahyu 3:1; 5:6).

Kaki Dian Emas terdiri dari 66 bagian (kelopak, tombol, bunga).  

Sepit dan penadah adalah alat untuk menambah terangnya lampu dan alat untuk memadamkannya – ini menunjuk pada “proses penyucian”

Penerapan:

Ø  Penerapan umum: Kita sebagai orang percaya jangan kita mengeluh di saat kita menghadapi suatu masalah, sebab masalah yang kita hadapi yang akan membentuk diri kita untuk lebih baik kedepan.

Ø  Penerapan khusus: Saya harus tetap semangat untuk menajadi hamba Tuhan, walaupun banyak proses yang saya lalui. Sebab proses yang membentuk diri saya.

4.6.6 Mezbah Dupa Emas


            Mezbah tempat pembakaran ukupan (dupa); dibuat dari kayu penaga disalut dengan emas, ukurannya:

-          Tinggi 2 hasta

-          Panjang 1 hasta

-          Lebar 1 hasta

Empat persegi dengan 4 buah tanduk yang disalut emas.

            4 buah gelang emas pada keempat sudutnya, masing-masing 2 buah pada setiap sisi, tempat memasukkan 2 buah kayu pengusung dan kayu penaga yang disalut emas, pada saat mezbah itu dipikul dan diangkut. Kedudukannya berhadapan dengan tabir (tirai) yang ada didepan tutup pendamaian.

            Harun = Imam Besar, harus membakar wangi-wangian setiap pagi apabila ia membersihkan lampu-lampu kaki dian emas dan juga pada setiap senja apabila ia menyalakan lampu-lampu itu. Pagi dan senja berarti sehari suntuk ia harus membakar wangi-wangian. Ini merupakan suatu kegiatan yang tetap dihadirah Tuhan. Yang dilarang untuk dibakar diatas mezbah dupa adalah:

·         Ukupan yang lain = api asing

·         Korban bakaran

·         Korban sajian

·         Korban curahan

 

            Mezbah dupa emas berbentuk empat persegi yang menunjuk pada keempat penjutu mata angina. Kedudukan mezbah dupa itu dekat dengan tirai-tirai menghadapi Tabut Perjanjian. Mezbah dupa ini berfungsi sebagai membakar ukupan. Sehingga aroma bakaran ukupan tersebut membuat tempat kudus dan mahakudus menjadi harum.

Pengertian Rohaninya

            Perkataan “Mezbah” berasal dari perkataan “Altare” yang dalam bahasa Yunani; “tempat perapian yang tinggi” jadi Mezbah Dupa artinya tempat yang ditinggikan, dimana dupa itu naik keatas dan dimana Allah dan manusia saling bertemu dan bersekutu.

Membakar ukupan (Dupa) = kegiatan berdoa/menyembah. Maz. 141:2; Luk. 1:10; Why 5:8; 8:3-4)

Mezbah dari kayu penaga yang disalut dengan emas

            Sidang Tuhan harus merupakan mezbah dupa yang penuh dengan Roh Kudus, berarti bahwa doa itu dilaksanakan bukan oleh kemampuan atau kekuatan sendiri, meupun karena kewajiban atau terpaksa, karena doa semacam ini cenderung untuk mengalami atau kematian rohani. Doa penyembahan kita harus disertai penyerahan diri sepenuh dan dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus. “Parakaletos” adalah Penolong yang utama dalam doa penyembahan kita (Rom 8:26-27; Zak. 12:10). Sidang jemaat harus menjadi Mezbah Dupa yang besar terutama di zaman akhir ini (Why. 8:3-4).

Mezbah itu empat persegi

Ini menunjuk pada keempat penjuru mata angin. Doa harus dilakukan untuk seluruh dunia (Maleakhi 1:11). Sidang Tuhan tugasnya adalah berdoa untuk semua orang (I Timotius 2:1-4).

Bingkai/karangan bunga emas pada mezbah

Kesucian dan persekutuan yang mendalam terjadi lewat doa penyembahan.

4 Buah tanduk yang disalut dengan emas

Tanduk berbicara soal kuasa atau kekuatan Ilahi, terutama kuasa keselamatan. (Mazmur 18:3; Habakuk 3:3-4). Kuasa dan kekuatan ini kita peroleh lewat ketekunan doa dan penyembahan yang menghasilkan perobekan tirai/tabir daging kita.

Kedudukan Mezbah Dupa

Kedudukan mezbah dupa itu dekat dengan tabir-tirai menghadapi Tabut Perjanjian adalah sangat penting didalma ruangan suci. TABIR/TIRAI = bayangan daripada daging. Ketika Yesus mati, maka robeklah tirai dan bebaslah jalan menuju Tabut Perjanjian = Takhta Allah (Matius 27:50-51; Ibrani 10:19-22).

Penerapan:

Ø  Penerapan umum: Hendak kita sebagai orang Kristen memberi dampak yang baik di lingkungan sekitar. Sehingga ciri khas kita dikenal sebagai orang percaya.

Ø  Penerapan khusus: Saya harus memberi dampak yang baik selama saya praktek pelayanan, supaya nama Tuhan di permuliakan.

4.7 Ruang Maha Kudus

            Ruang Maha Kudus adalah tempat Allah berdiam di tengah-tengah umatNya. Ruang Maha Kudus adalah tempat titik kesempurnaan. Ruang Maha Kudus adalah tempat tabut perjanjian. 

            4.7.1 Pintu Tirai


            Tabir atau tirai adalah pintu ketiga dalam Tabernakel yang memisahkan ruang suci dengan ruang maha suci dan merupakan jalan masuk ke dalam ruangan maha suci dimana terdapat Tabut Perjanjian (takhta Allah). Pada waktu Yesus mati di kayu salib, maka tirai dalam keaabah Allah robek menjadi dua dari atas sampai ke bawah. (Mat. 27:50-51; Mar. 15:37-38; Lukas 23:44-46). Oleh pengorbanan tubuhNya/dagingNya (tabir), maka Yesus selaku Imam Besar telah membawa kita pada takhta Allah. (Ibr, 10:19-21; 4:4-16) Ia sebagai Imam Besar telah menembus/melintasi sorga (ruangan maha suci) karena hanya Imam Besar yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan maha suci (Ibr. 9:7; Im. 16:2)

Pengertian Rohaninya

            Jadi tabir/tirai menunjuk pada perobekan atau penyaliban daging sepenuhnya. Tabir atau tirai dibuat dari kain:

·         Biru langit

·         Ungu

·         Kirmizi

·         Lenan halus yang dipintal benangnya ditambah dengan adanya kerub-kerub buatan ahli tenun.

Inilah kehidupan Tuhan Yesus yang sepenuhnya tersalib sebagai Manusia rohani.

4 buah tiang menunjuk pada 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging serta terangkat hidup-hidup ke sorga yakni; Henokh – Musa – Elia – Tuhan Yesus.

Penerapan:

Ø  Penerapan umum: Kita sebagai orang percaya mari kita benar-benar menyembah Tuhan dan sungguh-sungguh untuk mengenal Dia, karena Dia kudus.

Ø  Penerapan khusus: Saya seabgai hamba Tuhan, saya harus benar-benar menjaga kekudusan.

 4.7.1 Tabut Perjanjian

           


            Ini merupakan alat atau benda yang terutama dan terpenting didalam Tabernakel. Diatas Tabut Perjanjian ini Allah berhadirat dan berfirman dan memerintah umatNya. (Kel. 26:22; Bil. 7:89). Tabut Perjanjian terdiri dari 2 bagian yakni: tabut (peti) menunjuk sidang Mempelai Wanita Tuhan. Tutup pendamaian dengan kedua Kerub menunjuk Allah Trinitas didalam Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorgawi.

 

            Tabut perjanjian merupakan tempat penyimpanan dua loh batu, tongkatnya harun, dan buli-buli yang berisi mana. Tabut perjanjian ini merupakan janji Allah kepada bangsa Israel.

Pengertian Rohaninya

            Tabut Perjanjian menunjuk pada: Takhta Allah hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria dengan Sidang Jemaat sebagai Mempelai Wanitanya, berdasarkan Kasih.

Mahkota/karangan bunga emas

            Menunjuk pada hubungan persekutuan yang suci dengan Mempelai Pria (Kristus) yang datangnya dari Mempelai Wanita (sidang)

4 buah gelang emas

            Kasih Allah bagi seantero dunia ini (Yoh. 3:16)

2 buah kayu pengusung

            Dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas, harus tetap tinggal dalam gelang-gelangnya, tidak boleh dicabut. Kasih Allah merupakan daya penopang dan kekuatan penanggung yang tetap bagi Sidang Mempelai Wanita Tuhan.

Tutup pendamaian dengan kedua kerub diatasnya

            Seluruhnya terbuat daru emas murni. Tutup pendamaian menunjuk Yesus Anak Allah. Kerub pertama menunjuk Allah Bapa. Kerub kedua menunjuk Allah Roh Kudus.

Tabut

            Dibuat dari kayu penaga (kemanusia/daging) yang disalut luar dan dalamnya dengan emas (Roh Kudus, kemuliaan, kesuciaan Roh Kudus). Ini adalah sidang yang sudah mencapai kesempurnaan dan kemuliaannya, sederajat dengan Mempelai Pria, baik lahir maupun batin. (Why. 21:9-11)

7 kali percikan darah diatas tutup pendamaian

            Sengsara yang dialami oleh Mempelai Pria bagi sidangNya (Mempelai Wanita)

7 kali percikan darah dimuka peti

            Sengsara sebagai penyucian yang dialami oleh gereja untuk mencapai kesempurnaannya sebagai Mempelai Wanita Tuhan.

Shekina glory atau terang kemuliaan Allah

            Menunjuk pada hadiratNya yang dialami oleh setiap kehidupan yang diperdamaikan.

Penerapan:

Ø  Penerapan umum: Mari kita tetap tekun dan setia menantikan janji Tuhan dalam Kehidupan kita

Ø  Penerapan khusus: Saya akan tetap setia menantikan janji Tuhan dalam kehidupan saya.

 


REFLEKSI DIRI

 

Apa yang telah di pelajari

            Adanya bait Allah adalah inisiatif dari Tuhan, Dia yang merancang agar Tuhan bisa diam ditengah-tengah manusia dan bergaul karib. Alkitab mencatat dalam 1 Korintus 3:16 bahwa diri kita adalah bait Allah dimana Roh Allah berdiam di dalam kita. Untuk itu sama seperti bait Allah itu kudus, demikian juga tubuh dan hidup kita. Kita harus menjaga agar kita tetap bergaul karib dengan Tuhan.

            Setiap pemahaman Alkitab akan terus berprogres, demikian juga mengenai Tabernakel, dan apa yang sudah dipahami biarlah menjadi prinsip hidup sebagai Tabernakel Allah, dan penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan sebab menjelang akhir zaman, Allah akan makin menyatakan Diri-Nya dan kita hidup dalam kegenapan-Nya.

Penerapan Pribadi

            Penelitian makna-makna yang mungkin terlewatkan atau belum final, atau memerlukan revisi, perlu terus dilanjutkan, dan pemahaman Tabernakel perlu disebar luaskan dengan menggunakan setiap media yang Tuhan sediakan. Juga pentingnya meneliti apa yang ditulis lebih lanjut oleh pdt. F.G. van Gessel, bukan hanya makna Tabernakel, tetapi tersusunnya kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menurut Tabernakel.

Titik tolak untuk menyelidiki Tabernakel ada dalam Yohanes 1:14 “Firman Itu telah menjadi manusia (daging) dan diam (bertabernakel) di antara kita …,” oleh sebab itu pengajaran Tabernakel bukan sekedar tema dalam Alkitab, tetapi merupakan kunci dari segala “ruangan-ruangan” yang ada dalam Alkitab. Ini dapat dilihat berdasarkan keterkaitan hal-hal berikut, • Berbicara mengenai Imam, ini berkaitan dengan Imam Besar, yaitu Yesus • Berbicara mengenai Tabernakel, ini berkaitan dengan pribadi Yesus yang adalah wujud Tabernakel • Yesus adalah firman yang menjadi daging, maka firman ini adalah Tabernakel. Jadi, Alkitab yang adalah Firman Allah, mulai dari kitab Kejadian sampai dengan Wahyu tersusun menurut pola Tabernakel. Penyelidikan lebih lanjut untuk meneliti ini perlu dilakukan, sehingga tidak dianggap sektarian, tetapi susunan teologis yang akademis. Tuhan telah memberikan tanggung jawab agar kita tidak berhenti dalam meneliti Firman Allah dan senantiasa menyaksikan Firman Allah secara verbal maupun visual kehidupan kita hingga Tuhan Yesus datang kembali.

Post a Comment

0 Comments