SEBUAH KONTEMPLASI MENGENAI
SAHABAT SEJATI
Perkembangan
dunia teknologi sekarang ini makin ‘menggila dan liar’ dan seakan tidak
terbendung, betapa tidak, karena suguhan-suguhan kecanggihan alat canggih hingga
aplikasi keren, mampu menghubungkan seseorang yang jaraknya jauh, bisa
terkoneksi dengan sebuah perangkat dengan koneksi internet saja. Dua orang
bahkan lebih, bisa saling berkomunikasi dan saling tukar informasi bahkan
menjalin relasi di dunia maya yang penuh aksi.
Jika
dahulu manusia mengirim surat bila ingin saling bertukar informasi dan bertemu
jika ingin saling melihat. Maka untuk era sekarang sudah bukan zamannya lagi. Kehadiran
aplikasi-aplikasi di media sosial memang memberikan manfaat bagi yang
merasakannya dan ‘tidak begitu bermanfaat’ bagi mereka yang tidak
menggelutinya. Teman lama maupun keluarga yang barangkali puluhan tahun tidak
pernah bertatap muka lagi, bahkan tidak tahu di mana rimbanya, dengan bantuan
aplikasi tersebut bisa mempertemukan mereka di jam dan di waktu yang sama tanpa
harus berada di tempat yang sama.
Sahabat Sejati ialah dia yang
‘terlihat’
Salah
satu aplikasi yang sudah terkenal yakni Facebook,
tercatat pengguna aktif pada tahun 2012 yakni lebih dari 1 Miliar orang.
Sungguh merupakan angka yang sangat fantastis. Kabar yang cukup mencengangkan
dunia ialah bahwa di tahun 2017 penggunanya bertambah menjadi 2 Miliar lebih
(sumber: Wikipedia). Apa yang menarik dari fakta ini ialah bahwa aplikasi ini
sangat sukses bukan saja di luar negeri namun juga di Indonesia, bumi pertiwi
tempat kita berpijak dan bahkan anda dan saya bisa jadi salah satu pengguna
aktif perangkat ini.
Facebooktelah
membatasi jumlah pertemanan untuk satu akun yakni hanya lima ribu
(5000)orang saja. Kendatipun dibatasi namun angka ini bukanlah angka yang sedikit
untuk sebuah pertemanan. Saya belum menemukan satu pengguna facebook yang benar-benar mengenali
semua teman facebook-nyadengan baik. Istilah
‘teman’ atau ‘friend’ yang dipakai di
Facebook adalah merupakan ‘teman’ di
dunia maya oleh setiap penggunanya.
Seseorang
boleh jadi memiliki banyak teman di dunia maya namun bagaimana dengan teman di
dunia nyata? Boleh jadi teman anda bertambah di dunia maya lantas bagaimana
dengan teman sesungguhnya? Boleh jadi anda memberikan ‘kata-kata motivasi’ di Facebook namun bagaimana dengan
memotivasi sahabat anda? Boleh jadi anda memberikan renungan mengenai Firman
Tuhan yang begitu mendalam namun apakah anda pernah memberitakan Injil kepada
teman yang anda miliki (kuliah, kantor dan sebagainya)?
Istilah
sahabat sejati memang memiliki definisi yang variatif. Ada yang mungkin berkata
‘sahabat sejati ialah dia yang mengerti kekurangan anda’ mungkin saja ‘sahabat
sejati yaitu dia yang selalu ada di dalam suka duka’ atau ‘sahabat sejati ialah dia yang bisa menarikku
ketika anda jatuh’. Terlalu banyak makna di balik apa yang namanya sahabat
sejati. Namun anda tidak akan mendapatkan pelayanan sejati dari sebuah aplikasi
manapun. Dunia maya menyuguhkan anda teman untuk komunikasi, bekerja,
berinteraksi, bahkan bertransaksi tapi bukan dedikasi dan relasi. Namun sahabat
anda ialah ‘dia yang terlihat’ dan bukan
‘teman siluman’. Dia adalah seseorang yang tangannya anda bisa raih dan
menggapai anda.
Sahabat Sejati ialah dia yang
tidak akan ‘’mengkhianati’ anda
Alkitab
beberapa kali memakai istilah ‘sahabat karib’ yang mungkin untuk pengertian
masa kini yaitu ‘close friend’. Salah
satu ayat yakni di dalam Mazmur 41:9 yang bunyinya “bahkan sahabat karibku yang kupercayai yang makan rotiku, telah
mengangkat tumitnya terhadap aku.” Dari kisah antara seorang murid dengan
sang Guru yaitu Yesus, terdapat sebuah hubungan yang cukup kuat yaitu bahwa mereka
juga adalah ‘sahabat dekat’.
Yudas
sebagai bendahara dalam pelayanan Yesus, dialah yang mengatur segala pemasukan
dan pengeluaran dalam setiap perjalanan pelayanan mereka. Namun fakta bahwa
Yudas yang adalah partner Yesus,
ternyata berakhir dengan pilu dan tragis. Sebagai seorang murid yang juga
adalah seorang sahabat karib namun ternyata menusuk. Yudas memberikan ‘ciuman
mematikan dan yang sangat berbisa’ sebagai suatu manifestasi pengkhianatan yang
terencana.
Pengkhianatan
memang menjadi sebuah ide yang brilian ketika diperankan dalam sebuah drama
atau sebuah film. Namun jika hal tersebut dimainkan dalam kehidupan nyata, hasilnya
akan sangat menyakitkan bagi semua kalangan. Kisah antara Daud dan Yonatan
dalam 1 Samuel pasal 18 memberikan gambaran positif mengenai apa makna ‘best friend’. Walaupun Daud adalah musuh
ayahnya Yonatan yakni raja Saul, namun dia tidak menyerahkan sahabatnya untuk
dilukai oleh ayahnya. Yonatan dan Daud sangat memahami apa maka sesungguhnya
dari ‘sahabat karib’. Sahabat sejati tidak akan pernah menaruh sebuah pedang di
leher anda, sahabat sejati juga tidak akan melenturkan busurnya yang tajam ke
arah kawan. Sahabat sejati tidak akan memarang layaknya di dalam perang,
sahabat sejati juga tidak akan menghimpit walau dalam situasi terjepit yang
pelik.
Sahabat sejati ialah dia yang
‘tak menghilang’
Pernahkah
anda mengalami kesusahan yang membuat anda menjadi stres dan bahkan depresi hingga
anda rugi materi? Bagi seseorang yang pernah mengalami atau bagi anda yang
pernah melihat hal ini, siapakah orang terdekatnya yang menemaninya? Tangan
siapakah yang menepuk pundaknya hingga dia kuat dan tabah melalui persoalan
beratnya?
Kehadiran
seorang sosok rekan ataupun sahabat justru sangat diperlukan di masa-masa
kritis seperti ini. Sahabat sejati bukan hanya dia yang ada ‘di meja makan’
menikmati hidangan bersama anda, bukan juga dia yang berada ‘di hari ulang
tahun’ meniup lilin dan menerima sepotong kue dari tangan anda.
Singkatnya
dia yang bukan ‘hadir di dalam kegembiraan’ yang anda miliki saja. Namun dia
yang ada di kala hati anda susah bahkan dengan pikiran yang terjepit yang
sangat menghimpit.Justru sahabat sejati akan teruji hingga di balik jeruji
mengunci. Ketika sahabat anda meninggalkan dan melupakan anda itu artinya dia
sudah tiada walau sebenarnya ada. Sahabat sejati tahu saat kapan melempar
senyuman kala anda berada di persoalan yang menghantam. Sahabat sejati tak akan
menghilang saat anda berada dalam jurang. Sahabat sejati hanya ‘menghilang’
ketika nyawa melayang, namun kenangan yang mendalam selalu membayang.
Kata
‘teman’ dalam bahasa Yunani ialah philos
yang memiliki arti yaitu seseorang yang dikasihi
(dihargai) secara pribadi; seorang
kepercayaan; sangat disayangi dengan
ikatan kasih sayang pribadi (Sumber: http://biblehub.com/greek/5384.htm).
Menilik sepintas mengenai keunikan persahabatan raja Daud dengan Hiram raja
Tirus dalam Kitab 1 Raja-raja 5:1 ialah
bahwa sekalipun Daud sudah mati namun Hiram membuktikan kesetiakawanannya
kepada anaknya Daud yakni raja Salomo. Walaupun maut memutus, ‘hubungan
kesetiakawanan’ tidak akan pupus. Seorang kawan yang setia tak akan berubah
menjadi lawan. Mencari lawan sangatlah mudah namun mencari kawan sangatlah
sulit. Di antara segudang teman, bisa jadi hanya sedikit yang menjadi sahabat
sejati. Oleh karena itu carilah sebanyak mungkin teman, jangan pernah mengubah
kawan menjadi lawan karena akan menjadi rawan. Sahabat akan melawat dan tak
akan membuat anda gawat bahkan melarat namun penuh harap di tiap tempat yang
anda pijak. Terimakasih. Tuhan memberkati.
0 Comments