Identitas Buku
Judul Buku : Rasul
Paulus sang Misionaris
Nama Pengarang : Echkhard J. Schnable
Nama
penerbit : Andi (Penerbit Buku dan Majalah Rohani)
Tahun Terbit : 2010
Halaman :
595
1.Perkenalan Umum Mengenai Buku
a.Tema Utama: Paulus sang misionaris “Perjalanan, strategi,
dan metode misi Rasul Paulus “
b. Latar Belakang
Buku ini memperjelaskan cetakan ulang
dari buku “Misionary Methods” karya Alen sejak tahun 1950. Buku ini di tulis
oleh Eckhard J. Schnabel dia adalah seorang profesor Perjanjian Baru di Trinity
Evangelical Divinity School. Buku ini ditulis dengan pandangan untuk menatang
para pendeta, mahasiswa, dan praktisi untuk membaca lagi surat-surat paulus
lebih mendalam. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk menyediakan bacaan yang
tepat untuk tentang teks Perjanjian Baru yang relevan dan membantu pembaca memahami
pekerjaan misi.
c. Posisi
Pengarang
Setelah saya baca buku ini secara
keseluruhan saya menyimpulkan bahwa penulis buku ini memiliki posisi teologi
Injili bisa di lihat di halaman sampul belakang bahwa penulis pernah sekolah di
Trinity Evangelical Divinity School, dia juga menulis tentang misi yang
dilakukan oleh Rasul Paulus.
c. Argumentasi
Pengarang
Penulis mengargumenkan bahwa Rasul Paulus adalah seorang misionaris yang patut diteladani karena jiwa penginjilannya yang sangat besar, dan dia mau menderita untuk mengabarkan Injil Kristus, dia yang memiliki strategi-strategi dan metode dalam pengabaran Injil.
d. Susunan Sub
Tema
1.
Pekerjaan
Misi Rasul Paulus
2.
Tugas
Misi Menurut Surat-Surat Rasul Paulus
3.
Pesan
Misi Rasul Paulus
4.
Tujuan
Misi Rasul Paulus
5.
Metode
Misi Rasul Paulus
6.
Tugas
Misionaris Rasul Paulus
BAB 2
Evaluasi Penulisan Buku
a)
Kekuatan
Buku Rasul Paulus
sang Misioanaris “Perjalanan, Strategi, dan Metode,Misi Rasul Paulus” cenderung
kuat mejelaskan tentang misi dan Strategi seorang Misionaris yang diteladani
oleh Rasul Paulus.
b) Kelebihan
atau Ketajaman Buku
c) Adapun
kelebihan atau ketajaman penulis dalam menulis buku Rasul Paulus sang Misionaris ini adalah:
1.
Pemilihan kata (diksi) yang tepat yang
diberikan penulis untuk menyusun buku ini membuat para pembaca mudah untuk
memahaminya
2.
Kelebihan penulis dalam menyusun buku Rasul
Paulus Sang Misionaris ini sangat teratur, runtut dan jelas.
3. Buku Rasul Paulus Sang Misionaris memiliki
cakupan yang luas, sehingga cocok untuk Sekolah Teologia, para pendeta,
khususnya para misionaris dan orang percaya yang ingin mengetahui bagaimana menjalankan amanat Aggung.
4.
Penulis
memberikan penjelasan yang rinci dan jelas dan memberikan bukti-bukti yang kuat
dalam mengembangkan topik yang diambil ini.
BAB
3
KESIMPULAN
1. Pekerjaan
Misi Rasul Paulus
Paulus adalah keturunan orang Yahudi
yang nama aslinya Saulus. Paulus di pakai Tuhan sungguh luar biasa setelah
perjumpaannya dengan Yesus yang membuat Paulus bertobat.
Setelah
pertobatannya Paulus melakukan banyak kunjungan di berbagai kota, paulus
melakukan kunjungan ini untuk memberitakan Injil kepada orang Kristen Yahudi
maupun Kristen non-Yahudi.
Tujuan Paulus
melakukan memberitakan Injil Kepada
orang Kristen Yahudi maupun orang Kristen non-Yahudi salah satunya untuk
menjalin persekutuan diantara mereka. Selain memberitakan Injil, Rasul Paulus
dalam kunjungannya juga mendirikan beberapa Gereja dibeberapa provinsi pada 57
M.
Paulus juga
memberikan sumbangan kepada Gereja di Mekadonia,Akhaya dan kemungkinan besar di
Asia.
2. Tugas Misi
Menurut Surat-Surat Paulus
Paulus sebagai Pendeta menulis
surat-suratnya kepada jemaat yang didirikannya maupun didirikan oleh orang lain
dan kepada rekan kerjanya yaitu Timotis dan Titus.
Tugas misi
menurut surat Paulus yaitu seorang misi bertugas untuk “menanam” (merintis )
dan “meletakkan dasar” (1 Kor. 3:6,10) yaitu mendirikan jemaat-jemaat baru.
Tanggung jawab misionaris menjadi jelas dalam pernyataan bahwa “masing-masing akan menerima upahnya sesui
dengan pekerjaan sendiri”(1 Kor. 3:9) bahwa seorang misioanaris bertanggung
jawab kepada Tuhan. Pekerjaan misi adalah pekerjaan yang berat dan butuh
pergumulan (Kol. 1:29) dan seorang misionaris harus memberitakaan kabar baik
tentang Yesus dan memiliki perhatian yang penuh terhadap para pendengarnya.
3. Pesan Misi
Rasul Paulus
Pesan Misi Paulus yang disamapaikan
dalam khotbahnya di hadapan orang Yahudi maupun non-Yahudi. Dalam khotbahnya Paulus
menekankan tentang kebangkitan Yesus dan menekatkan keselamatan yang kita miliki
adalah kasih karunia dari Allah dan jangan ada yang mengaggap remeh. Paulus juga
menekankan kepada Kristen non-Yahudi hanya Yesus yang harus disembah dan bahwa kita memiliki Allah
yang hidup.
Intinya
seorang misionaris harus memberitakaan tentang Firman Tuhan dengan benar dan
memberitakan kabar baik tentang Yesus.
Seorang misionaris tidak hanya mengabarkan injil di kalangan orang percaya tapi yang lebih utama di kalangan orang yang belum mengenal Injil dan seorang misionaris harus mau menderita (menderita dalam memberitakan Injil).
4.Tujuan Misi
Paulus
Tujuan Misi Paulus yaitu
memberitakan Injil, memberitakan Injil kepada orang Yahudi maupun non-Yahudi
karena mereka hidup dibawah kuasa dosa, Paulus juga ingin memberi pengertian
kepada orang Yahudi maupun orang non Yahudi bahwa Tuhan mengasihi orang Yahudi
maupun orang non –Yahudi orang yang disunat maupun orang yang tidak di sunat
tidak ada perbedaan status dihadapan Allah diantara mereka.
misi Paulus ialah menghasilkan pertobatan orang Yahudi dan non-Yahudi pada iman kepada Yesus Kristus dan misi Paulus juga mendirikan jemaat yang datang bersama untuk belajar Alkitab dan mengigat perbuatan Yesus dengan cara doa, puji-pujian dan nyayi-nyayian
5. Metode Misi
Paulus
Paulus malakukan penjakauan dengan mengabarkan
Injil di kota besar, kota kecil maupun di desa-desa tapi paulus lebih berfokus
di kota-kota besar, Paulus juga memberitakan Injil kepada orang Yahudi maupun
orang non-Yahudi. Dan seorang misi setidaknya harus memiliki sifat yang
fleksibel dan mau melibatkan diri kepada orang yang akan diInjili.
Paulus juga mendirikan
jemaat–jemaat di kota-kota strategis ini adalah salah satu metode paulus dalam
mengembangkan misinya.
6.Tugas
Misionaris Pada Abad ke-21
Seorang misionaris bertugas untuk mengabarkan Injil tentang Yesus yang berdasarkan Alkitab. Selain itu dalam abad ke -21 seorang misionaris juga memiliki tugas untuk mendirikan gereja yang berkonsisten pada kelompok orang atau unit-unit homogen. Para misionaris, para pendeta dan para pengajar tidak boleh bermotivasi oleh hal yang mereka lihat dilakukan oleh orang lain atau hal yang ”berhasil” dalam pelayanannya yang sukses. Gereja juga harus memiliki srategi dan metode dalam pengabaran Injil, dan mereka harus melakukan pendekatan “kapalitas” secara konsistean terhadap pekerjaan misi.
Kesimpulan Umum
Rasul Paulus adalah seorang pengabar
Injil yang luar biasa, dia melakukan tugas misinya dengan baik, dia
memberitakan Injil kepada orang Yahudi maupun non-Yahudi .
Rasul Paulus menjalankan
misinya dengan baik dan dia menjalankan misinya dengan total.
Dia patut menjadi
teladan dalam pemberitaan Injil, dia adalah seorang misionaris yang mejalankan
misi nya dengan penuh tanggung jawab.
Penulis menuliskan dalam buku “Rasul Paulus sang misionaris” bagaimana menjadi seorang misionaris seperti
Rasul paulus. Seorang misionaris harus memiliki tanggung jawab kepada Tuhan, seorang
misionaris bertugas mengabarkan Injil di semua kalangan orang Kristen maupun
non Kristen dan harus melakukan pendekatan atau keterlibatan kepada orang yang
akan di Injili.
Dan seorang misionaris harus memiliki strategi dan metode dalam mejalankan misi yang akan di lakukan.
BAB 4
Penerapan
Adapun
penerapan secara praktis yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
1. Gereja harus memiliki strategi dan metode dalam
pengabaran Injil.
2.
Gereja
harus memiliki jiwa seorang misionaris.
3.
Gereja
harus memperhatikan setiap jemaatnya.
4.
Gereja
harus memiliki misi yang jelas terhadap pengabaran Injil.
5.
Seorang
pengabar Injil otoritas tertinggi ialah
Yesus Kristus.
6.
Seorang
misionaris harus mau menderita demi pengabaran Injil.
7.
Seorang
misionaris harus mempunyai komitmen dengan Yesus.
8.
Seorang
misionaris tidak hanya mengabarkan Injil dikalangan orang percaya.
9.
Seorang
misionaris harus memiliki metode-metode
dalam pengabaran Injil.
10 Seorang misionaris harus mempunyai jiwa keberanian dalam
pengabaran Injil.
0 Comments