TEMA: UNDANGAN ROHANI
Pertemuan dengan Tuhan dalam
Perjamuan Malam Pesta Kawin Anak Domba di awan-awan yang permai merupakan
tujuan dan kerinduan kita bersama. Untuk menempati tempat yang baru kita juga
harus mengalami pembaharuan-pembaharuan.
· Kedatangan
Tuhan yang kedua kali merupakan jalan penentu antara siksa kekal atau hidup
kekal bersama Tuhan, dan semuanya tergantung pada prilaku kita semasa hidup.
Kalau kita berjaga-jaga dan tidak tidur, tidak mabuk, pasti kita masuk dalam
keselamatan dan kebehagiaan hidup kekal.
· Pembaharuan
yang harus dilakukan lewat Firman, Roh dan kasih dapat terus kita lakukan dalam
ibadah-ibadah kita.
· Menjelang
kedatangan Tuhan yang kedua akan banyak kegoncangan-kegoncangan, sampai puncak
kegoncangan langit akan digoncang, tapi bagi kita ada suatu tempat yang tidak
tergoncangkan yaitu Sion, tempat kita bisa melihat Wanita Tuhan yang semarak
bagai bunga mawar dari Sharon.
Wahyu
22:17
17.
Roh pengantin perempuan itu berkata: “Marilah”! Dan barangsiapa yang
mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” dan barang siapa yang haus,
hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air
kehidupan dengan Cuma-cuma!
· Roh: menunjuk Yesus sebagai kepala Gereja, pengantin perempuan: gambaran gereja Tuhan, sama-sama berkata “Marilah” yang merupakan suatu undangan bagi yang mendengar.
Bagaimana sikap kita terhadap
setiap undangan yang rohani?
1.
Menolak
Undangan
Matius
22:1-3
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada
mereka: (Mat 22:1 ITB)
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang
mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. (Mat 22:2 ITB)
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang
telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
(Mat 22:3 ITB)
·
Ada orang yang
diundang tapi menolak untuk datang. Bagi kita dalam pengajaran, menolak
undangan = menolak untuk diajar, menolak untuk disucikan. Kalau undangan untuk
diajar saja ditolak tidak mungkin akan terjadi penyucian.
12 Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13 Marilah kita hidup
dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan
dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
14 Tetapi
kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan
janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
·
Menolak undangan =
tetap mengenakan pakaian lama. Tidak mengalami suasana pesta.
2.
Tidak
layak menerima undangan
Matius.
22:4-8
4 Ia menyuruh
pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang
itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku
telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
5 Tetapi orang-orang yang
diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi
mengurus usahanya,
6 dan yang lain menangkap
hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
7 Maka murkalah raja itu,
lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan
membakar kota mereka.
8 Sesudah itu ia berkata
kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang
diundang tadi tidak layak untuk itu.
·
Pribadi yang
sebetulnya tidak layak menerima undangan. Menerima undangan tapi tidak
mengindahkan undagan tapi malah pergi keladang & usahanya. Dalam hal ini
seperti tetap mengutamakan usaha pekerjaan, dan kehidupan di dunia saat ada
ibadah, bahkan ada yang membunuh hamba penyampai undangan (contoh: menyuruh
bekerja anak Tuhan saat hari minggu, hari ibadah)
·
Tidak layak
menerima undangan setara tidak menghargai korban Kristus, menolak salib =
seteru salib.
Filipi 3:18
18 Karena,
seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula
sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
19
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan
mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara
duniawi.
·
Bukti kita masih
kurang mengindahkan undangan yang rohani: ibadah kita lebih aktif di hari minggu
saja, karena hari lainnya kita lebih fokus dalam lading & usaha.
·
Ibadah memang suatu
korban dan tidak enak bagi daging sehingga menolak salib = menolak untuk
menderita.
7 Namun benar
yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.
Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi
jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. (Joh 16:7 ITB)
·
Yesus pergi (mati
di kayu salib) setelahnya Dia mengutus Roh Kudus untuk menghibur dan menguatkan
kita. Memberikan pengertian saat kita menerima salib, menerima penderitaan ada
Roh Kudus yang menguatkan. Roh Kudus; memiliki sifat ilahi, Dalam pengajaran
sifat Ilahi digambarkan dengan emas.
10 Ada suatu
sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu
terbagi menjadi empat cabang.
11 Yang pertama,
namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat
emas ada.
12 Dan emas dari
negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
Gen 2:10-12 ITB)
·
Emas: sifat Ilahi
sudah ada sejak manusia dijadikan
21 Dan kedua
belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri
dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca
bening. (Rev 21:21 ITB)
·
Sifat Ilahi sampai
ada di Yerusalem Baru. Jalan-jalan dari emas murni.
·
Dari awal manusia
pertama setting hidup anak Tuhan sudah ada sifat Ilahi supaya sampai di kota
Yerusalem Baru. Diawali memiliki Roh Kudus yang merupakan sifat Ilahi, yang
didapat dari menerima salib.
·
Belajar dari Jemaat
Laodikia membeli emas: untuk mendapat sifat Ilahi ada harga yang dibayar.
Penderitaan: tenaga, waktu, harta, membawa kita pada kota Allah.
TERIMAKASIH
TUHAN YESUS MEMBERKATI
0 Comments