1 Yohanes 4:7
Setelah bom menyerang tiga gereja
beberapa waktu lalu, muncul kisah-kisah yang menyentuh hati dari para
korbannya. Di Antara banyak kisah menyentuh itu, adalah Ibu Wenny yang sikapnya
sungguh dewasa di dalam Tuhan. Ia sendiri mendapat banyak luka akibat serangan
tersebut, bahkan sampai harus menjalani operasi beberapa kali. Dan lebih dari
itu, kedua putranya juga menjadi korban meninggal serangan tersebut. Tapi
respons Ibu Wenny sungguh di luar dugaan. Meski tidak secara langsung, ia
berkata bahwa ia mengampuni para pelaku. Ini jelas adalah kasih yang “tidak
masuk akal”. Kita sulit memahaminya. Dan kita suit memahaminya karena memang
kita jelas merasa akan sangat kesulitan menunjukkan kasih dan pengampunan yang
sama jika kita berada di posisinya.
Perhatikan apa yang 1 Yohanes 3:7-8:
“Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan
mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab
Allah adalah kasih.” Kasih ternyata berasal dari Allah. Ialah yang memberikan
kasih itu dalam hati kita. Memang diperlukan kerelaan dan kemauan di hati kita
untuk menunjukkan kasih, tapi yang pada akhirnya memampukan kita untuk
mengasihi, bahkan mereka yang menyakiti kita, adalah Roh Kudus. Jika demikian,
rasanya apa yang ditunjukkan Ibu Wenny sangat masuk akal. Sendiri, ia tentu
tidak akan mampu menunjukkan kasih dan pengampunannya bagi orang yang telah
merenggut kehidupannya.
Sering kali kita memiliki konsep
yang salah soal mengasihi. Kita selama ini berpikir bahwa kekuatan untuk
mengasihi orang lain itu berasal dari dalam diri kita sendiri. Asal kita mau
mengasihi, pasti bisa. Tapi hal ini ternyata kurang tepat. Kekuatan untuk kita
dapat mengasihi, bahkan mengasihi musuh kita, murni berasal dari Allah. Kita
memang perlu membulatkan tekad untuk mengasihi, tapi yang lebih penting dari
itu ialah memohon kepada Tuhan untuk memampukan kita mengasihi. Kombinasi dari
kedua sikap ini akan menghasilkan kasih yang nyata dalam kehidupan sehari-hari,
yang tidak hanya keluar dari mulut saja, namun tampak jelas dalam keseharian.
Amin
1 Comments
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
ReplyDeleteUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Terkadang pula ada sisipan kalimat Barukh seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
Semoga bermanfaat.
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱