Kota
Filadelfia didirikan pada tahun 189 SM oleh Raja Eumenes II dari Pergamon,
Eumenes II menamai kota ini “Filadelfia” karena kasihnya pada saudara
laki-lakinya yang bernama Attalus II. Saudara laki-lakinya tersebut sangat
setia kepadanya, sehingga ia menjulukinya “Philadelphos”, yang berarti “orang
yang mengasihi saudara laki-lakinya”. Karena ia tidak memiliki ahli waris,
Attalus III Philometer, raja terakhir dari dinasti Attalid di Pergamon,
menyerahkan kerajaannya, termasuk kota Filadelfia, kepada sekutunya, yaitu
Kerajaan Romawi, sebelum ia meninggal pada tahun 133 SM.
Kota
Filadelfia merupakan pusat kekristenan yang sangat penting pada masa gereja
mula-mula. Di kota inilah salah satu dari ketujuh jemaat utama di Asia Kecil
berdiri (Why. 3:7). Saat itu Filadelfia juga dikenal sebagai pusat penghasil
anggur, dan dewa utamanya ialah Dionisus, dewa anggur. Pada tahun 17 M kota ini
hancur karena gempa bumi. Dengan bantuan dana dari Roma, kota itu dibangun
kembali dan diberi nama Neokaisarea (Kaisarea Baru) dan setelah itu berganti
nama menjadi Flavia.
Sekarang
ini kota Filadelfia terletak di Lembah Kuzuca, di kaki Gunung Bozdag, di
Provinsi Manisa, Turki dan lebih dikenal dengan nama kota Alasehir. Wilayah ini
memiliki pemandangan yang luar biasa karena daratan tersebut dipenuhi tanah
subur yang berasal dari sungai Gediz. Bangunan bersejarah yang masih berdiri
hingga saat ini adalah St. Jean Church yang menjadi tujuan favorit bagi
peziarah Kristen dari seluruh dunia.
0 Comments