Pengantar Perjanjian Lama Kitab Keluaran


BAB I

Kepenulisan Dan Latar Belakang Serta Isi Kitab Keluaran

 

1.1  Judul Kitab

1.     Nama Kitab Menurut Ibrani/Tanakh

Tanakh (/tɑːˈnɑːx/; bahasa Ibrani: תַּנַ"ךְ, diucapkan [taˈnaχ] atau [təˈnax]; juga Tenakh, Tenak, Tanach), Tanak, atau Mikra adalah kanon dari Alkitab Ibrani. Teks Ibrani tradisional tersebut dikenal sebagai Teks Masoret.

Taurat (תּוֹרָה, secara harfiah berarti "pengajaran") terdiri dari lima kitab, biasanya disebut sebagai "Lima Kitab Musa". Edisi cetak dari Taurat seringkali disebut Chamisha Chumshei Torah (חמישה חומשי תורה, secara harfiah berarti "lima dari lima-bagian kitab Taurat"), dan secara tidak resmi merupakan sebuah Chumash.Dalam bahasa Ibrani, kelima kitab Taurat diidentifikasi dengan adanya incipit (kata pertama) dari setiap kitab. Nama berbahasa Inggris berasal dari nama Yunani yang diberikan kepada kitab-kita dalam Septuaginta, yang berasal dari isi tematis dari setiap kitab, sebagai berikut:

·       Bereshith - Kejadian — (Genesis)

·       Shemot - Keluaran — (Exodus)

·       Vayikra - Imamat — (Leviticus)

·       Bamidbar - Bilangan — (Numbers)

·       Devarim - Ulangan — (Deuteronomy)

Tanakh adalah suatu akronim dari masing-masing abjad Ibrani pertama dari ketiga pembagian tradisional Teks Masoret: Torah atau Taurat ("Ajaran", juga dikenal sebagai Lima Kitab Musa), Nevi'im ("Nabi-nabi") dan Ketuvim ("Tulisan") —menjadi Tanakh. Nama "Mikra" (מקרא), artinya "yang dibaca", adalah kata Ibrani lainnya untuk Tanakh. Kitab-kitab Tanakh diteruskan oleh setiap generasi, dan menurut tradisi para rabi juga disertai dengan suatu tradisi lisan, disebut Taurat Lisan

1.     Nama Kitab Menurut Vulgata

Kitab Keluaran menurut Vulgata adalah sebuah versi awal abad ke-5 dari Alkitab dalam Bahasa Latin yang sebahagiannya adalah hasil revisi dan sebahagiannya lagi adalah hasil terjemahan Hieronimus (Jerome) atas perintah Paus Damasus I pada tahun 382. Alkitab ini disebut vulgata dari frasa versio vulgata, yakni "terjemahan untuk umum", dan ditulis dalam gaya sastra Latin yang umum pada abad ke-4 yang berbeda dengan Bahasa Latin Cicero yang lebih elegan. Vulgata merupakan perbaikan dari beberapa terjemahan yang digunakan saat itu, dan menjadi versi Alkitab definitif dan resmi dari Gereja Katolik Roma. Sebagaimana halnya Alkitab Peshitta (Alkitab Syria) yang lebih tua, Perjanjian Lama Vulgata diterjemahkan langsung dari Alkitab Masoretika (Alkitab Ibrani), bukan dari Alkitab Septuaginta (Alkitab Yunani). Pada tahun 405 Masehi, Hieronimus menyelesaikan terjemahan kitab-kitab protokanonika Perjanjian Lama dari Bahasa Ibrani, dan kitab-kitab deuterokanonika Tobit dan Yudit dari Bahasa Aram

2.     Nama Kitab Menurut inggris

Kitab Keluaran diterjemahkan dalam bahasa inggris iyalah Exodus, yang merupakan transliterasi dari Septuaginta dan sampai kepada kita melalui Vulgata lain.

3.     Nama Kitab Menurut Indonesia

Kitab Keluaran menurut Indonesia berisi kisah Keluarnya bangsa Israel (sensus pertama). Yang di pimpin Musa untuk menuju tanah perjanjian yang di berikan Tuhan.

 1.1  Kepenulisan Kitab.

·       Siapa Penulisnya ?

Penulis : Musa sendirilah yang menulis Kitab Keluaran

·       Biodata dari musa

Arti nama Musa (Etimologi)

Nama musa berasal dari bahasa Ibrani (Mošeh) ֹשֶׁה berarti “diangkat dari air” dari akar kata mšh משה  “mengangkat, menarik ke luar”, (Keluaran 2:10).

·       Keluarga Musa

Musa adalah anak Amram bin Kehat bin Lewi, anak Yakub bin Ishak. Ia diangkat menjadi nabi sekitar tahun 1450 SM. Ia memiliki 2 orang anak (Gersom dan Eliazer) dari istrinya, Zipora. Ia wafat di Tanah Tih (Gunung Nebo) sekitar sebulan sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan setelah 40 tahun mengembara di padang gurun sesudah ia keluar dari Mesir.

·       Pendidikan Musa

Meskipun dalam masa pertumbuhannya di Mesir tidak dijelaskan, secara terperinci namun bisa dilihat bahwa Musa mendapatkan pendidikan dan pelatihan (Kis 7:22). Selain itu membaca dan menulis, memanah dan keterampilan-keterampilan fisik lainnya.

·       Tugas Musa

-       Pelayanan

-       Penulis (Maz. 90)

-       Hakim (Kel 19)

-       Pembuat Tabut (Kel.25:40)

-       Perang (Kel3, 31, 32)

·       Siapa pembaca mula-mulanya ?

Penerima Kitab mula-mula adalah Bangsa Israel. Kitab ini ditujukan pada Bangsa Israel untuk menerangkan kepada mereka apa yang dikehendaki Tuhan, dan bagaimana pola kehidupan mereka yang seharusnya. Hubungan penerima Kitab dalam hal ini Bangsa Israel dengan Musa, adalah Musa sebagai penulis Kitab Keluaran merupakan pemimpin Bangsa Israel dan juga sebagai perantara atau wakil Tuhan.

1.2  Tempat dan Penulisan Kitab ?

Ø  Menurut para sarjana Yahudi dan Kristen menggap bahwa kitab Keluaran ditulis oleh Musa, pemberi hukum umat Ibrani dalam kitab bilangan Musa yang menjadi tokoh utama dalam keluarnya bangsa Israel.[1]

Di tulis antara tahun 1450 S.M. dan 1400 S.M.

Ø  Tempat Penulisan Kitab

Tempat penulisan: Padang Gurun dan Daratan Moab.

Berkemah : Tempat mereka untuk beristirahat, mereka mendirikan kemah karena mereka tidak memiliki tempat untuk menetap permanen sehingga mereka harus berpindah-pindah.

·       Genre Kitab (bentuk tulisan) ?

Ø  Menurut Alkitab

Salah satu bukti paling kuat yang merujuk Musa sebagai penulis Pentateukh ini adalah kesaksian dari Yesus, yang menyebutkan bagian dari Penjanjian Lama ini sebagai “kitab Taurat Musa” (Luk 24:44). Meskipun ada beberapa ayat dalam Pentateukh yang tampaknya ditambahkan oleh orang lain selain Musa – contohnya, Ulangan 34:5-8, yang menjelaskan kematian dan penguburan Musa – kebanyakan ahli Alkitab tetap menghubungkan sebagian besar kitab-kitab ini dengan Musa. Bahkan jika Yosua atau orang lain yang menulis naskah aslinya, semua pengajaran dan pewahyuan di kitab ini pasti bersumber dari Musa, yang mendapatkan semua ini dari Allah sendiri. Siapapun yang benar-benar menulis kitab ini, penulis utamanya adalah Allah. Semua kitab ini tetap diilhamkan Allah.

1.      Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. (Lukas 24:27)

2.      Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. (Lukas 24:44

3.      Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?" (Yohanes 7:19)

 Kita bisa melihat bahawa Ada beberapa ayat dari yang dapat membuktikan musa sebagai penulis dari kelima Kitab tersebut yang mendukung anggapan tersebut. Diantaranya adalah (Keluaran 34:27) “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Tuliskanlah segala”

Dan Juga di Ulangan 24:4 menyatakan, “… Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan.” Dan Kitab Keluaran 24:4 menyatakan, “Musa menuliskan segala firman TUHAN itu.”

 

KESIMPULAN

 

  1. Musa menulis secara keseluruhan Hukum Taurat dalam kitab Pentateukh
  2. Musa tidak menulis secara keseluruhan kitab Pentateukh yg berkaitan dengan autograph Musa dan kematiannya
  3. Yosua secara tradisi yg berkembang di kalangan Yudaisme, dipercaya menyelesaikan kitab Ulangan yg berkaitan dengan kematian Musa.
  4. Baik Musa maupun Yosua memiliki juru tulis pribadi untuk membantu mereka menceritakan secara utuh kitab Pentateukh. 

1.3  Tema dan Tujuan Penulisan Kitab

·       Tema ?

Judul Kitab Keluaran dalam bahasa Inggris biasanya disebut exodus. Kitab Keluaran merupakan salah satu dari kelima kitab Musa yang menceritakan keluarnya bangsa Israel dari tanah mesir menuju tanah yang telah dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka, yaitu tanah Kanaan. Kitab Keluaran sendiri ditulis untuk diberikan kepada bangsa Israel.

Bangsa Israel sendiri adalah bangsa yang tegar tengkuk dan walaupun sering kali dihukum oleh Tuhan namun mereka juga tetap sering melanggar hukum-hukum yang diberikan oleh Tuhan, seperti penyembahan berhala, perzinahan, kerakusan dan sebagainya.

·       Tujuan penulisan ?

Kata "keluaran" berarti keberangkatan. Pada waktuNya Allah, keluarnya bangsa Israel dari Mesir menandakan akhir dari masa penjajahan bagi keturunan Abraham (Kejadian 15:13), dan sekaligus menjadi awal penggenapan janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan mendiami Tanah Perjanjian, dan beranak-cucu menjadi bangsa yang besar (Kejadian 12:1-3, 7). 

Tujuan penulisan kitab ini untuk menggambarkan pemetaan pertumbuhan keturunan Yakub yang cepat, mulai dari Mesir hingga penetapan bangsa mereka sebagai negara agama di Tanah Perjanjian.

Berdasarkan permasalahan yang dibahas, adapun tujuan penulis menulis karya tulis ini, yaitu:

1.     Menjelaskan latar belakang penerima Kitab Keluaran mula-mula yaitu bangsa Israel.

2.     Untuk mengetahui bagiamana mereka tinggal atau menetap.

3.     Untuk menerangkan bagimana kebudayaan mereka.

4.     Menjelaskan peyebab bangsa Israel diberi Kitab Keluaran.

Mengetahui permasalahan apa yang dihadapi bangsa Israel ketika menerima Kitab Keluaran tersebut. 

1.4  Latar Belakang Kitab

Ø  Daerah yang menjadi latar belakang Kitab Keluaran.

-       Tanah Mesir (14:8)

-       Gunung Sinai (19:1-40 ; 38)

-       Gunung Horeb (33:6)

-       Laut Teberau (14:15-31)

-       Padang Gurun (14:3)

-       Rafidim (17:1)

-       Puncak Bukit (17:10)

-       Mara (15:23)

-       Elim (16:1)

-       Masa dan Meriba (17:7)

-       Kemah Pertemuan / Kemah Suci (29:4b)

-       Sungai Nil (2:3)

-       Filistin (13:17)

-       Midian (4:19)

-       Raamses dan Sukot (12:37) 

·       Mesir.

Mesir : Letak Geogarafis terletak antara garis bintang 22º dan 32º N, dan garis bujur 25º dan 35º E. Dengan luas 1.001.450.km² . Iklim di daerah Mesir adalah sejumlah besar curah hujan sepanjang tahun. Hal ini berlaku untuk bulan terkering, suhu rata-rata tahunan adalah 21,5ºC.

·       Gunung Sinai.

Dapat juga disebut Gunung Horeb, menjadi latar belakang geografis kitab Keluaran yang sangat berpengaruh sebab di bawah kaki gunung tersebut bangsa Israel hampir setahun berkemah untuk mempersiapkan Kemah Suci atau Kemah Pertemuan. 

·       Mara.

Ketika Musa memimpin bangsa Israel kearah selatan, perjalanan masih melintasi jauh melintasi padang gurun membuat rombongan besar manusia itu menjadi mudah marah dan tenggorokan mereka terasa kering. Di Mara, mereka menemukan air namun terasa pahit, namun Allah menjadikan manis (15:22-25).

·       Gosyen

Merupakan daerah yang diberikan kepada Yakub dan keluarganya ketika mereka pindah ke Mesir (Kej 47:5,6). Daerah ini menjadi tanah air orang ibrani selama 400 tahun dan terpisah dari daerah pusat utama Mesir, karena budaya Mesir memandang rendah para gembala dan nomad. Ketika tahun-tahun berlalu, keluarga Yakub makin bertambah menjadi sebuah bangsa yang besar (1:7). 

·       Pitom dan Raamses

Pada masa bangsa Israel tinggal di tanah Mesir, naik takhtalah seorang Firaun yang tidak menaruh hormat kepada keturunan Yusuf dan takut terhadap jumlah mereka yang besar. Dia memaksa mereka menjadi budak dengan tujuan untuk menindas mereka. Dari pekerjaan mereka sebagai budak itulah, kota-kota perbekalan Pitom dan Raamses didirikan (1:11).

·       Midian

Tempat Musa melarikan diri ketika membela saudara sebangsanya. Disana ia menjadi seorang gembala dan menikah dengan seorang perempuan bernama Zipora. Ketika berada disana itulah Allah memberi tugas untuk memimpin orang-orang Ibrani keluar dari Mesir (2:15-4:31).

·       Baal-Zefon

Adalah tempat pertama perhentian umat Israel (14:2) ketika keluar dari tanah Mesir dengan membawa kekayaan (12:34-36). 

·       Elim

Adalah sebuah oasis dengan 12 mata air (15:27).

Ø  Latar Belakang Historis/sejarah.

Keluaran membahas kisah bangsa Israel mulai dari tempat di mana Kitab Kejadian berhenti. Kurun waktu yang panjang di antara Yusuf dan Musa dikemukakan dalam dua ayat ringkas (Kel 1:6,7*), dan kemudian diuraikan situasi yang sama sekali baru dari keturunan Yakub. Tamu-tamu istimewa Firaun dan Yusuf telah menjadi bangsa budak, sasaran dari ketakutan dan kebencian para penguasa mereka. Ketika Firaun berusaha mengendalikan bangsa Ibrani itu melalui penindasan yang keji, Allah bertindak untuk melepaskan mereka. Sang pembebas, Musa, lebih dahulu dipersiapkan dan baru kemudian, dengan kuasa Allah, pembebasan yang terkenal itu berlangsung.

            Keluaran orang Israel dari Mesir adalah peritiwa utama sejarah keselamatan dalam Pelajaran Lama. Melalui peristiwa itu Allah menggenapi janji-janji-Nya kepada para bapak leluhur Israel bahwa Ia menjadi akan memberikan tanah kepada mereka dan keturunan mereka akan  menjadi bangsa besar. Walaupun itu penting, namun untuk memastikan tempat dan waktu terjadinya merupakan tugas yang sukar, sebagian dikarenakan sifat-sifat kitab yang menceritakan tentang peristiwa itu. Nama firaun yang berhadapan dengan Musa tidak disebut, pasti dengan sejarah Mesir dan Palestina pada waktu itu. Bukti mengenai peristiwa itu semuanya bersifat tidak berlangsung, karena itu persoalan sejarah harus ditangani dahulu sebelum kita beranjak lebih lanjut pada isi dan teologia kitab ini [1].

             Sejarah suci meluas dalam kitab keluaran. Beberapa abad setelah kematian Yusuf tidak dicatat. Sementara itu keturunan para Patriarkh menjadi sangat banyak. Firaun yang memerintah pada wakru itu tidak senang melihat perkembangan penduduk bani Israel  ini, dan ia memperbukan dan menindas mereka dibawah pimpinan Musa, Bangsa Israel dimerdekakan dari perbudakan, dijadikan bangsa yang merdekan dan dipersiapkan untuk menaklukkan dan menduduki tanah Kanaan.

            Arti rohani perlepasan ini sangat luas sekali. Empat buku yang sisa dari Pentateukh atau seperanan dari seluruh Perjanjian Lama digunakan untuk mencatat kejadian yang penting ini.

            Perhatikanlah lingkup Perjalanan dan waktu yang terdapat dalam garis besar keempat buku itu sebagai berikut :

1.     Perbudakan bangsa Israel, 400 tahun Keluaran 1,2

      2.   Dari Mesir ke Sinai, kurang dari 1 tahun  Keluaran 3-1

3.   Berkemah di Kaki Gunung Sinai,  ± 1 tahun Keluaran 19-bilangsan 10

4.   Pengembaraan di padang gurun,  ± 38 tahun Bilangan 10-2                  

5.   Berkemah sebelum memasuki Kanaan, ± 1 tahun  Bilangan 22-Ulangan 34

Ø  Latar Belakang Budaya.

-       Sistem Kebudayaan Yang Dianut. Suatu bangsa pasti memiliki ciri tersendiri yang mereka anut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Budaya adalah suatu cara atau pola hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang yang diwariskan kepada generesi seterusya.[2] Kebudayan suatu bangsa dapat beraneka ragam mulai dari sistem kekeluargaan, cara berpakaian, cara beribadah dan lain sebaginya.

-       Sistem Kekeluargaan. Sebagai bangsa yang berpindah pindah keluarga merupakan suatu kesatuan yang sangat penting. Dalam sebuah keluarga terdapat seorang ayah dan ibu serta beberapa orang anak. Seorang kepala keluarga mempunyai wewenang dan berhak atas seluruh angota keluarganya. Kebudayaan Bangsa Israel sangat menjunjung tinggi anak laki-laki sebagai ahli waris mereka, sedangkan anak perempuan tidak mereka anggap dalam sebuah keluarga.

Sebuah keluarga dimulai dari sebuah perkawinan yang telah diikrarkan. Seorang laki-laki hanya boleh memiliki seorang istri saja namun dia dibolehkan untuk menikah lagi dengan syarat jika istrinya yang pertama tidak bisa memberikan keturunan.

-       Cara Berpakaian. Istilah umum yang sering dipakai dalam mengambarkan pakaian adalah be’ghedh. Orang Israel tampaknya mengunakan pakaian dalam berupa cawat atau celana dalam panjang, yang langsung membalut tubuh. Untuk pakaian sehari-hari mereka biasanya memakai jubah atau perlengakapan pakaian mirip kemeja yang berlengan penjang atau pendek, panjangnya sampai ke lutut atau pergelangan kaki. Untuk pakaian luar atau yang biasanya disebut sebagai mantel, sedangkan untuk beberapa aksesoris pelengkap mereka memakai selubung atau tudung kepala, sabuk atau ikat pinggang, jumbai atau rumbai, dan peniti. Pandangan yang menggambarkan tentang pakaian yaitu supaya mereka tidak terlalu kawatir tentang pakaian, dan jangan terlalu berlebihan kerena yang dipentingkan bukanlah pakaiannya namun hatinya yang harus berdandan.[3]

Ø  Latar Belakang Kepercayaan.

-       Adat Istiadat. Orang Yahudi memegang perjanjian antara nenek moyang mereka dengan Allah. Salah satu perjanjian mereka adalah tentang sunat. Pada hari kedelapan kelahirannya dari setiap anak laki-laki harus dikerat kulit khatannya. Tentang masalah sosialisasi, orang Israel tidak boleh mengundang orang non-Yahudi atau orang kafir untuk masuk dalam rumah mereka. Juga setiap kali mereka masuk dalam rumah mereka harus membasuh kakinya, juga saat hendak makan mereka harus membasuh tangan mereka.[4]

-       Agama Yahudi. Orang Yahudi menganut agama samawi yang diklaim agama tertua di dunia yang berasal dari Abraham.[5] Orang Yahudi hanya percaya kepada satu Allah saja yaitu YHWH. YHWH juga yang telah memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir untuk menuju tanah Kanaan. Namun dalam prakteknya bangsa itu seringkali membuat hati Allah cemburu dengan penyembahan mereka kepada berhala. Sembahyang yang dilakukan bangsa Yahudi dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu jam 9, 11, dan 15. Untuk berpuasa mereka biasanya mengadakannya dalam rangka perkabungan. Orang Yahudi juga mementingkan soal kesucian dalam beribadah, karena Allah adalah Allah yang Kudus. Kitab-kitab orang Yahudi digolongakan menjadi 3 kesatuan yang juga bisa disebut TaNaKh.

 

KESIMPULAN

            Penerima Kitab Keluaran mula-mula adalah bangsa Israel. Musa sebagai pemimpin bangsa itu memberikan Kitab Keluaran supaya dipatuhi oleh seluruh bangsa itu. Pada waktu bangsa Israel menerima Kitab Keluaran mereka berada di padang gurun dan tempat tinggal mereka selama perjalanan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan adalah memasang kemah sebagai tempat peristirahatan bangsa itu. Budaya bangsa itu sangat kental, namun juga terkadang mereka masih terpengaruh budaya masyarakat sekitar mereka, seperti penyambahan berhala. Kitab ini diberikan kepada mereka untuk mengingatkan mereka supaya mereka menjaga peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan supaya mereka mengingat bagaimana luarbiasanya Tuhan yang telah memberikan banyak mukjizat kepada bangsa itu dan menolong mereka dalam kesusahannya, supaya mereka tidak bersungut-sungut lagi dalam menghadapi segala permasalahan hidup mereka. Permasalahan yang terjadi kepada bangsa Israel ketika mereka menerima Kitab Keluaran ialah berbagai masalah tentang sandang pangan. Bagaimana Tuhan mencobai bangsa itu, apakah mereka takut akan Tuhan atau tidak.

SARAN

Sebagai orang percaya kita harus patuh kepada peraturan dan ketetapan-ketetapan yang telah ditentukan oleh Tuhan. Janganlah kita bersungut-sungut dalam menghadapi berbagai macam masalah kehidupan. 

2      Pembagian Dan Isi Kitab.

·       Pembagian Kitab → Garis Besar Kitab ?

-       Musa di utus Tuhan.

-       Kesepuluh tulah.

-       Paskah.

-       Menyebrang laut Teberau.

-       Perjanjian di gunung Sinai.

-       Kesepuluh hukum Taurat.

-       Kemah Suci sebagai tempat kediaman Allah. 

·       Isi Kitab → Kesimpulan keseluruhan isi Kitab.

Kitab yang penuh kuasa berkaitan dengan keselamatan dan pembebasan bangsa Israel sehingga memperoleh kebebasan yang berasal dari Allah melalui pimpinan Musa.

2.1  Anak-anak sulung di Mesir meninggal dan Allah menyelamatkan nyawa anak-anak sulung Israel sebab darah anak domba menjadi korban persembahan.

2.2  Allah menyatakan dirinya kepada orang-orang Israel melalui suatu perjanjian yang diringkaskan dalam 10 hukum dan Allah memberikan Kemah Suci sebagai tempat ibadah.

2.3  Tuhan lah yang membawa bangsa Israel keluar Tanah mesir.

Ayat terpenting:

-       Keluaran 1:8

-       Keluaran 2:24-25

-       Keluaran 12:27

-       Keluaran 20:2-3

·       Karakteristik Kitab.

A.    Keunikan.

Sekalipun bangsa Israel bersungut-sungut Allah selalu meolong dan memperlengkapi mereka (Keluaran 15:24).

B.    Hal menarik.

Mesir adalah salah satu Bangsa yang paling berkuasa dan sangat membangga-banggakan warisan dan Agamanya sehingga orang Israel di perbudak di Mesir. Tetapi melalui tulah-tulah sehingga orang-orang Israel bisa lepas dari perbudakan orang-orang Mesir.

C.    Hal yang khusus

10 hukum dan rancangan Kemah Suci. 

3      Tema-tema penting Kitab

·       Ayat/pasal utama!

·       Tokoh!

·       Topik-topik!

 

 

 



[1] Andrew E.Hill & John H.Walton , ”Survei Perjanjian Baru ”, (Gandum Mas ,2013),145

² https://www.gotquestions.org/Indonesia/kitab-Keluaran.html . Sabtu 30/11/18

³ Herbert Wolf, Pengenalan Pentateuhk. (Malang: Gandum mas, 2017) hlm.15

⁴ St. Darmawijaya Pr. Pentateukh Atau Taurat Musa, (Yogyakarta: Kanisius, 1991) hlm 14

[2] Wikipedia. Pengertian budaya. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya. (diakses hari minggu 7 oktober 2018 pukul 13:57).

[3] Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200001224#h=31. (diakses hari senin, 8 oktober 2018 pukul 17:55).

[4] Adad istiadat Yahudi. Berdamai dengan Allah melalui iman kita. https://sangsabda.wordpress.com/tag/adat-istiadat-yahudi. (diakses hari senin, 08 oktober 2018 pukul 19:45).

[5] Makalah agama Yahudi. http://sociologiagamauin.blogspot.com/2015/09/makalah-agama-yahudi.html. (diakses hari senin, 08 oktober 2018 pukul 20:00)

Post a Comment

0 Comments