Dari
buku yang saya baca dilihat dari sudut etimologi sosiologi berasal dari dua
suku kata: “socius” yang berarti kawan dan “logos” yang berarti ilmu
pengetahuan. Berdasarkan sudut etimologi ini, daapat diebrikan batasan
sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana hidup berkawan
atau juga bermasyarakat.
Berikut
ini saya akan mengambil kesimpulan dari beberapa tokoh-tokoh Sosiologi menurut
definisi-definisi mereka.
1. Pitirim Sorokin
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari: Hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala social, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama,
keluarga, dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik
dan lain sebagainya. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social
dengan gejala-gejala non social, misalnya gejala geografis, biologis, dan
sebagainya. Ciri-ciri umum dari pada semua jenis gejala-gejala social.
Kesimpulan
: saya
mengambil kesimpulan gejala sosial berbeda dengan permasalahan sosial itu
sendiri. Namun bukan berarti kedua nya tidak berkaitan. Keduanya justru
berhububungan erat. Sebagai contoh saya mengambil kasus kriminalitas perampokan
yang terjadi di perumahan elit bisa di anggap sebagai permasalahan sosial.
Gejala sosialnya, misalnya, adalah adanya ketimpangan ekonomi yang tajam antara
si kaya dan si miskin di ibu kota. Si miskin tertekan secara ekonomi, ia
kemudian nekat merampok di perumahan elit. Ketimpangan sosial dan ekonomi
disini bisa di anggap sebagai gejala sosial yang bisa dipelajari dan diteliti.
2. Roucek dan Warren (Soerjono Soekanto, 1982:17) Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
Kesimpulan:
Saya
dapat mengambil kesimpulan bahwa manusia dalah makhluk sosial tanpa bersosial
dengan masyarakat manusia atau individual tidak dapat menjalin suatu hubungan.
Saya mengambil ilustrasi seperti perederan narkoba di kalangan anak remaja
sekarang ini. Para pemakai narkoba mendapatkan obat-obatan dari distributor
yang bisa dihubungi lewat jaringan pertemanan. Jaringan pertemanan ini biasanya
bersifat tertutup. Individu memiliki relasi kuat ke dalam tapi lemah keluar.
Ilustrasi ini tentu saja hanya contoh gejala sosial dan perlu investigasi untuk
mengetahui kasus nyata di lapangan.
3. Allan Jhonson: Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan prilaku, terutama dalam kaitannya
dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi orang dan
bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut.
Kesimpulan:
Saya
mengambil kesimpulan seperti berita hoax ketika seorang manusia bahkan
individual masuk dalam sebuah jaringan sistem sosial media, orang tersebut
tidak memikirkan berita itu benar atau bohong, prilaku yang seperti ini sudah
ada sejak dahulu, namun intensitas penyebaran berita palsu semakin meningkat di
era digital. Fenomena hoax adalah gejala
sosial yang sedang tren.
4. Soedjono Dirdjosisworo (1982:20):
sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pergaulan hidup manusia
(masyarakat) beserta gejala-gejalanya sebagaimana adanya.
Kesimpulan:
Jadi
dengan bersosial saya mengetauhui pergaulan hidup temen saya dan masyarakat,
apa saja yang mereka lakukan mau baik atapun buruk akan mempengaruhi bahkan
berdampak dalam kehidupannya dan dalam bersosial saya dapat mengetahui lawan
bicara saya. Bagaimana kita meresponi orang lain dan bagaimana orang lain dapat
meresponi kita.
5. Soediman Kartohardiprodjo (Soedjono
Dirdjosisworo, 1982: 20) : Sosiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala dalam pergauulan hidup manusia,
termasuk di dalamnya hubungan-hubungan hukum, akibat hukum dan sebagainya,
dilihatnya sebagai gejala-gejala masyarakat.
Kesimpulan:
Saya
mengambil kesimpulan dan ilustrasi sepeti menjiplak karya orang lain atau bisa
di katakan pelagiarisme, seseorang akan di jatuhi hukuman bahkan undang-undang
hak cipta karena mengambil karya orang lain dan menjadikan nya seakan-akan
karya sendiri. Jadi kesimpulan yang saya ambil perilaku yang sudah menjadi
kebiasan akan mengakibatkan seseorang terkena hukuman.
Jadi
dari semua definisi diatas saya mengambil kesimpulan sebagaimana saya dapat
pahami, manusia yang hidup pada masa kini adalah manusia yang senantiasa
berpikir, manusia sejak lahirnya hingga menghembuskan nafas terakhir nya. Tidak
akan berhenti berpikir, mengamati segala sesuatu yang terjangkau oleh panca
inderanya dengan penuh keingintahuannya. Secara manusia diberkati Tuhan suatu
sifat ingin tahu. Jadi manusia diharapkan senantiasa hidup bersosial agar
pengetahuan dan pengalaman hidupnya bertambah, karena dari lingkungan sosial
lah kita dapat dikatakan bertumbuh secara fisik. Karena setiap apa yang dilihat
dan di dengar manusia itu lah yang akan menjadi pengetahuan baru dan disimpan
didalam otak dan diingat dalam pikiran. Selain mendengar dan melihat juga
manusia dapat belajar dari masing-masing budaya yang ada di Indonesia bahkan di
luar Indonesia, kemudia manusia bisa tahu mana yang benar dan yang salah, mana
yang bagus dan jelek, mana yang baik dan buruk, termasuk hubungan kasual atau
hubungan sebab akibat tertentu.
0 Comments