Garis Besar Kitab Keluaran 28
Penjelasan
singkat
-
Harun dan anak-anaknya diangkat menjadi
imam-imam
Isi
Pasal
-
Petunjuk mengenai keimaman
Garis
Besar
-
Kel. 28:1 Harun dan anak-anaknya
dikhususkan untuk tugas keimaman
-
Kel. 28:2 Pakaian kudus ditentukan
-
Kel. 28:6 Baju Efod dan sabuk pengikat
-
Kel. 28:15 Tutup dada dengan dua belas
batu permata.
-
Kel. 28:30 Urim dan Tumim.
-
Kel. 28:31 Gamis baju efod, dengan buah
delima dan giring-giring emas.
-
Kel. 28:36 Patam dari emas murni
-
Kel. 28:39 Kemeja yang ditenun
-
Kel. 28:40 Pakaian untuk anak-anak Harun
Judul
Perikop
-
Mengenai Pakaian Imam (Keluaran 28:1-43)
Tokoh
-
Allah – Musa – Harun – Eleazar – Itamar.
Nama
dan Tempat
- Abihu – Eleazar – Harun – Israel – Itamar – Kemah Pertemuan – Nadab – TUHAN – Urim dan Tumim
Kesimpulan
Orang
percaya tidak pernah boleh takut bahwa Allah melupakan dia karena Imam Besar
yang agung menanggung nama-nama milik kepunyaan-Nya di dekapan-Nya di hadapan
Allah, menghadirkan mereka sebagai “mereka yang diterima di antara yang dikasihi.”
Fakta
Setiap orang
percaya, melalui pengenalan akan Kristus, adalah iamam dunia untuk keluarga
Allah (Wahyu. 1:8) mengenakan jubah yang tepat untuk pekerjaan itu (Wahyu.
19:7,8), dan harus ditahbiskan dan dikuduskan dengan tepat untuk pekerjaan kesaksiannya.
Garis
Besar Kitab Keluaran 29
Penejelasan
Singkat
-
Imam-imam ditahbiskan
Isi
pasal
-
Penahbisan para imam dan korban
persembahan
Garis
Besar
-
Kel. 29:1 Korban dan upacara penahbisan
imam dan mezbah
-
Kel. 29:4 Membasuh mereka dengan air à
upacara pembasuhan dengan air melambangkan ketahiran yang harus menjadi ciri
seorang imam.
-
Kel. 29:10 ketika para imam menumpangkan
tangan di atas kepala lembu jantan itu, mereka melambangkan penyatuan dengan
binatang itu dan mungkin pengalihan dosa-dosa umat ke binatang itu. Jadi, lembu
jantan itu menjadi korban pengganti yang mati karena dosa-dosa umat itu (ayat
Kel. 29:14). Upacara ini menunjuk kepada korban Kristus sebagai pengganti kita
yang menjadi korban penghapus dosa kita (bd. Yes. 53:5; Gal. 3:13; Ibr
13:11-13)
-
Kel. 29:38 Korban bakaran yang terus
dipersembahkan
-
Kel. 29:45 Janji Allah untuk tinggal diam
di antara anak-anak Israel
Judul
Perikop
-
Mengenai pentahbisan Harun dan
anak-anaknya (29:1-37)
-
Mengenai korban pagi dan korban petang
(29:38-46)
Tokoh
-
Allah, Musa, Harun, anak-anak Harun
Nama
dan Tempat
-
Allah, Harun, Israel, Kemah Pertemuan,
Mesir, Tuhan
-
Orang-orang yang mewakili Allah harus
dipisahkan dalam penahbisan yang khidmat. Semua ibadah mereka harus didasarkan
pada korban bakaran.
Fakta
-
Penahbisan berarti “mengisi/memenuhi
tangan”
Pakaian kita, Identitas kita
Keluaran 28:1-43
Pendahuluan
Seorang
imam adalah seorang yang mewakili umat Allah dalam upacara kurban. Karena itu
pakaian yang digunakan bukanlah pakaian sembarangan. Ayat 3 menjelaskan bahwa
pembuatnya adalah seorang ahli yang dipenuhi Roh Allah. Artinya keahlian orang
tersebut untuk membuat baju imam, berasal dari Allah dan digunakan bagi
pelayanan kepada Allah.
Bagian I
Berikut
beberapa komponen penting dalam pakaian imam. Pertama, baju efod. Baju ini
berbentuk celemek yang dikalungkan di dada imam ketika ia bertugas melayani. Di
setiap bahu diukir enam nama dari suku-suku Israel. Artinya, imam mewakili
seluruh bangsa atau memikul beban mereka ketika dia menghadap Allah. Baju efod
ini berhiaskan emas dan dari kain ungu yang mirip dengan warna Kemah Suci. Ini
menunjukkan kehadiran Allah di tengah bangsa Israel, sekaligus menunjukkan
kasih-Nya kepada bangsa itu. Hal ini diperlihatkan melalui pengukiran kedua
belas nama suku itu pada batu mulia, yang tidak dapat dihapus.
Bagian II
Kedua,
tutup dada. Pentingnya jabatan imam dintandai dengan adanya tutup dada dari
pakaian imam. Tutup dada itu tempat penyimpanan undian kudus, yaitu Urim dan
Tumim. Letakknya yang pas di atas jantung mengingatkan bahwa keadilan dimulai
dari Allah dan Allah memilikli otoritas dan kuasa untuk mengadili bangsa
Israel. Patam yang diikatkan pada dahi imam yang bertuliskan “Kudus bagi Allah”
adalah isyarat bagi imam untuk menguduskan dirinya sebelum melayani Allah yang
kudus serta sebelum menguduskan umat.
Aplikasi
Yesus Kristus
adalah Imam Besar Agung yang menanggung seluruh beban dosa umat manusia di
bahu-Nya, ketika dia mewakili dunia di hadapan Allah Bapa. Hidup kita yang
sudah ditebus sudah menjadi milik Imam Besar Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus,
Sang Penebus dosa itu sendiri. Dan bila kita sudah menjadi milik-Nya maka kita
harus hidup seturut kehendak-Nya. Oleh karena itu, biarlah dunia melihat
kemuliaan Kristus terpancar melalui seluruh aspek kehidupan yang telah
mengenakan pakaian, yang berupa kekudusan dan keadilan yang bersumber pada
Allah dimana pun kita berada.
“Pelayanan Keimaman”
Keluaran 29:1-18
Pendahuluan
Melayani
Tuhan adalah sebuah anugerah sekaligus kesempatan yang tak ternilai harganya.
Melayani berarti memosisikan diri kita sebagai pelayan. Pelayan dalam bahasa
Alkitab adalah seorang budak bagi tuannya. Yang menjadi tuan bukanlah sembarang
tuan. Dia adalah Tuhan Allah pencipta Alam semesta, Raja atas segala raja. Maka
kita tidak boleh main-main melayani Tuhan, tetapi dengan sikap hormat dan
dengan menjaga kekudusan.
Bagian I
Persiapan penahbisan yang
digambarkan dalam ayat 1-9 menunjukkan bahwa seorang imam, sebelum melaksanakan
tugasnya, harus memiliki komitmen. Tuntutan untuk menjaga dan memeihara
kekudusan sebagai seorang imam jelas membutuhkan kesungguhan hati. Persiapan
penahbisa itu begitu kompleks dan rumit supaya sejak awal seorang imam belajar
untuk menjadi pelayan yang menghargai hak istimewa yang Tuhan berikan
kepadanya. Upacara penahbisan adalah upacara penyerahan hati secara total.
Tuhan tidak menghendaki pelayan dan pelayanan yang setengah-setengah. Dia
menginginkan totalitas komitmen untuk-Nya, karena hidup ini adalah milik-Nya.
Bagian II
Selama
komitmen, kehidupan kudus adalah syarat mutlak bagi seorang imam. Maka kurban
penghapus dosa mutlak diperlukan untuk proses pengudusan (14). Akan tetapi,
pengudusan tidak hanya dilakukan untuk para imam, tetapi juga untuk mezbah
(Kel. 29:36). Tidak boleh ada setitik dosa saat berada di hadapan Allah. Allah
mempersiapkan umat Israel, juga semua orang-orang percaya yang sudah ditebus
dengan darah Kristus, untuk menjadi Imam-imam bagi umat manusia, yang membawa
mereka bertemu Allah secara pribadi.
Aplikasi
Sebagai
imam-imam Allah, kita perlu menjaga dan memelihara kekudusan hidup. Di sisi
lain, pendamaian penebusan Kristus harus kita bawa ke dalam semua bidang
profesi supaya semua itu terbebas dari belenggu dosa. Almarhum Jhon Stott
mengatakan “kita dan hanya kita yang telah mengalami penahbisan darah Kristus
yang akan membebaskan dunia dari noda-noda kejahatan”.
TERIMAKASIH TUHAN YESUS MEMBERKATI
0 Comments