Tabernakel Bagian 2: Penjelasan Struktur Secara Fisik

 


Penjelasan struktur secara fisik


            2.1 Pelataran (Kel. 27:9-15, 17-19; Kel 38:9-17, 20)

                        Pelataran merupakan daerah berbentuk persegi panjang sempurnah, panjangnya dua kali lebarnya, yakni panjang 100 hasta dan lebarnya 50 hasta. Pagar terdiri dari 60 tiang tembaga, yang kemungkinan dibuat dari kayu penaga yang disalut tembaga (namun kita tidak mengetahui dengan pasti); ke-60 tiang ini dipasang atas 60 alas tembaga yang ditanam dalam pasir sebagai landasannya. Tiap-tiap tiang puncaknya di buat dari perak, dan semua memiliki kaitan puncaknya dibuat dari perak (Kel. 38:17), dan semua memiliki kaitan perak tempat menggantung layar. Terdapat 20 tiang disebalah selatan, 20 tiang disebalah utara, 10 tiang disebelah timue dan 10 tiang di sebelah barat, sesuai jarak yang telah ditentukan. Tiang-tiang ini disambung dengan tongkat-tongkat perak yang disebut “penyambung.” Masing-masing tiang juga dikokohkan dengan satu tali atau lebih yang dipasang pada patok-patok tembaga. Pada ke-60 tiang tembaga ini digantung layar-layar yang dipintal dari kain lenan halus sepanjang 490 kaki, sementara pada tiang-tiang Pintu Gerbang digantung tirai yang tenun dari benang biru, ungu, kirmizi, dan lenan halus sepanjang 35 kaki (10,7m). kain-kain layar ini melengkapi seluruh pagar pembatas pelataran.

            2.2 Pintu Gerbang (Kel. 27:16; Kel. 38:18-19)

                        Pintu Gerbang ini mengajarkan banyak hal pada manusia mengenai Sang Pribadi yang Agung dan pekerjaan-Nya yang besar, yang menjadi acuan semua lambang, sedangkan Tabernakel itu sendiri merupakan Mahakarya segala lambang karena:

a.       Pintu gerbang hanya ada satu

b.      Pintu gerbang itu lebar

c.       Pintu gerbang selalu terbuka

d.      Pintu gerbang itu menarik hati

2.3 Mazbah Kurban Bakaran (Kel. 27:1-8; Kel. 38:1-8; Im. 6:8-13)

                 Mezbah kurban bakaran terbuat dari kayu penaga yang di salut dengan tembaga serta kayu pengusung-pengusungnya juga di salut dengan tembaga. Di bagian atas mezbah dan di bawah tidak ditutupi tapi di buat berongga (Kel 27:8) memiliki ukuran 5 hasta panjangnya, dan lebarnya 5 hasta dan tinggi 3 hasta. Mezbah korban bakaran Mezbah di letakkan sesudah pintu gerbang di dalam halaman atau pelataran tabernakel. Mezbah korban bakaran adalah tempat penyembelihan domba atau hewan yang akan dikorbankan. Pada Mezbah korban bakaran terdapt tiga aspek yaitu mezbah tembaga, hewan korban dan darah. Mezbah memiliki 4 buah tanduk yang seiras juga disalut dengan tembaga yang mengarah keluar. Pelataran yang lain dalam Mezbah korban yaitu kuali tempat abu, sodok-sodok, bokor-bokor penyiraman, garpu, dan perbaraan. Kelima alat ini terbuat dari tembaga (Kel 27:3-6). Mezbah korban bakaran adalah tempat menyembelih domba atau hewan yang akan di korbankan untuk penebusan dosa supaya dengan mengorbankan korban bakaran maka ada pendamaian dengan Allah mungkin waktu itu melakukan pelanggaran yang di lakukan oleh bangsa Israel. Dalam mezbah korban bakaran terdapat kisi-kisi atau jala-jala dari tembaga sehingga mezbah ini dapat di katakana berongga supaya saat mempersembahkan korban yang dibakar itu dapat jatuh atau turun kebawah, maka di adanya kuali itu supaya abu dari korban bakaran itu masuk di kuali. Mezbah itu terdapat empat gelang yang terbuat dari tembaga setiap ujungnya. Jala-jala itu di pasang pada mezbah dengan ukuran setengah dari tinggi mezbah korban bakaran. Mezbah korban bakaran di perlengkapi dengan kayu pengusung yang di masukkan ke dalam keempat gelang pada setiap sudut mezbah yang berguna untuk dapat diangkut kemana-mana.

            2.4 Bejana Pembasuhan (Kel. 30:17-21; Kel. 38:8)

                        Bejana pembasuhan terbuat dari tembaga yang berasal dari cermin-cermin wanita bangsa Israel (Kel 38:8). Fungsi dari bejana pembasuhan ini adalah untuk membasuh tangan dan kaki para imam yang melayani di kemah pertemuan. Bejana ini tidak terletak di depan pintu kemah pertemuan. Cermin-cermin ini dibuat dari lempengan-lempengan tembaga yang digosok hingga mengkilap dan dapat digunakan sebagai kaca. Tempat kedudukannya diantara Kemah Pertemuan dan Mezbah Korban Bakaran.

            Kegunaannya untuk membasuh kaki tangan para imam sebelum mereka melayani Kemah Pertemuan dan Mezbah Korban Bakaran supaya mereka jangan mati. Inilah ketetapan Tuhan untuk selama-lamanya.

            2.5 Tempat Kudus

                        Di dalam tempat Kudus ada 3 perabotan yaitu: meja roti sajian, kandil dah mezbah dupa. Kemah Suci memiliki ukuran panjang 20 hasta utara dan selatan, serta barat memiliki ukuran 10 hasta. Kemah Suci terbuat dari papan-papan yang berasal dari kayu penaga yang disalut dengan emas. Setiap papan memiliki ukuran panjang 10 hasta dan lebar 1,5 hasta dan setiap papan memiliki 2 alas perak dan setiap papan memiliki 2 pasak yang disengkang satu dengan yang lain (Kel 36:20-22). Sehingga Kemah Suci memiliki 40 alas perak masing-masing utara dan selatan. Papan-papan didirikan dan di susun rapi serta memiliki ukuran yang sama rata dan papan di satukan dengan 5 kayu lintang yang disalut dengan emas. Empat kayu lintang di masukkan dalam gelang-gelang yang ditempatkan pada tiap papan, dan 1 kayu lintang di masukkan di tengah-tengah. Atap kemah suci terditi dari 1 tenda dan 3 tudung. Tenda di gunakan untuk menbuat kemah sedangkan tudung di gunakan untuk melindungi tenda. Tenda di taruh di lapisan pertama yang terbuat dari lenan halus yang dipintal benangnya, bewarna 4 macam serta ada gambar kerub (Kel. 26:1-6). Sedangkan tudung terdiri dari 3 lapis, tudung kedua terbuat dari bulu kambing, yang ketiga kulit domba jantan dan yang terakhir kulit lumba-lumba (Kel. 26:7-14).

            2.5.1 Tudung dan Tenda

Tenda-tenda dan tudung-tudung yaitu atap Tabernakel menggenapkan strukur Kemah Suci, beserta dengan tiang-tiang Pintu Kemah dan Pintu Tirai. Ada dua set tudung. Kita tidak akan membahasnya menurut urutan Tuhan. Ia merancang segala sesuatu dari bagian dalam tempat Kudus, sementara kita akan lakukan pendekatan dari sebelah luar. Tudung itu terbagi dua bagian yaitu:

a.       Tudung pertama: kulit lumba-lumba

b.      Tudung kedua: kulit domba jantan yang diwarnai merah

Kalau tenda-tenda terdapat dua bagian yaitu:

a.       Tenda pertama: bulu kambing

b.      Tenda kedua: kain lenan halus (Kel. 26:1-14. Kel 36:8-19).

2.5.2 Meja Roti Sajian (Kel. 25:23-30; Kel. 37:1-16; Im. 24:5-9)

Meja roti terbuat dari kayu peanga yang tebuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas yang memiliki ukuran 2 hasta panjangnya, 1 hasta lebarnya serta tinggi 1,5 hasta (Kel. 37:10-16) di atas meja terdapat 2 tumpuk roti yang masing-masing enam buah jumlahnya. Selain roti di meja juga terdapat ada 2 cawan diatas roti dan ada 1 piala diatas meja. Meja memiliki 4 gelang dan 2 kayu pengusung semuanya juga disalut dengan emas. Meja di letakkan sebelah kanan di depan pintu kemah ruang kudus.

2.5.3 Kandil Emas (Kel. 25:31-40; Kel. 37:17-24; Im. 24;1-4)

Kandil terbuat dari emas murni dengan berat 1 talenta. 1 talenta berukuran 3000 syikal bisa dihitung kurang lebih 34 kg. kandil terdiri dari satu batang, enam cabang yaitu 3 cabang disebelah kiri, 3 cabang sebelah kanan. Setiap cabang memiliki 3 kelopak, 3 tombol dan 3 kembang. Sedangkan pada batang terdapat 4 kelopak, 4 tombol dan 4 kembang. Kandil di letakkan sebelah kiri roti sajian sehingga kandil berfungsi untuk menerangi seluruh tempat kudus.

2.5.4 Mezbah dupa emas (Kel. 30:1-10; Kel. 37:25-29)

(Kel 30:1-10,22-38 dan 37:25-29). Mezbah dupa terbuat dari kayu penaga yang memiliki ukuran 1 hasta panjangnya, sehasta lebarnya, empat persegi, tetapi dua hasta tingginya dan memiliki tanduk-tanduk yang seiras. Mezbah dupa emas di buat dari kayu penaga yang di salut dengan emas murni, kayu ini yang tersalut tidak nampak sehingga tidak akan lapuk dan rusak. Mezbah dupa terletak di hadapan tabir yang berhadapan dengan tabut perjanjian, di batasi dengan tabir (Kel. 30:6). Mezbah memiliki empat tanduk pada keempat sudutnya.

2.6 Ruang Maha Kudus

Ruang maha kudus adalah suatu tempat dari Tabut perjanjian. Ruang maha kudus ini adalah merupakan titik Allah berdiam. Ruang maha kudus tidak sembarang orang masuk. Karena tempat ini sangat kudus sekali dan orang yang boleh masuk di ruang Maha Kudus ini adalah hanya Imam Besar dan jangkah waktu Imam Besar masuk di ruang Maha Kudus ini adalah sekali setahun. (Kel. 26:31-37; Mat. 15:38).

a.      Tabir (Kel. 26:31-35)

Tabir ini terbuat dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya. Tabir ini di buat oleh ahli tenun, Tabir ini berfungsi sebagai menjadi pemisah antara Tempat Kudus dengan Ruang Maha Kudus.

b.      Tabut perjanjian (Kel. 25:10-22; Kel. 37:1-9)

(Kel. 25:10-22; Kel. 37:1-9). Kalau di maksud dengan tabut merupakan suatu peti atau tmepat peyimpanan demi keamanan dan kerahasiaan. Jadi fungsi dari Tabut Perjanjian ini adalah sebagai tempat dari tongkatnya Harun, buli-buli yang berisi ,mana dan dua buah loh batu.

c.       Tutup pendamaian

Tutup pendamaian ini berfungsi sebagai penutup dari Tabut Perjanjian. 


Post a Comment

0 Comments