FIRMAN TUHAN WAHYU 10:9
“Lalu
aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan
gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: “Ambillah dan makanlah dia; ia
akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis
seperti madu.” Wahyu 10:9
Inilah tugas yang diterima Yohanes saat mendapat
penglihatan tentang semua peristiwa menjelang ditiupnya sangkakala ketujuh:
harus memberitakan Firman Tuhan atau bernubuat bagi banyak bangsa, kaum, dan
bahasa, serta raja (ay. 11). Setelah membaca tugas yang diterima Yohanes
tersebut, kita jadi mengerti mengapa Tuhan memerintahkan Yohanes melakukan
sesuatu yang ganjil, “Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya,
supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: “Ambillah
dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit tetapi di dalam mulutmu
ia akan terasa manis seperti madu.” (ay. 9)
Apa yang dialami Yohanes ini mirip dengan apa yang
terjadi pada nabi Yehezkiel, seperti yang tercata dalam Yehezkiel 3:1, “Hai
anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat disini; makanlah gulungan kitab
ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel. “sebelum berbicara kepada
umat Tuhan, nabi Yehezkiel maupun Yohanes harus makan gulungan kitab. Hal ini
punya makna protefis; sebelum membagikan Firman, mereka harus dipenuhi dan
dikenyangkan oleh Firman lebih dahulu. Bagaimana mereka bisa menceritakan
Firman jika mereka sendiri tidak pernah diisi oleh Firman? Dengan kata lain,
kita harus menerima Firman Tuhan, menghidupi Firman Tuhan, dan mengalami Firman
Tuhan, sebagai prasayarat sebelum kita memberitakan Firman Tuhan.
Inilah yang seharusnya dilakukan
oleh pemimpin-pemimpin rohani, penginjil, maupun pemberita Firman. Sayangnya,
banyak pemberita Firman mengabaikan prinsip ini. Mereka memberitakan Firman
Tuhan, tapi mereka sendiri jarang makan Firman Tuhan. Jika jarang makan Firman
Tuhan, maka kehidupan rohani mereka menjadi “deficit” dan kering, sehingga apa
yang disampaikan juga tidak akan menjadi berkat bagi jemaat. Wahyu 10 ini
menjadi teguran bagi kita semua, khususnya yang berkecimpung dalam pemeritaan
Firman Tuhan, agar kita jangan sampai mengabaikan Firman Tuhan yang seharusnya
menjadi makanan rohani kita setiap hari. Bagaimana mungkin jemaat terberkati,
jika kehidupan rohani kita kering?
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua
0 Comments