Krisis konseling sebagai upaya menangani persoalan anak remaja / Pemuda


PAPER

KRISIS KONSELING

Krisis konseling sebagai upaya

menangani persoalan anak remaja / Pemuda

 

            Zaman milenial yang hidup ditengah era pandemik covid-19 yang mengacau seluruh dunia, mengalami berbagai macam ancaman, kecemasan dan kekawatiran. Hal ini terjadi pada setiap manusia yang hidup didunia ini baik keluarga, nikah rumah tangga, anak-anak sampai pada aspek hidup manusia dari pekerjaan, bisnis, pendidikan, kesehatan politik bahkan ekonomi berdampak sampai pada lingkugan sosial masyarakat. Paska pandemik virus ganas yang mematikan bukan hanya tubuh fisik manusia yang dibinasakan tetapi juga sampai membunuh jiwa manusia. Kecemasan dan kekawatiran melanda setiap pribadi nikah rumah tangga yang disebabkan oleh virus covid-19 ini. Para pekerja harus mengalami PHK, Pendidikan harus di liburkan bahkan terpaksa melakukan sistem pendidikan online, bisnis jadi bangkrut dan harus menjual aset-aset berharga, kesehatan jadi tidak berjalan dengan baik sebab lebih diutamakan covid-19, dari kasusu ini pun tidak banyak orang yang mempergunakan masa pandemik ini dengan merenggut keuntungan dari setiap penjualan alat-alat kesehatan sampai pada rapites. Hal ini muncul dampak konflik diantara sesama warga negara, bantuan-bantuan disalah gunakan oleh pihak-pihak yang berwenang untuk kepentingan pribadi. Bagaimana dengan para milenial yang adalah pendasi bagi bangsa dan negara juga bagi gereja masa depan? Persoalan apasajakah yang mereka alami di era pandemiak covid 19 ini? Tentu para generasi penerus bangsa dan gereja Tuhan mengalami pergolakan, kecemasan dan bahkan bisa berdampak sampai depresi.

 

            Kecemasan dan deprsi yang dialami oleh generasi milenial ini dalam menghadapi pandemik covid 19 tentu berdampak pada jangka panjang. Cemas akan pekerjaan yang belum didapatkan, perkulahan yang tiba-tiba berubah mendadak, bahkan uang kuliahpun harus nunggak karena pemasukan orang tua dalam pekerjaannya menjadi dampak bagi pendidikan anak-anak. Bahkan harus menyesuaikan diri dengan era online dimana belajar harus menggunakan sisitem Online, yang tentu tidak semua siswa dapat mengikuti materi online dengan baik.


Apa yang dikatakan Alkitab mengenai ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran?

 


"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia." (Amsal 12:25)

"Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazmur 34:5)

"Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7)

"Karena itu rendahkalah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.Serahkanlah segala kekuatiran kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kamu." (I Petrus 5:6-7). Baca juga Mazmur 55:23.

"Yesus berkata kepada murid-muridNya: "Karena itu aku berkata kepadamu : Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir akan pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu! Siapakah di anatara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta (menurut terjemahan Alkitab versi NIV adalah satu jam) pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? (Lukas 12:22-26, bandingkan juga dengan Matius 6 : 25-34).

"Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku! (Mazmur 42:6)

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu." (Amsal 3:5-8)

"Demikianlah juga roh membantu kita dalam kelemahan kita: sebab kita tidak tahu, bagaimana seharusnya harus berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:26-28)

"Allahku akan memenuhi segala keperluanku menurut kekayaaan dan kemuliaanNyadalam Kristus Yesus." (Filipi 4:11)

Rasul Paulus menemukan kekuatannya dalam Tuhan, ia menyaksikannya sebagai berikut:

"Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara ; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari batu , tiga kali mengalami karam kapal. Sehari semalam aku terkatung-katung di tengah-tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahay penyamu, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahay dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapardan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan dengan tidak menyebut hal lainlagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah ? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita. Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku,?etapi jawab Tuhan kepadaku:"Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahankulah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan di dalam kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah maka aku kuat." (II Korintus 11:23-30,12:9-10)

"Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah penolongku aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Ibrani 13:6)

"Berharaplah kepada Tuhan hai Israel dari sekarang sampai selama-lamanya" (Mazmur 131:1)

Baca juga: Mazmur 139:23

Kemungkinan penyebab trauma dan ketakutan adalah : konflik, masalah kesehatan, kondisi bahaya, kematian, kebutuhan yang tak terpenuhi, masalah spiritual, kepercayaan sesat dan sebagainya.

"Secara alkitabiah, tidaklah salah jika kita mencoba untuk hidup lebih realistis dalam menghadapi masalah. Karena mengabaikan suatu bahaya merupakan tindakan yang salah dan bodoh. Namun jugalah salah jika kita kita hidup dalam kekuatiran. Untuk kekuatiran semacam ini kita harus menyerahkannya kepada Tuhan yang dapat melepaskan kita dari tekanan-tekanan seperti itu dan membebaskan kita untuk hidup lebih realistis dan memenuhi kebutuhan kita dan sesama kita."(DR Garry R Collins, Christian Counselling)

Ada beberapa saran umum yang dapat mengurangi ketakutan, kekhwatiran dan kecemasan anda:

  • DOSA DALAM HIDUPMU—Terkadang ketakutan dan kecemasan merupakan hasil dari dosa dan kesalahan kita. Jika kita melakukansuatu dosa akan timbul kecemasan dan ketakutan, hal ini dimungkinkan, karena Tuhan menginginkan perhatian kita. Tindakan yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi seperti ini adalah bertobat dan mencari pengampunanNya.
  • TIDUR—Normalnya manusia membutuhkan waktu 8-9 jam untuk tidur setiap harinya. Kurang tidurdapat meningkatkan kecemasan. Istirahatlah yang cukup. Jika anda menghadapi kendala ini, anda dapat mencari pertolongan-Nya melalui doa atau bahkan mencari bantuan seorang psikolog.
  • BERSIKAP LEBIH REALISTIS—Banyak orang khawatir dan cemas akan hal-hal yang tak pernah terjadi terhadap mereka.Bersantailah. Pusatkan pikiran anda pada kegiatan anda pada hari itu. Nikamati hidup anda.
  • DENGARKANLAH- musik yang lembut dan santai, ada banyak musik-musik kristen yang cukup lembut (seperti lagu penyembahan) yang dapat membantu anda untuk lebih dekat dengan Tuhan. Jika mungkin dengarkanlah kaset-kaset kotbah dari pembicara yang menjadi favorit.
  • KESENANGAN- lakukanlah sesuatu yang anda rasa dapat anda nikmati. Adalah baik untuk mengambil waktu sejenak untuk rekreasi, tinggalkan rasa khawatir anda dan bergembiralah.
  • BERBICARA- Jangan simpan kecemasan anda, adalah baik jika anda meringankan beban anda dengan berbagi (sharing) dengan orang-orang yang dapat anda percayai dan kenal seperti sahabat, keluarga, pendeta atau konselor. Jika hal ini benar-benar mengganggu anda, jadwalkanlah waktu yang tetap setiap minggu untuk sharing dengan seseorang yang anda percaya.
  • BERTINDAK—ambil tindakan yang praktis, untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan anda, jangan paksakan diri, karena hal ini hanya akan meningkatkan kecemasan anda.
  • OLAHRAGA—studi kesehatan menunjukkan bahwa dengan berolahraga dapat menurunkan tingkat kecemasan kita. Jika anda cukup sehat cobalah untuk berolahraga, seperti berjalan santai, lari, berenang atau olahraga laiinya yang dapat anda lakukan.
  • PERTOLONGAN PROFESIONAL—Ada banyak organisasi yang bersedia untuk menolong orang yang sering terserang kecemasan termasuku Midwest Center for Stress and Anxiety (stresscenter.com). Anda dapat mencari informasi juga melalui internet dengan menggunakan kata kunci: anxiety, panic attacks, agrophobia. Anda juga harus mampu mencari pertolongan di sekitar daerha anda dengan mencoba berkonsultasi dengan dokter atau Pendeta atau Romo gembala gereja anda.


 


Post a Comment

0 Comments