Melayani Bukan Dengan Kapasitas Yang Kita Miliki Melainkan Dengan Kerendahan Hati

 


Syalom,

Perkenalkan nama saya Daud Minggu asal daerah Kalimantan. Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena Kasih dan Kebaikan-Nya, sehingga saya dapat menyaksikan betapa luar biasanya pertolongan Tuhan yang saya boleh alami dalam setiap langkah hidup, tertuma dalam praktek pelayanan pertamakali di STT Tabernakel Indonesia. Saya akan menceritakan bagaimana proses demi proses bersama tim  saya dalam perjalanan menuju tempat peraktek pelayanan yang saya tempati saat ini. Sebelum itu saya ingin memperkenalkan Tim Pelayanan saya, yaitu: Reynaldo Pabebang, Rizky Arya, Esa Kristian, Yosua Simatupang dan Sezra Elbert Sitompul. Meskpun satu tim pelayanan, kami di bagi dua; saya satu dengan Reynaldo Pabebang dan Rizky Arya.

Awalnya saya sudah mendapat tempat peraktek pelayanan yang sudah menerima saya untuk pelayanan, namun Tuhan berkehendak lain sehingga Tuhan mengutus saya bersama Tim saya saat ini untuk melakukan pelayanan di Sulawesi Selatan tepatnya di Tana Toraja. Saya bersyukur juga karena tempat peraktek yang saya tempati ini merupakan tempat dimana saya dilahirkan. Kami berangkat dari Surabaya pada tanggal 28 Mei 2019 dengan menggunakan kapal laut. Perjalanan tersebut ditempuh selama 3 hari 4 malam karena kapal laut yang kmai tumpangi transit ke kaliamantan selatan kemudian ke pelabuhan Batu Licin. Dalam perjalanan menggunakan kapal laut tersebut ada beberapa proses atau tantangan  yang harus kami lalui. Ketika kapal berada di tengah-tengah lautan dengan ombak yang begitu kuat membuat kami pusing sehingga kami membaringkan tubuh dan tidur. Dalam keadaan tersebut kami tidak dapat berbuat apa-apa, kami tidak selera untuk makan dan minum. Semua tidak lagi terpikirkan oleh kami karena pusing, di tambah lagi asap rokok di dalam ruangan kapal tersebut yang membuat saya seolah-olah tidak ingin behenti dan tidak mau melanjutkan perjalanan tersebut. Dalam keadaan tersebut kami hanya bisa bersyukur dan memohon perlindungan Tuhan supaya kami tetap dalam perlindungan-Nya

Kami pun tiba di pelabuhan Makassar pada tanggal 1 juni 2019 dan kami beristerahat kira-kira 5 jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Tana Toraja. Kemudian pada jam 8 malam kami melanjutkan perjalanan Makassar-Toraja dengan menggunakan Bus, perjalanan tersebut ditempuh sekitar 7-8 jam. Dalam perjalanan ke Tana Toraja kami merasakan Pertolongan Tuhan yang luar biasa sampai kami tiba ti Tana Toraja pada hari minggu 2 Juni 2019. Saya dan rekan saya sangat bersyukur dan bersukacita karena kami dapat sampai di Tana Toraja tanpa kekurangan sesuatu, rasa using dan lelah kami terbayarkan oleh sambutan bapak/ibu gembala dan jemaat setempat. Nama gereja yang dipercayakan Tuhan untuk kami melayani adalah GPT Gosyen Makale (Tana Toraja) yang di Gembalakan oleh Pdt.Yakobus Padang.

Saya juga sangat Bersykur kepada Tuhan, karena saya dan rekan saya dipercayakan untuk mengambil bagian dalam pelayanan Tuhan: menyampaikan Firman Tuhan, WL, Musik dan pelayanan Sekolah Minggu. Awalnya saya ragu untuk menerima Pelayanan Tersebut, karena saya sadar dengan kemapuan saya yang sangan terbatas dan tidak berpengalaman dalam hal tersebut. Saya sering berpikir bahwa ini semua merupakan proses awal yang harus saya jalani dalam melayani Tuhan, jika saya menolak pelayanan ini berarti saya telah “gagal” dan saya tidak mau hal ini terjadi, saya tidak ingin  gagal di mata manusia apalagi di mata Tuhan, sehingga saya pun menerima pelayanan tersebut. Saya hanya bisa berdoa dan memohon pertolongan Tuhan, dan puji Tuhan sampai hari ini saya masih bisa melayani Tuhan sesuai dengan karunia yang Ia berikan.

Puji Tuhan satu bulan kami berada di Tana Toraja, kami tau semua karena Pertolongan Tuhan. Kami telah mengunjunggi beberapa gereja yang ada di Tana Toraja untuk menyaksikan Kebaikan Tuhan dan kami memiliki kerinduan untuk mengadakan KKR Sekolah Minggu di Tana Toraja, untuk itu saya dan rekan-rekan saya mohon bantuan doa agar apa yang kami lakukan, rencanakan dapat menyenangkan hati Tuhan, dan tetap kuat melayani Tuhan. Inilah yang menjadi kesaksian saya kirannya dapat menjadi berkat bagi kita semua. Terima Kasih Tuhan Yesus memberkati.

(Daud Minggu)

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

0 Comments