Surat Galatia

“GALATIA”

            Surat Paulus kepada jemaat Galatia adalah salah satu kitab Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Kitab ini sebenarnya berwujud sebuah surat yang ditulis oleh rasul Paulus untuk jemaat di kota Galatia. Karya penginjilan ini terjadi di perjalanan misi kedua setelah Paulus di larang memberitakan Injil di Asia Kecil (Kis. 16:6). Jika pendirian jemaat Galatia memang seperti ini, maka Surat Galatia baru mungkin ditulis saat Paulus melakukan perjalan misi ketiga. Nama kitab ini berasal dari nama tempat yang menjadi tujuannya. Orang-orang Galatia adalah orang-orang yang berasal dari suku bangsa Keltik yang masa itu tinggal di Asia Kecil.

            Setelah injil tentang Yesus mulai diberitakan dan diterima di antara orang-orang bukan Yahudi, timbullah pertanyaan apakah untuk menjadi seorang Kristen yang sejati orang harus mentaati hukum agama Yahudi. Paulus mengemukakan bahwa hal itu tidak perlu bahwa sesungguhnya satu-satunya dasar yang baik untuk kehidupan Kristen adalah percaya kepada Kristus. Dengan kepercayaan itu hubungan manusia dengan Tuhan menjadi baik kembali. Tetapi orang-orang yang menentang Paulus telah datang ke jemaat-jemaat di Galatia, yaitu sebuah daerah di Anatolia di Asia Kecil. Mereka berpendapat bahwa untuk barbaik kembali kepada Tuhan, orang harus melaksanakan hukum agama Yahudi.

Hal-hal yang baru

1.      Surat Galatia ditulis untuk menolong orang-orang yang telah disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu. Dengan kata lain, supaya mereka kembali taat kepada ajaran yang benar.
2.      Paulus memulai suratnya ini dengan berkata bahwa ia adalah rasul Yesus Kristus.
3.      Paulus dengan tegas mengatakan bahwa tugasnya ditujukan terutama untuk orang yang bukan Yahudi (1-2)
4.      Paulus mengajarkan kepada jemaat Galatia bahwa hubungan manusia dengan Tuhan diperbaharui atau menjadi baik kembali hanya melalui percaya kepada Kristus (3-4)
5.      Paulus menjelaskan bahwa cinta kasih yang timbul pada diri orang Kristen itu disebabkan karena iman percayanya kepada Kristus. (5-6)
6.      Iman percaya akan membawa dengan sendirinya orang itu melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan karakter Kristus, yaitu kasih.

Hal-hal yang menarik

1.      Galatia 3:28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
2.      Galatia 5:22-23 Buah Roh ialah : Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
3.      Orang Yudais itu mencoba meyakinkan orang-orang Galatia bahwa keselamatan harus di kerjakan dengan jalan menaati Hukum Taurat. Paulus pun mendapat cobaan dan tantangan dalam hal ini. Mereka sengaja melakukan hal itu untuk menghasut orang-orang Galatia untuk melawan Paulus, dengan menghasut kerasulannya.
4.      Paulus memang tidak diteguhkan menjadi rasul oleh rasul dan dia juga tidak menjadi murid Yesus ketika Yesus hidup.
5.      Paulus juga tidak pernah melihat Yesus dengan mata kepalanya sendiri
6.      Dari surat Galatia ini, kita dapat menyimpulkan bahwa usaha tersebut hamper berhasil (1:6). Oleh karena itu, Paulus bereaksi dengan tegas, emosi, dan terus terangm tetapi juga memiliki argument yang kuat.

Kesimpulan yang saya dapat ambil dari pembacaan saya mengenai surat Galatia ini adalah. Surat ini ditulis dengan tangan Paulus sendiri dan di dalamnya ia meringkas dan menekankan tujuan surat ini. Ia mengontraskan motif tidak tidak tulus dari penganut Yudaisme dengan motifnya untuk beermegah hanya dalam salib Kristus (6:11-15). Berkat penutup diberikan tanpa salam pribadi, da nada permintaan agar ia jangan lagi disusahkan (6:16-18). 

Post a Comment

0 Comments