Sejarah Gereja: Pertikaian Antara Gereja dan Dunia

 


PERTIKAIAN ANTARA GEREJA DAN DUNIA

Sebab-sebabnya pertikain itu. Mula-mula Negara Romawi menganggap kaum Kristen sebagai mazhab Yahudi, sehingga mereka pun bebas melakukan agamanya. Akan tetapi segera kemudian ternyata, bahwa sebetulnya agama Kristen itu bukan suatu agama kebangsaan yang di izinkan, melainkan agama baru; apalagi yang membentuknya ialah seorang yang mati tersalib bagi negara. Kebanyakan dari mereka itu adalah bangsaYunani dan Romawi dan sesudah masuk agama Kristen, mereka tidak turut lagi beribadat kepada dewa-dewa, seperti penganut-penganut agama lain. Dewa-dewa itu semuanya disangkalnya, hanya satu Allah saja diakuinya; itulah sebabnya mereka mendapat nama sindiran “orang yang tidak berdewa.”

Penghambatan pertama terjadi di kota Roma pada tahun 64 atas perintah kaisar Nero, yang mempersalahkan orang Kristen karena kebakaran besar yang memusnahkan sebagian dari ibu negeri itu, padahal Nero sendirilah yang menyuruh orangnya melakukan pembakaran itu. Orang Kristen dianiaya dengan sangat ngerinya, umpamanya dilabur dengan gala-gala, lantas di bakar hidup-hidup dan dijadikan obor pada pesta malam. Meskipun penghambata noleh Nero itu paling dikenal oleh kita, batas kepada kota Roma saja, kemudian, dalam abad ke III, barulah kebencian Roma dan rakyat kafir terhadap kaum Kristen menyatakan diri dengan sedahsyat-dahsyatnya di seluruh kekaisaran.

Di bawah pemerintahan Domitianus, seorang kaisar yang lalim (81-96), jemaat Kristen sangat di tindas di beberapa bagian kerajaan. Agamanya dilarang dengan maklumat-maklumat kaisar, sebab di anggapnya berbahaya baginegara. Menurut tradisi pada masa ini rasul Yohanes di buang kepulau Patmos.

Sikap jemaat dalam kesengsaraan. Pada masa itu muncullah suatu jenis karangan yang melukisakan kepada kita keberanian dan iman orang percaya pada zaman itu, yaitu riwayat-riwayat syahid (saksi) Kristen, yang sangat mengharukan hati. Dari padanya kita ketahui jalannya acara-acara pengadilan itu. Orang Kristen dituduh orang kafir, lalu ditangkap dandi bawa kehadapan hakim. Jikalau mereka mau membawa korban kepada kaisar dengan jalan menaburkan segenggam kemenyan keatas mezbah baginda, maka mereka terus dilepaskan; apabila mereka tidak mau, mereka dinasehati dulu dengan mengingatkan hukuman-hukuman keras yang akan di deritanya. Ada yang lemah sampai murtad, tetapi kebanyakan mereka menunjukkan ketetapan hati yang mengherankan pada saat penggodaan itu. Hukuman itu misalnya: dipacung kepalanya, dibuang kesalah satu pulau yang jauh, atau di pekerjakan selaku budak dalam tambang. Seiring pula mereka dibakarhidup-hidup atau diterkam binatang buas di  dalam galanggan arena, di tonton oleh beribu-ribu orang.

Orang apologet.

 Di hadapan mahkama, orang Kristen yang terdakwa itu tidak diberi kesempatan untuk membela agamanya dengan uraian yang jelas. Sebab itu Gereja harus menempuih jalan yang lain untuk mempertahankan diri terhadap kebencian, umpat dan penghinaan oleh kaum kafir itu. Pada bagian pertama abad ke II beberapa orang Kristen yang terpelajar mulai mengarang surat-surat pembelaan atau apologia. Para penulis itu sendiri di namai apologet. Yang paling terkenal di antarany aialah Yustinus martyr yang mati syahid di Roma pada tahun 165. Sebelum bertobat masuk Kristen, ia seorang filsuf yang menurut kebiasaan zaman itu menjelajahi negeri dengan mengajar dan berkotbah.

Celsus.

Perbantahan secara tertulis dari pihak kafir terhadap agama Kristen, barulah kita temui pada tahun 180. Seorang filsuf yang pandai, Celcus namanya, menggunakan bermacam-macam tuduhan yang tajam terhadap Injil dan pengikut-pengikut Kristus. Menurut dia, agama Kristen berasal dari tipu dayaYesus berasama murid-muridNya. Celcus sungguh-sungguh menaruh syak akan jalan keselamatanya yang diajarkan oleh Perjanjian Baru. Mustahil Allah telah menyatakan diri dalamYesus Kristus, karena Allah yang tak berubah itu dapat turun martabatnya menjadi manusia. Kemudian Celcus dibanta holeh Origenes.

 

GODAAN DARI PIHAK GOSTIK


Wujud gnostik.

Salah satu sinkritisme yang dualistis-pantheistis yang berusaha menggabungkan filsafat barat dengan agama timur, ialah gostik, yakni ajaran tentang gnostis. Kata gnostik ini berarti “pengetahuan”, tetapi disini dimaksudkan suatu “hikmat tinggi” yang berahasia dan tersembunyi tentang asal dan tujuan hidup manusia. Pada zaman itu banyak orang terpelajar mengejar hikmat tinggi itu dengan giat, sebab akal sanubarinya kurang dipuaskan oleh agama biasa yang mudah dipahami.

Gnostik Kristen.

 Semangat ini mencoba memasuki Gereja yang muda itu, sebab pada heat banyak anggota, berita Injil itu terlampau sederhana. Hikayat-hikayat yang terang isi nya dan ajaran Gereja yang mudah di mengerti itu kurang di gemari. Mereka mencari suatu hikmat yang lebih dalam, lebih indah dan penuh rahasia. Oleh sebab itu mereka mulai menafsirkan Injil secara alegoris, tetapi dengan demikian “kebodohan salib” ditukarkannya dengan “hikmat dunia” (1 Kor 1:18-25).

Sejarahnya.  

Paulus danYohanes telah mengingatkan pembacanya, supaya tertipu oleh pengajar-pengajar sesat, yang membanggakan dirinya karena marifatnya yang istimewa, atau menyangkal bahwa Kristus telah datang sebagai manusia (1 Tim 6:20, 1 Yoh 4:1-3). Tetapi baru pada abad ke-II gnostik Kristen itu mulai terasa kuat pengaruhnya di dalam Gereja. Di mana-mana terbentuklah kelompok-kelompok orang-orang Kristen yang merasa dirinya lebih berhikmat dan rohani dari pada jemaat biasa. Kedudukan orang gnostic itu berbeda-beda di dalamGereja. Ada yang masih bergaul dengan jemaat yang lain, ada yang mengadakan perkumpulannya sendiri, dan ada pula yang di kucilkan oleh pemimpin-pemimpin Gereja, sehingga terpaksa mereka merupakan jemaat terpisah.

Sikap Gereja terhadap gnostik.

Sungguh besar godaan aliran mistik yang pantheistis ini kepada Gereja. Seandainya Gereja tidak menyadari bahaya ini dan membiarkan dirinya dihanyutkan sajaoleh arus gnostik yang menarik hati itu, maka tak dapat tidak Gereja Kristen akan menjadi salah satu saja dari segala agama rahasia yang banyak itu dan kelayakan hilang lenyap seperti agama-agama yang lain itu. Akan tetapi syukurlah Gereja terpelihara dari bahaya itu. Dengan jalan bagaimana ?Karena Gereja tetap berpatut kepada kuasa Perjanjian Lama. Dengan itu diakuinya bahwa Allah Pencipta dunia tak lain dari pada Allah-bapaYesus Kristus.

Post a Comment

0 Comments