BERUBAH SELAMA ADA WAKTU Wahyu 9:20



          Semua orang tahu, makanan sehat membuat tubuh sehat. Sementara makanan tidak sehat adalah sumber penyakit. Tapi, beberapa banyak orang yang benar-benar menjaga kesehatannya? Sering kali orang baru mau menjaga kesehatan setelah mengalami masalah. Orang baru diet setelah kegemukan. Orang baru mau menjalani hidup sehat setelah sempat sakit parah atau divonis mengidap penyakit kronis, dll. Bahkasn tak sedikit yang tetap enggan mengubah gaya hidupnya meski tubuhnya sudah mengidap penyakit. Setelah kesehatannya benar-benar rontok, stroke datang, harus operasi, harus selalu minum obat atau melakukan perawatan tertentu, barulah mereka berubah.

            Kekerashatian manusia sering kali sungguh luar biasa. Hal yang sama juga bisa kita lihat dalam pasal ini. Ketika sangkakala kelima dibunyikan, muncul belalang mengerikan yang menyiksa manusia. Lima bulan lamanya mereka menyakiti manusia yang tidak memakai materai Allah (yaitu mereka yang tidak percaya pada-Nya). Kita bisa bayangkan penderitaan yang manusia alami saaat itu. Namun, waktu lima bulan itu tak sampai membunuh mereka. Hingga akhirnya, sangkakala keenam pun dibunyikan dan dilepaskanlah empat malaikat yang membunuh sepertiga umat manusia. Bayangkan jika sepertiga dari keluarga, sahabat, atau orang yang kita kenal mati. Itu guncangan luar biasa. Namun, hal itu pun tidak membuat manusia bertobat (ay.20-21)

            Kiranya kita tidak termasuk dalam golongan yang bebal dan keras kepala seperti itu. Bahwa hari ini kita masih punya kesempatan untuk bertobat, berbalik dari jalan kita yang jahat, itu adalah sebuah anugerah. Jangan menunggu sampai semuanya rusak dan hilang lebih dulu. Apalagi, jangan tunggu sampai kita sendiri telah ikut binasa, sebab itu berarti tidak ada lagi kesempatan bagi kita. Jagalah hidup kita agar tidak sampai terseret dalam prilaku dosa lagi. Penyakit jasmani bisa merusak dan mematikan jasmani kita, tapi penyakit rohani yaitu dosa dan ketidaktaatan pada firman Tuhan, akan membinasakan rohani kita dalam kekekalan.

Post a Comment

0 Comments