“Dan
ketika Anak Domba itu membuka materai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di
sorga, kira-kira setengah jam lamanya”
Sorga
adalah tempat di mana semua makhluk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Mungkin
bisa kita bayangkan suasananya. Bayangkan sebuah tempat maha mulia dengan
alunan pujian nonstop, tentu saja dengan kualitas pemuji yang luar biasa indah.
Ini juga yang digambarkan terjadi di pasal-pasal sebelum pasal 8 ini. Pujian
dan hormat terus dinaikkan kepada Sang Anak Domba yaitu Yesus Kristus. Bahkan
setelah dibukanya enam materai pertama yang diikuti dengan kemunculan berbagai
kejadian luar biasa yang mengguncangkan dunia, pujian tetap dinaikkan.
Namun,
ketika meterai ketujuh, yaitu meterai terakhir itu, dibuka, terjadi hal
berbeda. Ayat 1 menulis bahwa sorga tiba-tiba menjadi sunyi senyap selama
sekitar setengah jam. Bisa bayangkan tempat yang penuh keramaian tiba-tiba
menjadi sunyi dan semua yang ada terdiam tanpa suara. Itu adalah ekspresi dari
kegentaran atas apa yang akan terjadi. Sebentar kemudian, murka Allah atas
dosa-dosa dunia akan ditumpahkan dengan dahsyat nya. Sebentar kemudia, keadilan
Allah akan dinyatakan bagi orang-orang yang selama hidupnya telah membuat orang
benar menderita (Why. 6:10-11). Dalam setengah jam kesunyian itu, semua makhluk
sorga terdiam karena tahu betapa serius situasi tersebut. Selama setengah jam,
mungkin Tuhan juga diam memikirkan manusia dan menyayangkan kedegilan mereka.
Pernakah
kita menyadari betapa serius dampak dari dosa itu? Andai sebelum berbuat dosa, manusia
memikirkan betapa buruk akibat perbuatannya itu, tentu ia akan bisa hidup kudus
sesuai perintah Tuhan (1 Pet. 1:16). Namun, nyatanya kita lebih sering
meremehkan dosa dan akibatnya. Kita bahkan menyepelekan pengorbanan yang sudah
Yesus lakukan demi menebus dan menyelematkan kita dari kuasa dosa. Jika
orang-orang kudus di sorga saja sampai terdiam menyadari dampak penghukuman
dosa, seharusnya kita yang masih bergumul dalam dosa terdiam lagi dan segera
menyadarinya! Kiranya firman Tuhan hari ini menyadarkan kita akan dampak dosa
untuk segara menjauhinya.
0 Comments