Yesus,
Anak domba Allah itu menjadi satu-satunya yang berhak membuka gulungan kitab
dengan tujuh meterainya tersebut. Ketika meterai pertama dibuka, muncul kuda
putih yang ditunggangi oleh seorang penakluk. Saat materai kedua dibuka,
muncullah kuda merah padam yang penunggangnya membawa konflik ke dalam bumi.
Meterai ketiga dibuka, muncul kuda hitam dan penunggangnya menimbulkan
kesusahan dan krisis sehingga bahan makanan menjadi langka. Saat meterai
keempat dibuka muncul kuda hijau kuning dan penanggungnya mengakibatkan
kematian di bumi, baik melalui perang, kelaparan, penyakit, atau keganasan
alam. Meterai kelima memunculkan tangisan-tangisan jiwa-jiwa para martir yang
dibunuh karena iman mereka. Mereka
berseru kepada Tuhan untuk mengadili mereka yang telah bertindak jahat dan
keji. Namun, Tuhan meminta mereka agar bersabar sedikit lagi hingga genap
jumlah martir yang akan dibunuh juga. Setelah itu, meterai keenam dibuka dan
gempa dahsyat terjadi dan disertai kekacauan di langit. Begitu dahsyat hal ini
sehingga para penguasa dunia tak tahan dan tak bisa lagi bersembunyi dari
dahsyat murkanya.
Dibukanya
enam meterai pertama ini diikuti oleh hal-hal yang jauh dari kata baik.
Penderitaan, kekacauan, kematian, kesusahan, bencana, dan tangisan, dibawa oleh
enam materai pertama ini. Tapi, semua itu bukanlah kejadian yang tak
terkendali. Semuanya da di bawah kendali Allah. Kita juga bisa bandingkan lima
bencana di atas dengan apa yang di alami jiwa para martir di ayat 9-11.
Sementara dunia mengalami keguncangan dan bencana bertubi-tubi, mereka yang
saat hidup di dunia harus mengalami derita itu kini hanya diminta beristirahat
dan bahkan diberi jubah putih kemuliaan. Tak hanya beristirahat, mereka pasti
juga akan menyaksikan bagaimana keadilan Tuhan ditegakkan atas orang-orang yang
telah menganiaya mereka. Bukankah ini luar biasa? Pengadilan uhan memang belum
dijalankan, tapi Tuhan tidak membiarkan mereka. Kepada mereka, tempat terbaik
telah ia siapkan. Yang perlu mereka lakukan kini cukup beristirahat dan
menunggu dalam kemuliaan. Itulah yang didapatkan orang yang setia kepada-Nya.
Kiranya kita pun masuk dalam golongan mereka.
0 Comments