PENGENALAN PENTATUKH
A.
PENDAHULUAN
Kitab Pentatukh adalah sebuah kumpulan dari Kitab
dari Perjanjian Lama. Kitab Pentatukh mempunyai 5 bagian dan itu jadi dasar
Alkitab dan bagian terpenting dalam Alkitab. Bagian kitab ini
sesuai dengan gambaran orang Yahudi mengenai 5/5 Hukum Taurat. Kitab-kitab ini
menjadi satu kesatuan karena berisi suatu gambaran asal - usul manusia secara
berurutan/berkembang. Hukum Taurat telah berikan oleh Musa dan kesatuan dari 5
kitab ini didukung oleh tradisi Yahudi.
Dari
kitab Pentateukh terdapat dampak terhadap Perjanjian Lama. Adapun dampak - dampaknya
ada yang berdampak terhadap kitab - kitab sejarah, kitab nubuat, dan kitab
puisi. Selain berdampak pada Perjanjian Lama berdampak pula terhadap Perjanjian
Baru disini banyak rujukan kepada kitab Pentateukh dalam Perjanjian Baru dan
dampaknya ada yang berdampak pada kutipan dan tipologi.
Dari
dampak-dampak tersebut kita tahu bahwa dari awal hingga akhir, kitab Pentateukh
merupakan sebuah gudang kebenaran teologis yang melimpah. Dari situ kita belajar
kemahakuasaan dan kemahatinggian Allah. Allahpun mempunyai banyak
gambaran/sebutan. Allah disebut Allah Sang Pencipta karena Allah yang
menciptakan bumi dan segala isinya. Allah Sang Penebus karena Allah relakan
nyawanya untuk menebus dosa - dosa umat manusia. Allah juga punya nama pribadi
yaitu Yahweh yg dikenal “Yehovah”, Allah yang Mahatinggi atau dikenal “El Elyon
/ Elohim”, Allah yang Mahakuasa atau dikenal “Shaddai”, Allah yang Kekal, Yang
Disegani oleh Ishak, Yang Mahakuat Pelindung Yakub, Gunung Batu, Bapa.
Allah
mempunyai hubungan yang erat dengan manusia. Dalam Kitab Musa banyak
mengemukakan potret manusia yang mencapai keadaan – keadaan ekstrem yang tidak
di temukan di tempat lain dalam Alkitab. Manusia diciptakan menurut gambar dan
rupa Allah dan manusia di beri wewenang atas seluruh ciptaan Allah untuk
berkuasa dan menaklukkan bumi. Dalam setiap kehidupan manusia pasti ada
kejatuhan. Setiap manusia lahir di dunia akan memiliki tabiat yang penuh dosa,
maka dari itu manusia perlu penyelamatan Allah untuk memperbaiki perskutuannya
dengan Allah. Dalam pentateukh dijelaskan bagaimana pendamaian dapat dilakukan
oleh darah kurban sembelihan agar dosa dapat diampuni. Tuhan datang sebagai
Sang Mesias untuk mengakat umat - umat pilihan-Nya. Dalam kehidupan manusia
harus mempunyai iman, karena dari iman kita yang kuat kepada Allah itu dapat
membawa keslamatan bagi manusia. Dalam Kejadian 15:5 Abraham menaruh imannya
pada pribadi Allah dan pada firman Allah, yaitu janji bahwa keturunan Abraham
akan sebanyak bintang. Selain iman ada juga pendamaian, penulis Ibrani
memnyatakan bahwa “tanpa penumpah darah tidak ada pengampunan” terdapat di
Ibrani 9;22.Dasar obyektif yang mejamin pempunan kepada semua orang percaya
adalah kematian Kristus. Dalam pentateukh terdapat berbagaai perjanjian. Dalam
pentateukh berisi perjanjian antara perseorangan, bangsa - bangsa, dan antara
Allah dengan manusia. Ada 2 perjanjian utama yaitu Perjanjian Abraham dengan
Kitab Kejadian dan Perjanjian Sinai (Musa). Ada juga dalam Pentateukh
perjanjiah Nuh, Perjanjian Allah dengan Abraham yang menandai titik puncak
teologis dari Kitab Kejadian dan dari seluruh Pentateukh.
memperbaiki
perskutuannya dengan Allah.Dalam pentateukh dijelaskan bagaimana pendamaian
dapat dilakukan oleh darah kurban sembelihan agar dosa dapat diampuni.Tuhan
datang sebagai Sang Mesias untuk mengakat umat-umat pilihan-Nya.Dalam kehidupan
manusia harus mempunyai iman,karena dari iman kita yang kuat kepada Allah itu
dapat membawa keslamatan bagi manusia. Dalam Kejadian 15:5 Abraham menaruh
imannya pada pribadi Allah dan pada firman Allah , yaitu janji bahwa keturunan
Abraham akan sebanyak bintang.Selain iman ada juga pendamaian, penulis Ibrani
memnyatakan bahwa “tanpa penumpah darah tidak ada pengampunan” terdapat di
Ibrani 9;22.Dasar obyektif yang mejamin pempunan kepada semua orang percaya
adalah kematian Kristus.Dalam pentateukh terdapat berbagaai perjanjian.Dalam
pentateukh berisi perjanjia antara perseorangan, bangsabangsa, dan antara Allha
dengan manusia.Ada 2 perjanjian utama yaitu Perjanjian Abraham dengan Kitab
Kejadian dan Perjanjian Sinai (Musa). Ada juga dalam Pentateukh perjanjiah Nuh
, Perjanjian Allah dengan Abraham yang menandai titik puncak teologis dari
Kitab Kejadian dan dari seluruh Pentateukh.
B.
KEPENULISAN
1.
Alasan Kepenulisan Musa
Kebanyakan orang Yahudi yakin bahwa Musalah yang
menulis kitab Pentatukh. Lima Kitab Pertama dalam kitab perjanjian lama disebut
“kitab taurat” dan secara konsisten dihubungkan dengan Musa. Demikian pula
orang Kristen meyakini bahwa penulis Pentatukh adalah Musa.
2. Berbagai
Peryataan Tegas Tentang Kepenulisan Musa
Dalam Pentatukh. Sejumlah ayat dalam
Pentatukh menyatakan bahwa Musa menulis Kitab Pentatukh. Dibuktikan dalam
Keluaran 17:14, Kel 24:7, Kel 20 – 30, Kel 31:18, Kel 34:17. Dalam kitab lain juga hampir
merujuk kepada pentateukh, dan hampir selalu menyebutkan Musa dalam konteks itu juga. Seperti dalam
Yosua1:7-8, Yos 8:31, Yos 8:34-35. Dalam perjanjian baru. Hubungan antara Musa
dengan pentateukh bisa dilihat dalam (Lukas 16:29,31;24:27) yang sepadan dan
menunjuk kitab pentateukh. Dalam Kisah Para Rasul 26:22, Lukas mengutip rujukan
Paulus kepada berbagai nubuat yang disampaikan oleh “para nabi dan juga oleh
Musa”.
3.
Sumber-
Sumber Yang Mungkin Digunakan Oleh Musa
A. TEORI
LEMBARAN
Pada tahun 1936,P.J Wiseman mengemukakan
bahwa kunci untuk memahami sumber-sumber penulisan kitab Kejadian
terletak dalam istilah bahasa Ibrani”toledot” yang
diterjemahkan, “riwayat atau catatan atau generasi” yang membagi kitab Kejadian
kedalam sepuluh bagian.
Teori ini memang sangat menarik dan dengan
kompeten sudah dipertahankankan oleh R.K. Harrison dalam bukunya berjudul Introduction
to the Old Testament. Penemuan sumber sumber tertulis
dapat memecahkan problem jauhnya hubungan Musa dari peristiwa peristiwa yang
dipaparkannya dan akan cocok secara baik dengan kebiasaan kebiasaan umum pada
waktu itu.
Teori lembaran itu secara tidak langsung
menyatakan bahwa tulisan adalah sama tuanya dengan manusia itu sendiri. Teori
lembaran sebagai suatu simpulan berasal dari terjadinya suatu scenario yang tak
masuk akal. Kalau teori itu benar,maka Ismaellah yang menjaga riwayat hidup
Abraham (Kej 11:27-25:12). Ishak yang menyampaikan riwayat hidup Ismael (Kej
25:13-19) Esau yang menyimpan catatan mengenai Yakub (Kej 25:19-36:1) danYakub
yang menyimpan riwayat Esau (Kej 36:2-37:2).
B. KEMUNGKINAN
ADANYA SUMBER SUMBER LAIN
Penyair lain yang penting dalam kitab
Bilangan adalah Bilea. Nubuatnya dalam pasal 23 dan 24 menubuatkan suatu masa
depan yang cerah bagi bangsa Israel ketika umat Allah bersiap siap utk
menyeberangi Sungai Yordan dan memasuki tanah perjanjian. Para sarjana percaya
bahwa ramalan ramalan Bileam dicantumkan didalam pentateukh lama sesudah Musa,
tetapi patut diperhatikan bahwa Bileam disebut dalam Yosua 13:22.
C. BAGIAN-BAGIAN
KITAB PENTATUKH
KITAB KEJADIAN
1. Tujuan
penulisan dan ruang lingkup
Ditulis
sebagai suatu prolog untuk seluruh Alkitab, karena kitab ini mengisahkan asal
usul alam semesta, dunia fisik, kehidupan dan kebudayaan manusia, dan bangsa
Israel. Kitab Kejadian memberikan informasi penting mengenai negeri Kanaan,
yang dimasuki oleh Musa dan bangsa Israel.
2. Struktur
Sastra
Dibagi
menjadi dua bagian yang tak seimbang pasal 1-11 dan pasal 12-50. Bagian pertama
menguraikan asal-usul alam semesta dan penciptaan manusia, serta menurut
kejatuhan Adam dan laju perkembangan dosa.
Bagian
kedua memusatkan perhatian pada patriakh Abraham, yang di panggil oleh Allah
dari negerinya untuk mengadakan permulaan yang baru di negeri Kanaan.
Stuktrur
sastra kitab Kejadian
Bagian
I
Pengantar
dan penciptaan 1:1-23
Cerita
mengenai langit dan bumi 2:4-4:26
Cerita
mengenai Adam 5:1-6:8
Cerita
mengenai Nuh 6:9-9:28
Cerita
mengenai Sem,Ham dan Yafet 10:1-11:9
Cerita
mengenai Sem 11:10-26
Bagian
II : Sejarah umat Allah
Cerita
mengenai Terah (Abraham) 11:27-25:11
Cerita mengenai Ismael (tak terpilih) 25:12-18
Mengenai
Ishak (terpilih) 25:19-35:29
Mengenai
Esau (tidak terpilih) 36:1-43
[Mengenai
Esau diulangi] [36:9]
Mengenai
Yakub yang terpilih 37:2-50:26
KITAB
KELUARAN
Judul
Dalam
bahassa Yunani yaitu”Exodos”
Tujuan
dan ruang lingkup penulisan
Kitab
Keluran ditulis untuk melukiskan kesulitan kesulitan orangb Israel di Mesir dan
kesetiaan Allah yang menyelamatkan mereka dari perbudakan itu.
Sturukur
dan bahasa kitab Keluaran
Bagian
1: Peristiwa keluarnya orang Israel (cerita historis)
Ps.1
Penindasan orang Israel
Ps.2-6
Panggilan Musa
Ps.
7-11 Sepuluh tulah
Ps.12-18
Keluarnya orang Israel dan perjalanan ke Gunung Sinai
Ps.12
Paskah
Ps.13:3-10
Perayaan hari raya roti tidak beragi
Bagian
2: Bagian Hukum
Ps.19-24
Kitab perjanjian
Ps.20
Sepuluh hukum (syarat syarat perjanjian)
Bagian
3: Ibadah
Ps.25
Petunjuk untuk membangun kemah suci. Diakhiri dengan perintah untuk memelihara hari sabat (31:12-17).
Ps.32-34
Ibadah sesat :anak lembu emas
Ps.35-40
Pembangunan kemah suci. Dimulai dengan peringatan hari sabat (35:1-3).
KITAB IMAMAT
JUDUL
Berhubungan
dengan para imam atau orang Lewi. Berasal dari judul”Leviticus” yang diberikan
oleh para penerjemah septuaginta, lalu dipakai oleh versi Vulgata Latin pada
abad ke 4M.
TUJUAN
DAN RUANG LINGKUP
Kitab
Imamat memberitahukan bagaimana umat yang berdosa dapat mendekati Allah yang
kudus dan bagaimana mereka dapat hidup kudus. Untuk mengadakan pendamaian bagi
dosa mereka, Tuhan menentukan serangkaian kurban persembahan yang memuncak
dalam kurban yangb dipersembahkan oleh imam besar pada harim raya pendamaian.
Umat ini diharapkan agar menghindari ketunasusilaan seksual dan mentaati segala
hukum Allah.
STRUKTUR
KESUSASTERAAN KITAB IMAMAT
Bagian
1: Upacara
Prosedur
umum (1:1-6:7)
Hukum hukum mengenai
kurban 1-7
Peraturan peraturan (6:8-7:38)
Penahbisan para imam 8-10
Kematian
dua anak tertua Harun 10
(Cerita sisipan)
Peraturan peraturan mengenai ketahiran 11-15
*Hari
raya pendamaian 16 Bagian 2: Hidup kudus
ENGSEL: Penyembahan
ditempat kudus 17
Soal soal etika dan moral
18-20
Berbagai peraturan dan
upacara 21-27
Perayaan perayaan tahunan
(23)
Kematian seorang penghujat
(24)
(Cerita sisipan)
Tahun sabat dan tahun
yobel (25)
Berkat
dan kutuk (26)
KITAB
BILANGAN
JUDUL
Diterjemahkan dari “Arithmoi”
di
Septugianta, merupakan judul yang akurat untuk mengingat semua daftar dan angka
yang terdapat dalamkitab Ulangan.
TUJUAN
DAN RUANG LINGKUP
Kitab Bilangan menyampaikan bagaimana suku
suku Israel diatur untuk mengadakan perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Dikitab
ini juga dijelaskan tentang bagaimana Tuhan menghukum bangsa Israel untuk
mengembara dipadang gurun selama 40 tahun. Hukuman yang berulang ulang menimpa
umat Israel memperlihatkan bahwa Allah menuntut ketaatan yang saksama terhadap
syarat syarat perjanjian yang diberikan oleh Allah kepada mereka.
STRUKTUR
SASTRA KITAB ULANGAN
Ps.1-10
Persiapan akhir
Ps.10-21
Keluhan dan pemberontakan
Ps.22-24
Nubuat Bileam
Ps.27-36
Lampiran
Ps.27,36
Hak hak wanita
KITAB
ULANGAN
JUDUL
Dari
bahasa Yunani yaitu deuteronomion touto di
Ulangan 17:18 yang berarti “pemberian hukum yang kedua”.
TUJUAN
DAN RUANG LINGKUP
Kitab
ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang Israel akan kesetiaan Allah dan untuk
mendorong mereka agar mengasihi Tuhan dengan segenap hati mereka. Karena bangsa
ini akhirnya siap memasuki Kanaan. Kitab ini banyak berisi hal baru yang
penting dan menyajikan percakapan atau amanat penting dari Musa dan Tuhan
Yesus. Dikitab ini ditekankan pentingnya mengasihi Tuhan dan melayani Dia
dengan segenap setia.
STRUKTUR
KESUSASTRAAN
Judul/ Mukadimah 1:1-5
Prolog Historis 1:6-4:43
Ketentuan-ketentuan 4:44-26:19
Berkat, kutuk 27-30
Saksi-saksi 31-34
0 Comments