Berbahagialah Orang yang Bertahan dalam Pencobaan
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. - Yakobus 1 : 12
Pencobaan demi pencobaan pasti pernah kita hadapi dan membuat kita semakin ragu akan keberadaan Tuhan dalam kehidupan kita. Sebagai manusia biasa, terkadang kita merasa bahwa pencobaan yang kita hadapi sangat berat membuat kita tidak tenang, khawatir dan takut. Padahal, kalau kita keluar dari rumah dan melihat kehidupan orang lain di luar sana ternyata masih ada yang lebih menderita.
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 10 : 13 Demikian: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Luar biasa firman Tuhan di atas. Ternyata, pencobaan-pencobaan yang kita alami hanya pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita. Walaupun sejujurnya, kalau menurut ukuran manusia pencobaan yang kita hadapi sudah sangat menakutkan dan membuat hidup kita tidak nyaman. Sebagai contoh, ketika kita mengalami penderitaan atau sakit penyakit, maka iblis akan berseru dan bersorak kegirangan untuk menyerang pikiran kita dengan mengatakan bahwa Allah tidak mengasihi kita.
Pencobaan seperti ini bisa saja melemahkan kita. Untuk menguatkan dan membangkitkan semangat kita dalam melawan serangan atau cobaan Iblis ini kita bisa menggunakan firman Tuhan yang tertulis dalam Roma 8:37, ”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” atau Filipi 4:13, ”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”, atau 1 Korintus 10:13 seperti yang telah dituliskan di atas.
Kita semua tahu bahwa pencobaan itu datang dari keinginan yang jahat bukan dari Allah, apabila keinginan dibuahi akan melahirkan dosa yang bisa mengakibatkan maut. Karena keinginan dan nafsu yang jahat seperti bola salju yang digelindingkan makin lama makin besar tidak pernah puas sehingga tidak ada yang sanggup menghentikannya. Bola salju itu bisa menghacurkan siapa saja bahkan diri sendiri dan celakanya seringkali manusia tidak sadar akan pencobaan tersebut tahu-tahu sudah mengalami kehancuran yang parah.
Seringkali orang salah mengerti perbedaan antara pencobaan dan ujian. dari hasilnyalah biasanya orang akan mengerti. Pencobaan membawa maut tetapi ujian membawa pertumbuhan iman (I Korintus 10:13). Kita bisa menang dari pencobaan jika kita menjadikan Tuhan sebagai sumber kekuatan kita dan memilih taat pada firman-Nya.
Alkitab mengajarkan bahwa ada dua sumber pencobaan. Sumber pencobaan yang pertama adalah iblis. Efesus 6:10-12 menjelaskan bahwa kita hidup dalam suasana perang dengan iblis, "Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."
Di sini kita bisa melihat bahwa iblis senantiasa berusaha untuk berperang melawan dan menjatuhkan kita. Itu sebabnya ia akan menggunakan segala cara untuk membuat kita jatuh dan berdosa. Inilah niat jahat iblis. Ketika kita tergoda dan mau menuruti kata-kata iblis, maka dalam waktu yang sangat singkat kita akan berubah menjadi serigala yang siap mencari mangsa baru dan menggoda orang lain agar ikut dengan langkah kita yang salah.
Pencobaan yang kedua adalah bersumber dari diri kita sendiri, sebagaimana tercatat di Yakobus 1:14, "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." Kadang kitalah yang bertanggung jawab penuh atas kejatuhan sebab keinginan untuk jatuh dan berdosa berasal dari dalam diri kita sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita lupa mengucap syukur kepada Tuhan. Bulan ini hanya dapat keuntungan satu juta, kita merasa masih sangat terlalu sedikit. Kita terlalu serakah dan menginginkan keuntungan yang berlipat ganda tanpa pernah mensyukuri berkat awal yang diberikan Tuhan.
Ketika pencobaan demi pencobaan dating menghampiri kita, apa langkah yang harus kita tempuh agar tetap kuat di dalam Tuhan. Pertama, kita mesti menyadari titik lemah dalam hidup kita. Iblis selalu menyerang kelemahan kita; jangan sampai kita menyangkal kelemahan diri sendiri. Jangan pernah lupa untuk selalu membekali diri dengan firman Tuhan.
Kedua, kita tidak boleh meremehkan pencobaan dan terlalu percaya diri. Kendati kita tahu kelemahan kita, jangan kita bermain api dengan pencobaan. Itu sebabnya dalam Doa Bapa Kami, Tuhan mengajarkan kita untuk berdoa supaya Ia menjauhkan kita dari pencobaan. Jadi, jangan kita malah mendekatkan diri dengan pencobaan. Jangan karena merasa hebat kita lantas menghampiri pencobaan yang sesungguhnya sejak awal sudah diingatkan.
Ketiga, ingatlah bahwa pencobaan dari iblis dan dari diri sendiri adalah sama berbahayanya. Iblis sangat cerdik sehingga ia cepat membisikkan kata-kata yang menghasut kita untuk berontak dari Tuhan. Kita pun adalah makhluk yang berdosa sehingga kita dapat memainkan rasio dan membuat diri "tidak merasa bersalah." Sikap mau menang sendiri sesungguhnya sama halnya dengan kita sedang menggali lubang sendiri dan siap-siap masuk ke dalamnya.
Keempat, terimalah pencobaan sebagai bagian dari ujian untuk mendewasakan kita. Dengan kata lain, ini adalah kesempatan untuk kita bertumbuh, bukan untuk kita jatuh.
Kelima, apa pun yang kita rasakan, yakinlah dengan iman bahwa Tuhan melihat dan menolong. Tidak selalu kita melihat Tuhan bekerja secepat yang kita harapkan namun terpenting adalah mengetahui bahwa Ia beserta kita, bahkan dalam pencobaan.
Keberadaan Tuhan dalam kehidupan kita tiada terukur, Tuhan selalu hadir dalam setiap kesusahan, kesedihan dan kesulitan yang kita alami. Pertolongan Tuhan tiada terhitung dalam kehidupan kita. Yesus sangat setia dalam hidup kita dan mengawal kita setiap saat. Berbahagialah jika hari ini kamu masih bisa bertahan dalam pencobaan. Karena segala sesuatu akan indah pada waktunya, dan Tuhan tidak akan membiarkan kita sampai terjerembab. Amin.
Doa:
Tuhan Yesus, trimksih atas Firman-Mu hari ini, kami bersyukur apapun yg terjadi dalam kehidupan kami, karena kami percaya rancangan-Mu, bukanlah rancangan kecelakaan, melain rancangan damai sejahtera untuk memberikan kepada kami hari depan yang penuh pengharapan, dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.
Shalom saudara terkasih dalam Tuhan, Slmat pagi, Slmat berkarya, tetap smangat dalm setiap, tugas, pekerjaan dan peleyanan, kuliah dll,
tetap berdoa dan bersyukur senantiasa
Tuhan Yesus memberkati kita semua😇✝️🙏
0 Comments