KEKUATAN MEMPERSEMBAHKAN BERASAL DARI SOROTAN TERANG ALLAH
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati
Sebelum Paulus percaya Tuhan, ia menganiaya murid-murid Tuhan. Ia meminta surat kuasa dari Imam Besar untuk menangkap orang-orang yang menyeru nama Tuhan (Kis. 9:1-2). Ketika hendak memasuki kota Damsyik, ia kelihatan begitu perkasa. Namun ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia, ia pun rebah ke tanah. Semula ia begitu perkasa, kalau tidak beroleh kasih Allah yang besar dan belas kasihan-Nya, sangatlah mustahil menyuruhnya mempersembahkan diri.
Begitu cahaya terang memancar, Paulus tidak dapat lagi duduk dengan mantap, mau tidak mau harus turun dari takhtanya. Saat itu ia berkata, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (Kis 22:10). Bila kita tidak nampak belas kasihan Allah, bagi kita, mempersembahkan diri adalah hal yang paling sulit di dunia ini.
Semua orang di dunia ini mencintai dirinya sendiri, tidak ada seorang pun yang tidak memustikakan kehidupannya dan harta bendanya sendiri. Namun begitu berdiri di hadapan kasih Allah, di hadapan kemurahan Allah, maka hal mempersembahkan diri tidak lagi sulit.
Sobat Kristen Bersaksi, ada tiga aspek yang berkaitan dengan mempersembahkan tubuh, yaitu waktu, harta, dan tenaga. Pertama, persembahan tubuh adalah persembahan waktu. *Waktuku harus ada, waktuku tidak boleh sembarangan dihamburkan, harus diserahkan untuk melayani Tuhan.
Kemudian, kmau harus mengeluarkan harta bendamu. Banyak orang miskin, ada saudara saudari yang miskin di sekitar kita, mereka semua memiliki kebutuhan. Terlebih lagi untuk pengabaran Injil, juga memerlukan dana. Ketiga, harus mempersembahkan tenaga tubuh Anda, harus turun tangan sendiri bekerja melayani Tuhan. Semua pekerjaan dalam ruang kebaktian, misalnya membersihkan lantai, merapikan bangku.
Terang hari ini:
Saya mampu mempersembahkan diri bukan karena saya kuat atau rohani melainkan karena belas kasihan Tuhan, dari sorotan terang Tuhan.
Point doa:
Berdoa supaya Tuhan terus menerangi hati kita, sehingga kita menjadi orang-orang yang menerima sorotan terang Allah, ketika kita berdoa atau membaca Alkitab, Tuhan mau bekerja menerangi hati kita.
0 Comments