YAKIN SUDAH MENGASIHI TUHAN?
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
(1 Yohanes 4:20)
“Tuhan, apakah aku sungguh mengasihi-Mu?” Kalimat ini muncul dari setiap kita yang serius ingin mencintai Tuhan. Kalimat ini sebenarnya muncul karena kita ingin mengevaluasi cinta kita terhadap Tuhan. Kita takut kalau sebenarnya kita hanya ke- _PeDe_-an mencintai Tuhan padahal sebenarnya tidak. Kita ingin kepastian tentang bagaimana perasaan Tuhan terhadap kita. Apakah cintaku sudah dirasakan oleh Tuhan? Apakah aku benar-benar mengasihi Tuhan dengan tepat?
Kita perlu mengapresiasi setiap orang yang bisa bertanya seperti itu. Tidak semua orang serius mempertanyakan cintanya kepada Tuhan. Dengan kata lain, lebih banyak orang yang merasa percaya diri dengan keberadaannya di hadapan Tuhan tanpa pernah bertanya bagaimana perasaan Tuhan terhadap dirinya. _Anyway,_ memang tidak ada yang bisa menjawab itu kecuali Tuhan sendiri. Akan tetapi, ada tanda atau ekspresi orang yang benar-benar mengasihi Tuhan. Apakah tanda itu?
Tanda itu adalah dirimu lebih mengasihi orang lain daripada sebelumnya. Dengan kata lain, kalau dulu sebelum dirimu mengenal Tuhan engkau kurang sabar, maka sekarang kita lebih sabar. Kalau dulunya kita susah setengah mati mengampuni orang yang memfitnah kita, sekarang kita lebih mudah mengampuninya. Kasih kita terhadap orang lain merupakan tanda paling jelas apakah kita semakin mengasihi Tuhan atau tidak? Memang orang bisa juga bertanya, “bukankah orang yang tidak mengenal Tuhan pun dapat mengasihi orang lain?” Ya memang mengasihi manusia bisa dibilang sebuah kemampuan umum. Akan tetapi bayangkan, kalau kita mengaku mencintai Tuhan, namun terhadap sesama kita begitu dingin dan jahat. Kalau begitu, apakah benar kita mengasihi Dia yang tidak terlihat, sedangkan yang kelihatan saja jelas-jelas kita benci?
Orang yang mengasihi Tuhan memiliki kualitas kasih yang panjang dan lebar seperti Tuhan. Kalau dipertanyakan apa bedanya kualitas kasih orang yang mencintai Tuhan dan tidak, jawabnya adalah ia dapat mengasihi orang tanpa batas dan tanpa syarat persis seperti Yesus. Ketika kita mampu mengasihi orang lain seperti Tuhan mengasihi mereka, itu tanda kuat bahwa kita sedang semakin mengasihi Tuhan.
*WHAT TO DO:*
1. Ambil keputusan untuk _upgrade_ kualitas kasih, terutama terhadap orang yang kita pandang tidak pantas menerima kasih kita.
2. Selesaikan masalah dengan orang lain sebelum berurusan lebih jauh dengan Tuhan.
0 Comments