Shalom
bapak ibu saudara/saudari yang di kasihi di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
disini saya akan bercerita sedikit mengenai perjalanan hidup saya dari saya
belum percaya dengan Tuhan Yesus, sampai saya percaya bahwa hanya Tuhan Yesus
Kristus sajalah yang dapat menyelamatkan kehidupan saya, Dia rela mati di kayu
salib untuk menebus seluruh dosa – dosa manusia, termasuk dosa saya dan bapak
ibu saudara/saudari sekalian.
Perkenalkan nama saya Shem Batubara umur
saya 20 thn saya berasal dari Sumatera Utara khusus nya daerah Medan. Saya
lahir di Kota Binjai 26 – February – 1998.
Saya adalah anak pertama dari sebuah keluarga kecil ibu saya dan bapak
saya sudah lama pisah dan saya dititipkan kepada sebuah keluarga yang mapan dan
sanggup membiayai kehidupan saya dari kecil hingga sekarang saya duduk di
Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia Surabaya.
Di keluarga yang mengasuh saya sebagai
anak kandung nya ini saya mendapat perlakuan yang baik, mereka merawat saya,
mendidik saya dan menyekolahkan saya, walaupun terkadang saya memberontak,
mereka tetap sabar menghadapi saya. Saya bersyukur kepada Tuhan karena saya di
berikan keluarga yang baik.
Awal nya saya adalah seorang non Kristen
saat umur 6 tahun saat duduk di kelas 2 sd, tetapi karena saya di asuh oleh
keluarga Kristen dari kecil saya sudah mengenal Yesus. Dari kecil saya mengenal
Yesus rajin sekolah minggu, beribadah, berdoa, tapi saya belum di baptis namun
sejak saya duduk di SMP saya jauh dari Tuhan saya kebanyakan bermain – bermain,
apalagi sudah mengenal yang namanya warung internet (warnet) sampai sekolah pun
sering bolos, bahkan sering pergi dan tidak pulang dari rumah, juga saya sering
berpindah – pindah kota layak seorang dewasa yang mencari jati diri, saya juga
pernah mengalami hidup di jalanan seperti gelandangan, hidup seperti anak punk
(anak metal) ikut geng motor, balapan liar, memukuli orang, semua sudah saya
lakukan, dari mulai bekerja dengan orang, dari mulai di beri upah sampai tidak
di beri upah sekali pun asal saya dapat bertahan hidup dan bisa makan dan tidur dengan nyaman saja saya sudah bersyukur
kali.
Tapi saya menyadari apa yang saya lakukan
itu adalah tindakan bodoh, setelah saya hidup diluaran, tidak makan, tidur
tidak teratur, saya kembali kerumah dan di situ saya menangis dan mengambil
komitmen untuk bertobat kembali ke jalan yang benar dan mengikut Tuhan Yesus
sampai saat ini saya merasakan betapa besar nya kasih sayang dan kasih setia
Tuhan Yesus kepada saya, walau pun saya tidak taat kepada-Nya, Dia tidak pernah
meninggalkan saya. Ini lah kesaksian singkat mengenai kehidupan saya kiranya bisa
menjadi berkat bagi setiap kita yang membaca nya. Amin Tuhan Yesus memberkati
kita semua.
0 Comments