Latar
Belakang Penerima Mula-Mula Kitab Keluaran
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Judul
Kitab Keluaran dalam bahasa Inggris biasanya disebut exodus. Kitab Keluaran merupakan salah satu dari kelima kitab Musa
yang menceritakan keluarnya bangsa Israel dari tanah mesir menuju tanah yang
telah dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka, yaitu tanah Kanaan. Kitab Keluaran
sendiri ditulis untuk diberikan kepada bangsa Israel.
Bangsa
Israel sendiri adalah bangsa yang tegar tengkuk dan walaupun sering kali
dihukum oleh Tuhan namun mereka juga tetap sering melanggar hukum-hukum yang
diberikan oleh Tuhan, seperti penyembahan berhala, perzinahan, kerakusan dan
sebagainya.
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan
permasalahan yang dibahas, adapun tujuan penulis menulis karya tulis ini,
yaitu:
1. Menjelaskan
latar belakang penerima Kitab Keluaran mula-mula yaitu bangsa Israel.
2. Untuk
mengetahui bagiamana mereka tinggal atau menetap.
3. Untuk
menerangkan bagimana kebudayaan mereka.
4. Menjelaskan
peyebab bangsa Israel diberi Kitab Keluaran.
5. Mengetahui
permasalahan apa yang dihadapi bangsa Israel ketika menerima Kitab Keluaran
tersebut.
Bab
2
Pembahasan
2.1
Penerima Kitab Mula-Mula
Penerima Kitab Keluaran yang mula-mula
adalah bangsa Israel. Diterimanya kitab ini oleh bangsa Israel pada waktu
mereka berada di pandang gurun, ketika mereka mulai sampai di Gunung Sinai. Dari
situlah bangsa Israel diberikan hukum-hukum yang mengatur tentang pola
kehidupan bangsa itu, tentang larangan yang harus mereka jauhi dan perintah
yang harus mereka lakukan. Hubungan antara penulis dengan pembaca, yaitu
penulis adalah seorang pemimpin yang ditunjuk Tuhan untuk memimpin orang Israel
keluar dari tanah mesir.
2.2
Kondisi Latar Belakang Penerima Kitab
2.2.1 Tempat Tinggal Bangsa Israel
Rumah merupakan tempat peristirahatan
juga sebagai tempat berlindung dari berbagai ancaman. Namun tidak selamanya
harus rumah yang dijadikan tempat peristirahan maupun perlindungan. Adalakalanya
kemah bisa dijadikan tempat perlindungan. Seperti halnya bangsa Israel tatkala
mereka keluar dari tanah Mesir, selama mereka berada di padang gurun mereka
berpindah-pindah tempat dan mendirikan sebuah kamah ketika mereka berhenti di
suatu tempat untuk beristirahat.
2.2.2 Sistem Kebudayaan
Yang Dianut
Suatu bangsa pasti memiliki ciri
tersendiri yang mereka anut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Budaya adalah
suatu cara atau pola hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang
yang diwariskan kepada generesi seterusya.[1] Kebudayan
suatu bangsa dapat beraneka ragam mulai dari sistem kekeluargaan, cara
berpakaian, cara beribadah dan lain sebaginya.
2.2.2.1 Sistem
Kekeluargaan
Sebagai bangsa yang berpindah pindah
keluarga merupakan suatu kesatuan yang sangat penting. Dalam sebuah keluarga
terdapat seorang ayah dan ibu serta beberapa orang anak. Seorang kepala
keluarga mempunyai wewenang dan berhak atas seluruh angota keluarganya.
Kebudayaan Bangsa Israel sangat menjunjung tinggi anak laki-laki sebagai ahli
waris mereka, sedangkan anak perempuan tidak mereka anggap dalam sebuah
keluarga.
Sebuah keluarga dimulai dari sebuah
perkawinan yang telah diikrarkan. Seorang laki-laki hanya boleh memiliki
seorang istri saja namun dia dibolehkan untuk menikah lagi dengan syarat jika
istrinya yang pertama tidak bisa memberikan keturunan.
2.2.2.2 Cara Berpakaian
Istilah umum yang sering dipakai dalam
mengambarkan pakaian adalah be’ghedh.
Orang Israel tampaknya mengunakan pakaian dalam berupa cawat atau celana dalam
panjang, yang langsung membalut tubuh. Untuk pakaian sehari-hari mereka
biasanya memakai jubah atau perlengakapan pakaian mirip kemeja yang berlengan
penjang atau pendek, panjangnya sampai ke lutut atau pergelangan kaki. Untuk
pakaian luar atau yang biasanya disebut sebagai mantel, sedangkan untuk beberapa
aksesoris pelengkap mereka memakai selubung atau tudung kepala, sabuk atau ikat
pinggang, jumbai atau rumbai, dan peniti. Pandangan yang menggambarkan tentang
pakaian yaitu supaya mereka tidak terlalu kawatir tentang pakaian, dan jangan
terlalu berlebihan kerena yang dipentingkan bukanlah pakaiannya namun hatinya
yang harus berdandan.[2]
2.2.2.3 Adat Istiadat
Orang Yahudi memegang perjanjian antara
nenek moyang mereka dengan Allah. Salah satu perjanjian mereka adalah tentang
sunat. Pada hari kedelapan kelahirannya dari setiap anak laki-laki harus
dikerat kulit khatannya. Tentang masalah sosialisasi, orang Israel tidak boleh
mengundang orang non-Yahudi atau orang kafir untuk masuk dalam rumah mereka. Juga
setiap kali mereka masuk dalam rumah mereka harus membasuh kakinya, juga saat
hendak makan mereka harus membasuh tangan mereka.[3]
2.2.2.4 Agama Yahudi
Orang Yahudi menganut agama samawi yang
diklaim agama tertua di dunia yang berasal dari Abraham.[4]
Orang Yahudi hanya percaya kepada satu Allah saja yaitu YHWH. YHWH juga yang telah
memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir untuk menuju tanah Kanaan. Namun
dalam prakteknya bangsa itu seringkali membuat hati Allah cemburu dengan
penyembahan mereka kepada berhala. Sembahyang yang dilakukan bangsa Yahudi
dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu jam 9, 11, dan 15. Untuk berpuasa
mereka biasanya mengadakannya dalam rangka perkabungan. Orang Yahudi juga
mementingkan soal kesucian dalam beribadah, karena Allah adalah Allah yang Kudus.
Kitab-kitab orang Yahudi digolongakan menjadi 3 kesatuan yang juga bisa disebut
TaNaKh.
2.3 Kondisi Bangsa Israel Ketika
Kitab Keluaran Diberikan
Bangsa
Israel tatkala mereka keluar dari tanah Mesir, masih membawa tradisi Mesir yang
selama bertahun-tahun mereka ada didalamya. Saat keluar dari tanah Mesir bangsa
itu malahan menyemba berhala anak lembu emas.
2.4 Permasalahan Yang Terjadi
Kepada Bangsa Israel
Setelah
Firaun memperbolehkan bangsa itu keluar dari tanah Mesir, ia menyadari bahwa
bangsa itu bukan hendak mempersembahkan korban kepada Allah saja tetapi hendak
kabur dari penindasan yang ada. Saat mereka sampai di tepi laut Teberau,
pasukan Mesir mengejar mereka dan bangsa itu panik karena tidak ada jalan lain
untuk melarikan diri dari kejaran pasukan Mesir. Bangsa itu bersungut-sungut
kepada Musa dengan mengatakan “apakah
karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di
padang gurun ini? Apakah yang kau
perbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari tanah mesir?12
bukankah ini telah kami katakan kepadamu
di Mesir: janganlah mengganggu kami dan biarkan kami bekerja pada orang Mesir.
Sebab lebih baik bagi kami unutuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di
padang gurun ini.” (Keluaran 14:11-12). Mereka begitu panik dan bersungut-sungut
setelah mendapat keadaan seperti itu. Padahal Allah ada bersama mereka unuk
memimpin mereka berjalan melewati tengah-tengah laut Teberau.
Setelah menyebrangi laut Teberau
bangsa Israel sampai pada sebuah tempat dimana air disitu tidak dapat diminum
karena rasanya pahit. Mereka menamai tempat itu Mara karena air pahit yang
didapat mereka disana. Oleh perintah Allah, Musa melemparkan sepotong kayu
kedalam air itu dan air itu berubah menjadi manis. Setelah melewati tempat itu
bangsa Israel mendapat tempat persinggahan yang bernama Elim. Disana didapati
dua belas mata air dan tuju puluh pohon kurma.
Bangsa Israel bersungut-sungut
kembali karena kelaparan yang melanda mereka. Tuhan memberikan kepada mereka
roti Manna yang turun dari Surga, namun ada beberapa orang yang tidak taat akan
perintah yang diberikan Tuhan kepada bangsa itu. Tuhan menyuruh untuk mengambil
seperlunya saja untuk satu hari itu, dan jangan meninggalkan roti itu sampai
esok hari. Tetapi bangsa itu mengambil terlalu banyak dan membirakan roti itu
sampai esok hari sehingga roti itu busuk dan berulat.
Di Masa dan di Meriba bangsa itu
kembali bersungut-sungut meminta air kepada Musa. Tidak ada air di situ namun
Tuhan berfirman kepada Musa untuk memukul gunung batu itu dengan tongkatnya dan
keluarlah air dari gunung batu itu supaya bangsa itu dapat minum air.
Bab 3
Penutup
3.1
Kesimpulan
Penerima Kitab Keluaran mula-mula
adalah bangsa Israel. Musa sebagai pemimpin bangsa itu memberikan Kitab
Keluaran supaya dipatuhi oleh seluruh bangsa itu. Pada waktu bangsa Israel
menerima Kitab Keluaran mereka berada di padang gurun dan tempat tinggal mereka
selama perjalanan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan adalah memasang kemah
sebagai tempat peristirahatan bangsa itu. Budaya bangsa itu sangat kental,
namun juga terkadang mereka masih terpengaruh budaya masyarakat sekitar mereka,
seperti penyambahan berhala. Kitab ini diberikan kepada mereka untuk
mengingatkan mereka supaya mereka menjaga peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dan supaya mereka mengingat bagaimana luarbiasanya Tuhan yang telah
memberikan banyak mukjizat kepada bangsa itu dan menolong mereka dalam kesusahannya,
supaya mereka tidak bersungut-sungut lagi dalam menghadapi segala permasalahan
hidup mereka. Permasalahan yang terjadi kepada bangsa Israel ketika mereka
menerima Kitab Keluaran ialah berbagai masalah tentang sandang pangan.
Bagaimana Tuhan mencobai bangsa itu, apakah mereka takut akan Tuhan atau tidak.
3.2 Saran
Sebagai orang percaya kita harus
patuh kepada peraturan dan ketetapan-ketetapan yang telah ditentukan oleh
Tuhan. Janganlah kita bersungut-sungut dalam menghadapi berbagai macam masalah
kehidupan.
Daftar Pustaka
Wolf,
Herbert. Pengenalan Pentateukh.
Malang : Gandum Mas, 2004
Wikipedia.
Pengertian budaya. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya.
(diakses hari minggu 7 oktober 2018 pukul 13:57).
Watch Tower Bible and Tract Society of
Pennsylvania. https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200001224#h=31.
(diakses hari senin, 8 oktober 2018 pukul 17:55).
Adad istiadat Yahudi. Berdamai
dengan Allah melalui iman kita. https://sangsabda.wordpress.com/tag/adat-istiadat-yahudi. (diakses hari senin, 08 oktober 2018 pukul 19:45).
Makalah agama Yahudi. http://sociologiagamauin.blogspot.com/2015/09/makalah-agama-yahudi.html. (diakses hari senin, 08 oktober 2018 pukul 20:00)
[1]
Wikipedia. Pengertian
budaya. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya. (diakses hari minggu 7 oktober
2018 pukul 13:57).
[2] Watch Tower Bible and
Tract Society of Pennsylvania. https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200001224#h=31.
(diakses hari senin, 8 oktober 2018 pukul 17:55).
[3]
Adad istiadat Yahudi.
Berdamai dengan Allah melalui iman kita. https://sangsabda.wordpress.com/tag/adat-istiadat-yahudi. (diakses
hari senin, 08 oktober 2018 pukul 19:45).
[4] Makalah agama Yahudi. http://sociologiagamauin.blogspot.com/2015/09/makalah-agama-yahudi.html.
(diakses hari senin, 08 oktober 2018 pukul 20:00)
0 Comments