1. Mencari hikmat.
Kita
bisa membuat pilihan yang benar dengan lebih mudah, jika kita mencari hikmat.
"Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang
kauperoleh, perolehlah pengertian." (Amsal 4:7) Kita dibanjiri dengan
pilihan-pilihan dan kesempatan-kesempatan. Namun, nilai-nilai pokok tidak
berubah. Belajar menunjukkan rasa hormat kepada Allah sebagai Pencipta segala
sesuatu, adalah hal mendasar bagi keberhasilan hidup. Bacalah wejangan hikmat
dalam Kitab Amsal, dan pakailah itu sebagai pedoman sehari-hari, untuk
mendapatkan pengertian dan pengetahuan, kemudian terapkan itu dalam proses
pengambilan keputusan.
2. Menaati Allah.
Setelah
kehidupan yang penuh berkat dan kenyamanan, yang membuat Salomo mengalami
berbagai kebahagiaan dan keberhasilan, dia merangkum apa yang telah
dipelajarinya. Kesimpulan berdasarkan pengalaman yang dialaminya seumur hidup
adalah: "...Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang."
(Pengkhotbah 12:13) Yesus dari Nazaret mengajar para murid-Nya pelajaran
sejenis: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)
Yesus
Kristus dan Salomo tahu bahwa hal-hal jasmaniah yang tampaknya paling penting
bagi kita, tidak semuanya signifikan dalam waktu yang lama. Pada akhirnya,
menaati dan menyenangkan Allah adalah intinya. Itulah satu-satunya cara, agar
kita mampu menjalani hidup yang benar-benar berguna dan produktif. Kita harus
mengingat hal ini saat kita membuat keputusan.
3. Mengembangkan hubungan yang sehat.
Keseluruhan
Alkitab berbicara mengenai hubungan. Allah menghendaki kita untuk menjadi
bagian dari keluarga-Nya. Dia menghendaki kita untuk belajar bekerja
bersama-sama, dan saling bergandengan tangan dalam damai dan kasih. Beberapa
misteri terbesar dari kehidupan, disingkapkan dalam proses belajar untuk
bekerja bersama-sama, yang menuntut kesabaran, hormat, dan kerja keras untuk
membangun persahabatan.
Memiliki
teman untuk mendukung dan memberi inspirasi kepada Anda, bisa menjadi
pertolongan yang luar biasa untuk menolong Anda membuat pilihan yang benar.
Sering kali, dengan mencurahkan isi hati kepada sahabat atau seseorang yang
Anda hormati, Anda bisa melihat jalan yang lebih jelas.
Di
sisi lain, sebagian hubungan bisa berbahaya. "Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33b) Berada di antara
orang-orang yang salah, akan memengaruhi penilaian Anda dan menuntun kepada
keputusan-keputusan yang buruk.
4. Aturlah hidup Anda.
Para
atlet menyadari bahwa untuk meraih prestasi hebat, mereka perlu berlatih dan
bertindak. Sebagian orang yang ingin bertanding di Olimpiade atau bermain olah
raga profesional, mendedikasikan diri mereka untuk melaksanakan jadwal latihan
dengan ketat. Rasul Paulus menyoroti gaya hidup seorang atlet, sebagai analogi
untuk menunjukkan bahwa orang Kristen harus berusaha sungguh-sungguh, untuk
memiliki hidup saleh: "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku
sendiri ditolak." (1 Korintus 9:27)
Di
dunia yang mudah terikat dengan permainan, makanan, alkohol, pekerjaan, atau
kemalasan, masuk akal untuk mencermati bagaimana kita mengatur waktu kita.
Proses membuat pilihan yang benar meliputi menetapkan dan mengorganisasikan
tujuan, kemudian mengerjakannya.
5. Temukan pekerjaan yang berarti.
"Dalam
tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan
kekurangan saja." (Amsal 14:23) Allah memberi kita pikiran yang sanggup
menemukan hal-hal yang mengagumkan, salah satunya dirangsang melalui pemecahan
masalah dan pembangunan. Melakukan sesuatu yang bermanfaat, dapat membuat Anda
menemukan arti dalam hidup dan melewati hari dengan cepat. Sebagian orang yang
sedang mengerjakan proyek yang menantang, lupa waktu dan bahkan mereka bisa
lupa untuk makan dan tidur.
Ingatlah
bahwa Allah memberikan kepada manusia, 6 hari untuk bekerja dan satu hari untuk
beristirahat. Ini menunjukkan maksud Pencipta kita, agar kita produktif.
Membuat pilihan yang benar berarti kita akan bekerja untuk tujuan produktif.
6. Perhatikan kesehatan Anda.
Ketika
Anda sakit atau tertekan, sulit bagi Anda untuk tetap bersemangat terhadap apa
pun. Menjaga kesehatan meliputi memerhatikan menu makan Anda, menjaga kebugaran
fisik, dan menjaga penampilan mental yang positif. Anda bisa beraktivitas jauh
lebih baik, ketika tubuh dan pikiran Anda sehat.
Paulus
bertanya: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus...
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:19-20) Allah
memberikan kepada kita, masing-masing talenta yang luar biasa dan kompleks
dalam tubuh kita, dan Dia mengharapkan kita untuk memeliharanya.
7. Miliki hubungan dengan Allah setiap hari.
Jika
Anda mengerti alasan keberadaan Anda, maka Anda bisa menyadari Allah telah
membuat Anda sesuai dengan gambar-Nya. Secara alami, Dia menghendaki kita untuk
mengembangkan relasi kita dengan Dia. Kesadaran ini membantu kita untuk
mengetahui tujuan hidup kita.
Keputusan
bijak, ketika timbul dari keinginan untuk mengembangkan potensi kita, akan
membuat hidup lebih bebas dari tekanan dan lebih berharga. Paulus mendorong
kita untuk memelihara cara pandang yang benar ini, sehingga "Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7)
Sebab dan Akibat
Beberapa
abad yang lalu, Allah menginspirasi Musa untuk menawarkan kepada bangsa Israel,
pilihan-pilihan yang sama dengan yang harus kita hadapi. Musa segera menyuruh
bangsa Israel berkumpul untuk mendengarkan dan memahami bahwa, pilihan mereka
untuk menaati Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya akan menuntun kepada
hidup. Di sisi lain, dengan memilih untuk tidak taat, akan membawa mereka
kepada kematian. "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap
kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan
kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun
keturunanmu." (Keluaran 30:19)
0 Comments