MANAJEMEN
KEUANGAN
Pendahuluan
Tentu tiap orang
memerlukan uang. Segala sesuatu memerlukan uang, walaupun uang bukan
segala-galanya. Dari mana kita mulai berbicara mengenai manajemen keuangan?
Hak Milik Allah
Allah memiliki segala
sesuatu! Ia yang memiliki semesta alam; segala sesuatu yang telah ada, yang
sedang ada, dan yang akan ada. "Tuhanlah yang empunya bumi serta segala
isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya" (Mzm.
24:1). Ia memerintah atas segala sesuatu. "Katakanlah di antara
bangsa-bangsa, Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang, Ia akan
mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran" (Mzm.
96:10).
Ketika Tuhan memberikan
negeri Kanaan kepada orang Israel sebagai harta pusaka, Ia berfirman,
"Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu
adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku" (bdg. Kel.
15:17-18; Im.
25:23). Dengan demikian mereka menjadi penatalayan atau
pengurus tanah itu. Sampai selama-lamanya, umat Israel diharapkan akan
menggunakan tanah milik mereka sebagai titipan yang kudus. Pengertian ini
berlaku untuk harta milik mereka, uang mereka, dan segala sesuatu yang mereka
hargai. Segala sesuatu adalah milik Allah.
Dari waktu ke waktu
sepanjang sejarah mereka, kita melihat orang Israel berbicara tentang hak milik
Allah atau kepemilikan Allah. Namun kita harus ingat bahwa hal ini selalu
berada dalam pemikiran mereka. Yesus berbicara secara terus terang mengenai
soal ini dalam banyak khotbah-Nya.
Penataan Keuangan
Untuk memulai penataan uang, maka kita perlu
memeriksa melalui beberapa pertanyaan pengarah.
Apakah saat ini anda tidak mempunyai hutang?
Apakah Anda memiliki tabungan ?
Berapa jumlah tabungan Anda saat ini?
Apakah tabungan itu cukup untuk 10 tahun hidup
tanpa bekerja?
Apakah anda sudah mempunyai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Keluarga?
Untuk lebih baik dalam mengelola keuangan Anda
harus membuat anggaran pendapatan dan belanja keluarga. Perhatikan baik-baik
apa yang Anda lakukan, apa yang Anda habiskan, dan apa yang Anda simpan.
- Periksalah prinsip hidup Anda. Apa yang penting bagi Anda? Sebagai contoh, adalah mana yang lebih penting antara gaji yang tinggi dengan kerja lembur versus menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga Anda? Buat daftar tersebut dalam poin-poin sehingga mudah anda pelajari.
- Tetapkan tujuan keuangan. Tujuan Anda harus mencerminkan nilai-nilai pribadi Anda. Sebagai contoh, jika keamanan finansial adalah prinsip pribadi nomor satu, maka ini akan membuat Anda untuk menyelamatkan tiga bulan biaya hidup dari pada membeli sebuah televisi yang besar. Jika memiliki rumah Anda sendiri adalah sebuah nilai, menabung untuk uang muka rumah lebih penting dari pada mimpi membeli lemari pakaian.
- Menuliskan sumber-sumber
pendapatan. Bagi kebanyakan orang, ini adalah bulanan atau gaji bulanan.
Identifikasi jumlah bulanan. Mungkin ada tambahan lain? Tulis semuanya.
- Tulis biaya yang anda keluarka.
Apakah itu makanan, gas, permen, sewa, atau pembayaran mobil, setiap satu
sen yang Anda belanjakan adalah biaya yang harus ditulis.
- Jika ada,tinjau kembali hutang
Anda. Kumpulkan tagihan semua hutang Anda, hitung berapa total setiap
bulannya. Ambil kalkulator, ambil napas dalam-dalam, dan hitung hutang
Anda dengan seksama.
- Buat rencana. Lihat pengeluaran
Anda dan coba untuk menentukan cara untuk menghemat uang. Jika Anda
memiliki hutang, atur rencana untuk membayar hutang Anda. Buat rencana
anggaran yang terperinci berapa banyak uang yang akan Anda habiskan setiap
bulan. Jangan lupa untuk menyisihkan uang sebanyak mungkin untuk tabungan.
- Melacak pengeluaran. Sekarang
saatnya untuk hidup di dalam rencana anggaran Anda. Menyimpan notebook,
menyimpan kuitansi, atau menggunakan komputer genggam. Catat jumlah setiap
kali Anda melakukan pembayaran, menulis cek, atau membeli sesuatu.
- Evaluasi rencana Anda. Apakah
Anda menghabiskan lebih banyak daripada yang Anda telah anggarkan? Jika
demikian, bagaimana sikapmu terhadap pengeluaran itu? Jika demikian
mengevaluasi kembali rencana Anda.
Alkitab
banyak berbicara mengenai keuangan.
Mengenai
berhutang (Amsal 6:1-5; 20:16; 22:7, 26-27)
Mengenai sogokan
( Amsal 17:8; 18:16; 21:14;
28:21; 17:23)
Mengenai kekayaan
(Amsal 10:15; 11:4; 18:11; 23:5; 28:20)
Mengenai pemalas
dan keuangan ( Amsal 6:6-11)
Mengenai
sia-sianya kekayaan (Pengkhotbah 5:8-6:12
Mengenai memberi
(Lukas 6:38; 2 Korintus 9:6-15)
Mengenai penatalayanan (Lukas 16:1-13
Mengenai penatalayanan (Lukas 16:1-13
Kita juga bertanggung jawab untuk menyediakan
bagi keluarga kita.( 1 Timotius 5:8 )
Secara ringkas, apa yang dikatakan Alkitab
mengenai pengaturan keuangan? Jawabannya dapat diringkaskan dalam satu kata:
bijaksana. Kita perlu bersikap bijak dengan uang kita. Kita perlu menabung tapi
bukan menimbunnya. Kita membelanjakan uang kita, tapi dengan hati-hati dan
kontrol. Kita perlu memberi kepada Tuhan, dengan sukacita dan dengan berkorban.
Kita perlu menggunakan uang kita untuk menolong orang lain, namun dengan bijak
dan dengan pengarahan dari Roh Allah. Tidak ada salahnya menjadi kaya, namun
salah untuk mencintai uang (apalagi menjadi hamba uang).Uang tidak
boleh menguasai dan menjadi tuan kita. Tidak ada salahnya masih hidup miskin,
namun salah untuk menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak berguna.
Terdapat dua sistem
ekonomi yang beroperasi di dunia: perekonomian Allah dan sistem-sistem
perekonomian yang manusia temukan. Firman Tuhan mewahyukan sejumlah besar
perekonomian Allah secara detail.
Banyak orang yang cara
menangani keuangannya bertentangan dengan prinsip-prinsip keuangan Allah. Di
dalam ekonomi Allah, Tuhan yang hidup memainkan peranan utama. Sedangkan, bagi
sejumlah orang, sulit untuk memikirkan bahwa Allah terlibat dalam keuangan
kita. Hal ini dikarenakan Allah telah memilih untuk menjadi Pribadi yang tidak
kasat mata dan bergerak dalam alam adikodrati yang tidak terlihat.
Dalam Alkitab, ada
lebih dari 2.350 ayat mengenai cara menangani uang dan benda. Yesus Kristus
berbicara tentang topik uang lebih banyak dari pada lainnya. Tuhan kita
menyampaikan masalah uang ini secara konsisten dengan 3 alasan.
- Cara kita menangani uang memengaruhi persekutuan kita
dengan Tuhan.
Yesus membuat perbandingan antara cara kita menangani uang kita
dengan kualitas kehidupan rohani kita. Dalam Lukas 16:11 (BIS), Ia berkata,
"Jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat
dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani?" Bila kita
menangani uang kita dengan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip firman Tuhan,
kita akan bertumbuh semakin intim dengan Kristus. Akan tetapi, jika kita tidak
setia dengan hal itu, persekutuan kita dengan Dia akan berantakan.
Hal ini diilustrasikan lewat perumpamaan tentang talenta. Sang
tuan memberikan selamat kepada hamba yang telah mengatur keuangan dengan setia:
"Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu."
(Matius 25:21) Pada saat kita menangani uang dengan cara Allah, kita memperoleh
kesempatan untuk masuk dalam sukacita yang lebih lagi dari suatu keintiman
hubungan dengan Tuhan kita. Yang menyedihkan, ini adalah suatu kebenaran yang
gagal ditangkap oleh banyak orang.
- Harta benda bersaing dengan Tuhan untuk menduduki
tempat pertama dalam hidup kita.
Uang adalah kompetitor utama Kristus, dalam hal siapakah yang
akan menjadi tuan dalam kehidupan kita. Yesus mengatakan bahwa kita harus
memilih hanya melayani satu dari tuan ini. "Tidak seorang pun dapat bekerja
untuk dua majikan. Sebab ia akan lebih mengasihi yang satu daripada yang lain.
Atau ia akan lebih setia kepada majikan yang satu daripada kepada yang lain.
Begitulah juga dengan kalian. Kalian tidak dapat bekerja untuk Allah dan untuk
harta benda juga." (Matius 6:24, BIS) Mustahil bagi kita untuk melayani
uang -- bahkan walaupun itu dalam jumlah kecil -- dan masih tetap melayani
Tuhan.
Waktu tentara salib diserang pada sekitar abad ke-12,
tentara-tentara salib ini menyewa tentara bayaran untuk berperang bagi mereka.
Karena itu adalah perang agama, para tentara bayaran tersebut dibaptis sebelum
berperang. Pada saat mereka dibaptis, mereka akan mengacungkan pedang mereka
dan mengangkatnya di atas air sebagai lambang bahwa Yesus Kristus tidak
memiliki kendali atas pedang mereka. Mereka memiliki kebebasan untuk
menggunakan senjata mereka sebagaimana yang mereka kehendaki.
Walaupun tidak segamblang apa yang terjadi dengan para tentara
itu, banyak orang hari-hari ini yang menangani uang mereka dengan gaya yang serupa.
Sejumlah orang mengacungkan dompet mereka "di atas air", yang
maksudnya adalah berkata, "Tuhan, Engkau boleh menjadi Tuhan atas seluruh
kehidupanku, kecuali dalam area uang -- saya sepenuhnya sanggup menanganinya
sendiri."
- Sebagian besar kehidupan berkisar tentang penggunaan
uang.
Tuhan begitu banyak berbicara tentang uang karena Ia tahu bahwa
sebagian besar kehidupan kita berkisar tentang penggunaannya. Sepanjang minggu
normal yang Anda jalani, seberapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk
menghasilkan uang lewat pekerjaan Anda, membuat keputusan-keputusan bagaimana
Anda akan menggunakan uang, memikirkan tentang di manakah Anda akan menabung
dan menginvestasi uang, atau berdoa tentang persembahan/pemberian? Syukurlah,
Allah telah menyiapkan kita dengan memberikan Alkitab kepada kita sebagai peta
jalan bagi kehidupan.
Pembagian Tanggung
Jawab
Seorang sahabat, Jim
Seneff, meminta saya untuk bergabung bersamanya dalam pelajaran Alkitab untuk
menemukan apa saja yang Tuhan katakan tentang penanganan uang. Kami membaca
seluruh Alkitab, mengidentifikasi 2.350 ayat, kemudian mengaturnya sesuai
dengan topik.
Ada 4 alasan rohani
utama mengapa Alkitab berbicara begitu banyak tentang uang: bagaimana cara kita
menangani uang akan berdampak pada persekutuan kita dengan Tuhan, yang adalah
kompetitor utama dengan Kristus dalam hal ketuhanan dalam kehidupan kita dan
uang membentuk karakter-karakter kita. Alasan lainnya adalah karena Tuhan
menghendaki kita untuk memiliki cetak biru, sebuah peta jalan, dan untuk menangani
uang, sehingga kita secara keuangan dapat menjadi setia dengan cara-cara yang
sangat sederhana.
Kami tidak hanya
tercengang dengan kenyataan betapa mudah diterapkannya firman Tuhan dalam area
ini, tapi juga menemukan pembagian tanggung jawab dalam menangani uang kita.
Secara sederhana dapat dikatakan, Allah memilki bagian-Nya, dan kita memiliki
bagian kita.
Allah memiliki
tanggung jawab tertentu dan telah memberi tanggung tanggung jawab-Nya yang
lainnya kepada kita. Kita sering kali mengalami frustrasi ketika menangani uang
karena tidak menyadari manakah tanggung jawab kita dan manakah yang bukan
tanggung jawab kita.
Delapan Area Tanggung
Jawab Kita
- Hutang: hindari hutang
- Nasihat: carilah nasihat
- Kejujuran: praktikkan kejujuran
- Memberi: memberi dengan murah hati
- Pekerjaan: kerja keras
- Investasi: menabung secara konsisten
- Perspektif: membelanjakan dengan bijaksana
- Kekekalan: hidup untuk kekekalan
Kesetiaan Adalah
Sebuah Perjalanan
Kesetiaan dalam
perkara-perkara kecil adalah hal yang mendasar. Sejumlah orang merasa frustasi
dengan ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah-masalah keuangan mereka
dengan cepat. Ingat, setialah saja dengan apa yang telah Anda miliki -- baik
itu sedikit maupun banyak. Sejumlah orang menyingkirkan tujuan untuk bebas dari
hutang atau meningkatkan tabungan mereka atau memberi, karena tugas-tugas itu
nampaknya tidak mungkin. Dan itu mungkin saja -- tanpa pertolongan Tuhan. Tugas
Anda adalah untuk berusaha dengan setulusnya, tidak peduli seberapa kecilnya
itu terlihat dan kemudian membiarkan hasil-hasilnya di tangan Allah. Saya suka
sekali dengan apa yang Tuhan katakan kepada nabi Zakharia, "Sebab siapa
yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa kecil?" (Zakharia 4:10)
Jangan patah semangat. Tetaplah rajin. Tetaplah tekun. Tetaplah setia bahkan
dalam perkara-perkara yang paling kecil. Berulang kali kami telah melihat bahwa
Tuhan memberkati mereka yang mencoba untuk setia.
Memulai Perjalanan
Anda akan menemukan
bahwa mempelajari dan mengaplikasikan prinsip-prinsip keuangan Allah adalah
sebuah perjalanan yang memakan waktu. Mudah sekali untuk menjadi patah
semangat saat keuangan Anda pada akhir pelajaran ini tidak sepenuhnya berada
di bawah kendali. Ketika kita mempelajari tanggung jawab-tanggung jawab Allah
dan melakukan tanggung jawab kita dengan setia, kita dapat mengalami rasa
puas, pengharapan, dan kepercayaan diri akan masa depan keuangan kita.( Howard Dayton, Pelajaran Keuangan
Menurut Alkitab,Jakarta:Crown Financial Ministries Indonesia, h. 9 -- 10, 72)
Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan Keluarga Profesional
|
Ada dua konsep utama
tentang manajemen keuangan keluarga yang wajib diketahui oleh keluarga yaitu
tentang Neraca dan Rugi/Laba serta Manajemen Cashflow/Arus Kas. Untuk lebih
jelasnya akan saya bahas sebagai berikut.
Memahami Majamen
Cashflow
Cashflow atau arus kas adalah aliran uang yang mengalir mulai dari kita mendapatkan uang tersebut, menyimpannya, mengembangkannya, dan mengeluarkannya dengan secara teratur, bijak dan disiplin.
Pengetahuan akan cashflow wajib diketahui agar keuangan keluarga kita tidak akan kacau balau dan terpantau. Ada sebuah ungkapan yang cukup menarik “tidak peduli keuangan Anda sedang defisit, yang penting Anda tahu kemana mengalirnya uang tersebut.” Mari kita bahas diagram cashflow sebagai berikut :
Pendapatan
Pendapatan (income) adalah kegiatan yang bertujuan memasukkan uang/harta. Biasanya pendapatan dapat diperoleh dari dua aktivitas, yaitu Gaji dan Investasi.
Gaji diperoleh dari status kita sebagai pegawai/karyawan/professional/konsultan. Dalam sebuah keluarga gaji ini bisa diperoleh oleh suami dan istri yang bekerja.
Hasil Investasi diperoleh dari aktivitas kita dalam mengembangkan uang/harta dalam berbagai cara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan berinvestasi yaitu Deposito, Properti, Saham, Hasil Usaha, Reksadana, Obligasi, dll.
Nah, seluruh pendapatan kita tersebut biasanya disimpan dalam bentuk tunai atau di bank/ATM.
Pengeluaran
Pengeluaran berarti seluruh kegiatan yang mengakibatkan uang kita berkurang.
Dari diagram kita bisa melihat banyak sekali kebutuhan akan pengeluaran
keluarga kita. Sehingga bila tidak diatur dengan baik maka bakal membuat
keuangan keluarga menjadi kacau dan bila sudah kronis dapat menuju ke jurang
kebangkrutan.
Secara umum sebuah keluarga memiliki beberapa pengeluaran seperti Pengeluaran Rumah Tangga, Cicilan Utang, Premi Asuransi, Pembantu Rumah Tangga, Keperluan Anak, Transportasi, Zakat/Pajak, Hiburan/Rekreasi, KegiatanSosial, Fashion, dan sebagainya.
Bila kita perhatikan
selama ini, kesalahan yang sering dilakukan oleh kebanyakan keluarga adalah
hanya berkutat pada pendapatan yang berasal dari gaji yang terus-menerus
dikuras untuk menutupi pengeluarannya. angat sedikit dari keluarga kita yang
mulai melakukan aktivitas-aktivitas investasi sebagai sumber pendapatan
keluarganya.
Padahal bila kita rajin melakukan investasi,
maka hasil dari investasi tersebut sebenarnya sudah dapat menutupi segala macam
pengeluaran kita, bahkan bisa jauh lebih besar dari gaji yang kita terima selama
ini.
Uraian di atas adalah sebuah kondisi ideal yang selayaknya dicapai oleh setiap keluarga. Bila keluarga Anda saat ini masih bergantung sepenuhnya pada aliran pemasukan dari gaji setiap bulan, maka sudah waktunya untuk sedikit demi sedikit menyisihkan uang Anda agar bisa membuat aliran pemasukan baru yang berasal dari Investasi.
2 Comments
😇😇😇 berharap akan lebih baik lagi dalam mengelola keuangan 😇😇😇
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete