PENGERTIAN
INJIL
Sebutan Injil
·
Willi Marxsen
mentebutkan bahwa nama Injil yang
sekarang ini bagi ke empat kitab yang ada di awal urut-urutan Kanon Perjanjian
Baru berasal dari abad II.
·
Semua tulisan yang mengandung kisah-kisah tentang
Yesus di golongkan pada konsep Injil
·
Secara
tradisional, keempat kitab ini di kenal sebagai Injil yang berarti kabar baik, menurut Donald Guthrie. Injil merupakan
sumber pengetahuan kehidupan Tuhan kita dan
tanpanya, data kita hanya akan
berupa garis besar yang kosong.
·
Penting untuk
kita memiliki pengertian bahwa Injil itu
sendiri yang membentuk sejarah Kristen dan sumber-sumber Injil harus
didekati melalui Injil (Donald Guthrie).
Genre (ragam) Injil
·
D.A. Carson
& Douglas j. Moo menuliskan bahwa studi modern tentang genre dari Injil-injil
berawal dengan keputusan K. L. Scmidt untuk mengklasifisikan kitab-kitab ini sebagai “sastra popular” (kleinliteratur)
bukan sebagai “karya sastra” (Hochliteratur) .
·
Klasifikasi ini
juga berarti bahwa injil-injil harus dilihat sebagai kitab yang berbeda dari biografi-biografi yang
lebih bernilai sastra di antara berbagai bentuk yang lazim di dunia Yunani –
Roma kuno.
·
C. H. Dood
melihat Injil-injil sebagai Kitab yang mencerminkan
pemberitaan atau kothbah Kristen mula-mula (kerygma) tentang Kristus
sehingga lebih dipandang sebagai tahap terakhir dalam tradisi lisan
berkesinambungan, bukan sebagai kreasi sastra sadar-diri.
Signifikasi Injil
·
Fokus Injil
hanya pada priode singkat dari kehidupan Yesus.
·
Meski terdapat cuplikan awal kehidupannya, namun hanya
sedikit tentang masa kecilnya dan tidak ada catatan psikologis yang memadai atas
perkembangannya.
·
Signifikasi dari
bentuk yang dipakai dapat dilihat dari fakta bahwa keempat penulis Injil menjadikan minggu terakhir kehidupannya Yesus sebagai bagian terpenting dari karya
mereka.
·
Terbukti bahwa kisah penderitaan Yesus mendominasi maksud
mereka. Catatan tentang perbuatan baik, mujizat dan pengajaran Yesus harus
dilihat dari perspektif ini. Segala
sesuatu menunjuk kepada klimaks
kematian dan kebangkitan Yesus, yang merupakan ujung tombak pengajaran Kristen.
Masa Antara PL & PB
·
Bila kita
memperhatikan perpindahan dari PL ke PB, maka kita dapat melihat bahwa di kitab
Perjanjian Baru, yaitu di Injil Matius, di pasal pertamanya memperkenalkan
kembali tokoh-tokoh yang sudah kita kenali di Perjanjian Lama, seperti Abraham,
Ishak, Yakub, Daud, dll.
·
Namun ada tokoh
baru diperkenalkan yang menjadi tokoh utama dari seluruh Alkitab: YESUS KRISTUS.
·
Dapat dilihat
suasana dunia yang sedikit sekali kemiripannya dibanding dengan yang di
Maleakhi. Kerajaan-kerajaan di Timur seperti Babel, Asyur, Persia, tidak lagi mendominasi wilayah itu.
·
Kekuatan baru
yang besar muncul di Barat: Kekaisaran
ROMAWI. Batas-batasnya meluas dari Laut Tengah sampai Afrika Utara &
bahkan hingga Eropa.
·
Penguasa di Palestina adalah seorang Raja
yang kejam & egois à HERODES bertahta memerintah bangsa Yahudi.
·
Bangsa Israel yang
telah berulang-ulang diperingatkan oleh
para nabi di PL, tidak mau percaya. Semua terjadi karena
mereka telah berdosa & tidak mau
tetap setia kepada Allah.
·
Dalam Matius,
bangsa Yahudi sudah menetap, mapan, dijamin oleh Pax Romana, perdamaian Romawi.
·
Ibadah orang Yahudi
bukan hanya di Bait Suci, tetapi di sinagoge yang terbesar di desa & kota.
·
Terdapat
penguasa keagamaan baru selain para imam yang masih memimpin, yaitu orang
Farisi, orang Saduki & ahli Taurat
·
Di atas semua otoritas keagamaan ini, duduk satu badan pengatur, yang disebut
dewan agung (Sanhedrin) yang
berfungsi sebagai Mahkama Agung bidang
Agama.
·
Tidak satupun
juru bicara ilahi muncul kehadapan bangsa Yahudi selama tahun-tahun antara PL
& PB.
·
Allah memakai
tahun-tahun yang senyap itu untuk menyiapkan waktu & tempat bagi Kelahiran Yesus.
·
Selama tahun-tahun
peperangan & pergolakan, pahlawan-pahlawan cacat, raja-raja yang gagal
& harapan-harapan yang tak terpenuhi – Allah
mempersiapkan era yang pasti bagi sejarah keselamatan, suatu era Perjanjian
Baru bagi bangsa Yahudi maupun bangsa-bangsa lain.
0 Comments