GEREJA MENCARI JAWAB KAPITA SELEKTA
SEJARAH GEREJA
A.
Latar Belakang dan Posisi Teologi
Pengarang
Dr. Christian de jonge melayani sebagai
dosen bidang Sejarah Gereja pada Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Buku lain yang
telah di terbitkan adalah pembimbing ke
dalam Sejarah Gereja; Menuju keesaan Gereja dan Apa dan Bagaimana Gereja (bersama
Dr. J.S. Aritonang).
B.
Tema Utama
·
Konsili – konsili oikumenis
·
Gereja pada abad pertengahan
·
Reformasi Luther, Calvin,
Peitisme
·
Latar belakang beberapa gereja
yang ada di Indonesia
·
Gereja dan kebudayaan sepanjang
masa
·
Mengaku percaya dan,
·
Kontekstualisasi sebagai sejarah.
C.
Susunan Sub Tema
·
Konsili – konsili Oikumenis
ü Istilah
oikumenis
ü Konsili
oikumenis pertama
·
Gereja dan Negara Pada Abad itu
ü Reformasi
kepausan setelah tahun 1000
ü Krisi
kepuasan
·
Reformasi Luther dan Calvin,
suatu perbandingan
ü Latar
belakangnya timbul Reformasi
ü Reformasi
Luther
ü Teologi
Calvin
·
Peitisme
ü Corak
– corak peitisme
ü Peitisme
di Jerman
ü Pengaruh
peitisme di Indonesia
·
Latar belakang beberapa gereja
yang ada di Indonesia
ü Munculnya
Baptisme
ü Gerakan
Pentakosta
ü Adventisme
ü Gereja
Advent Hari Ketujuh
·
Gereja dan kebudayaan sepanjang
masa
ü Gereja
Kuno
ü Gereja
Abad Pertengahan
ü Gereja
– gereja Independen di Afrika
·
Mengaku Percaya
ü Pengakuan
– pengakuan Gereja lama
ü Pengakuan
– pengakuan zaman Reformasi
·
Kontekstualisasi sebagai sejarah:
suatu contoh aktualitas masa lampau
ü Kontekstualisasi
sebagai contoh
ü Kontekstualisasi
dalam sejarah
D.
Contoh Pengarang Menyampaikan
Argumentasi
Ø Terkadang
Injil belum dapat menyentuh semua bidang kehidupan, karena mereka yang membawa
injil tidak tidak cukup menjadi orang – orang pribumi.
Ø Kebudayaan
Barat dalam berbagai segi dipribumikan bersama – sama dengan iman Kristen,
walaupun unsur – unsur kebudayaan barat di ambil alih namun agama Kristen diungkapkan melalui
kebudayaan sehingga dapat memperkaya iman mereka.
E.
Evaluasi Positif Melalui Analisis Teks Utama
Buku
ini sangat bagus, karena pembahasan dalam pokok – pokok ini titik beratnya
tidak diberikan fakta, tahun-tahun dan nama – nama yang perlu di hafal, tapi
terletak pada garis – garis besar nya. Secara khusus diberi perhatian pada
latar belakang peristiwa – peristiwa sejarah gereja. Dan buku ini sekaligus
memberi bahan untuk perenungan lebih lanjut dalam upaya “mencari jawab” yang
kontekstual atas iman Kristen kepada dunia.
Gaya
bahasa yang dipakai oleh penulis sederhana dan mudah di pahami.
KASUS/MASALAH
Ø Pergumulan
mengenai kontekstualisasi yang benar tidak pernah selesai selama perjalanan
gereja dalam sejarah. Itulah sebabnya penelitian akan pergumulan gereja untuk
menemukan pengertian mengenai Injil dalam konteks kebudayaan sangat perlu. Masa
lampau tidak pernah lewat tanpa bekas, melainkan selalu actual.
Ø Adanya
perbedaan antara jalan Luther dan Calvin
Ø Krisis
kepausan dan krisis rohani pada abad pertengahan
F.
Simpulan
Dari
sejarah kita dapat mengetahui bahwa orang – orang Kristen yang mendahului kita
dalam berbagai situasi berusaha menjadikan berita ini relevan, bagi mereka
sendiri maupun bagi sesame manusia, baik dalam konteks kebudayaan yang sama
maupun dalam konteks yang berlainan.
Sejarah
gereja menjadikan kita sadar bahwa kontekstualisasi bukan ssuatu yang dapat
dibuat dengan tergesa –gesa “Helenisasi” agama Kristen berlangsung berabad –
abad lamanya. “Germanisasi” agama Kristen dalam arti Pengkritenan kebudayaan
barat sesudah lebih dari 1000 tahun belum selesai, sebagaimana nyata umpamanya
dari sejarah penjajahan atau Perang Dunia II. Di pihak lain, gereja juga tak
pernah dapat menghindari kontekstualitas, sebab Injil mengundang reaksi dari
setiap kebudayaan yang diperharapkan dengan pemberitaan tentang Kristus yang di
salibkan, baik reaksi positif maupun negatif.
Salib
Kristus di anggap kebodohan atau batu sandungan, sehingga gereja harus
menjelaskan makna Kristus dalam perkataan yang setepat – tepatnya, yang
menerangkan Injil, bila tidak memenangkan bagi Kristus. Bilamana Kristus
diterima dengan gembira, gereja harus waspada, apa yang menyebabkan suatu
bangsa menjadi Kristen: Keselamatan yang dinyatakan dalam Kristus atau
kebudayaan, kekuasaan atau kekayaan yang di bawa serta oleh mereka yang
mewartakan Injil.
G.
Penerapan Atau Aplikasi
Ø Cerita
sejarah gereja pada masa lampau dapat dijadikan sebagai cerminan pada gereja
masa kini.
Ø Menghilangkan
unsur politik dalam tatanan Gereja, supaya tidak terjadi perpecahan di dalam
Gereja.
Ø Menjadikan
Tuhan Yesus sebagai kepala Gereja atau pemimpin teratas pada Gereja sehingga
tidak ada namanya permusuhan maupun kesalahpahaman dalam Gereja.
0 Comments