Berkali-kali
didengungkan ke telinga kita tentang perlengakapan senjata Allah agar kita kuat
di dalam kekuatan kuasa-Nya mengahadapi serangan musuh.
Firman
Tuhan yang disampaikan hampir seluruh bulan Desember mengingatkan kita akan
musuh yang dihadapi itulah pemeritah-pemerintah, penguasa-penguasa,
penghulu-penghulu dunia yang gelap dan roh-roh jahat di udara (Ef. 6:12). Musuh
ini tidak dapat dilihat kasat mata karena mereka bukan dari darah dan daging.
Karena tak terlihat wujud mereka, kita sering tidak menyadari dan merasakan
serangannya ketika mereka menyusup kemudian memengaruhi dan meracuni pikiran,
hati, tindak tanduk bahkan akal budi dengan tipu muslihatnya.
Marilah
kita ‘mengintip’ taktik dan strategi Iblis dalam menjerumuskan Hawa, wanita
pertama yang diciptakan Allah. Secar fisik, Hawa (wanita) lebih lemah dari pada
Adam (pria). Umumnya wanita (Hawa) lebih sering bekerja menggunakan emosi dan
mempunyai pengaruh kuat terhadap keputusan-keputusan yang di ambil oleh pria, suaminya.
Cealh ini sering dipakai oleh Iblis. Hawa tidak mendengar sendiri perintah
Allah yang melarang makan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ia
hanya mendengar dari suaminya – entah ia kurang matap mendengarnya atau Adam
kurang tepat memberitahu kepadanya.
Dari
perlengakapan senjata yang di sediakan Allah, kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa Tuhan telah mengetahui bagian-bagian tubuh kita yang rawan dan menjadi
target empuk untuk diserang Iblis. Tuhan juga mengetahui strategi-strategi
iblis yang berusaha menyerang kelemahan Tubuh kita.
Apa
strategi yang digunakan Iblis untuk kita melemahkan kita berkaitan dengan
perlengkapan senjata Allah ?
STRATEGI
PERTAMA : Meragukan Kebenaran.
TARGET
IBLIS : Meraka yang tidak begitu teguh
alis lemah dalam kebenaran Firman Alah.
Telah
kita pelajari bahwa ikat pinggang (Ef. 6:14a) menunjukkan pada kesiapan seorang
pelayan untuk bekerja sekaligus kesiapan untuk rendah hati. Bagi seorang
tentara/prajurit, diperlukan kesiapan untuk bertempur dan menunaikan tugas
pengabdian sebagai hamba Negara yang menaati perintah atasannya. Kesiapan ini
ditunjukkan oleh seorang prajurit dengan mengantungkan pistol pada ikat
pinggang yang mudah dijangkau dengan tangan sehingga begitu melihat bahaya
mengancam prajurit trsebut dapat segera meraih pistol dan menembak. Begitu pula
sarung pedang digantungkan di ikat pinggang sehingga dapat dengan mudah menarik
pedang dan menggunakannya untuk menyerang.
· Iblis, “Tentulah Allah berfirman : Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnyaa, bukan ?”
(Kej. 3:1)
· Hawa, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh
kami makan tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun
kamu raba buah itu nanti kamu mati.” (Kej. 3:3)
Perkataan
Hawa “jangan kamu makan ataupun kamu
raba” menunjukkan bahwa ia mulai meragukan perintah Allah yang sebenarnya.
Iblis
memulai strateginya untuk mengacaukan kebenaran karena dai memang bapa pendusta
(Yoh. 8:44) dan menginginkan iman kita tergoyah dari kebenaran Allah untuk
hidup tertipu.
· Iblis, “Sekali-kali kamu tidak akan mati … pada waktu kamu memakannya kamu akan menjadi
seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat”
Kembali
iblis mengarahkan Hawa akan ketidakbenaran Firman Tuhan karena Allah
menngatakan “… pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati …” (Kej.
2:17).
STRATEGI
KEDUA: Menyusupi hati kita dengan
ketidak adilan.
TARGET
IBLIS: Hati tempat bercokolnya emosi dan
perasaan kita; oleh sebab itu Tuhan memberikan baju zirah (Ef. 6:14b0 untuk
melindunginya.
Hati Hawa telah begitu terpengaruh
dengan perkataan si ular. Ia melihat buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya dan … ia akan menjadi Allah. Sungguh tidak adil! Allah yang menciptakan
dan memiliki manusia, Ia pula yang memberikan perintah tetapi Hawa malah
mengikuti bujukan si ular ketimbang perintah-Nya. Ketidakadilan lain juga
tampak saat kita marah atau benci pada sesame karena dengan marah
kita menyalahkan orang lain yang menggangu kepentingan kita. Saat iri hati, kita seolah-olah menyalahkan
Tuhan mengapa orang lain mendapatkan sesuatu sedangkan kita tidak? Juga dengan
bersikap tamak kita berusaha agar
semua menjadai milik kita dan orang lain tidak boleh memilikinya. Bila hati
tidak ditutup dengan zirah keadilan, iblis akan meracuninya dengan
ketidakadilan.
STRATEGI
KETIGA: Tindakan, perilaku dan
perjalanan hidup kita.
TARGET
IBLIS: Tindakan kita akibat dirasuki
oleh bujukan Iblis.
Tuhan
telah menyediakan kita kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera
(Ef. 6:15). Kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera merupakan hasil dari
hati yang dipenuhi oleh Injil berisi kasih sehingga kita tidak egois tetapi
mampu mengasihi sesame berdampak sekeliling kita dipenuhi damai sejahtera untuk
diteruskan kepada yang lain. Sebaliknya, jika kita mengikuti bujuk rayu Iblis,
yang terjadi adalah pertengakaran dan permusuhan, kekacauan dan kesengsaraan.
Hawa yang telah terpengaruh bertindak
menuruti rayuan iblis. Tangannya meraih buah, memakannya lalu memengaruhi Adam
untuk berbuat dosa juga. Akibatnya seluruh keturunan mereka terlahir sebagai
orang-orang berdosa! Dunia kemudian penuh dengan kekacauan dan kesengsaraan.
STARTEGI
KEEMPAT: Mencari celah untuk
menghancurkan kita.
TARGET
IBLIS: Titik kelemahan kita.
Tuhan
menyediakan kita perisa iman (Ef. 5:16a). perisai digunakan untuk menangkis
serangan dab melindungi setiap bagian dari tubuh kita. Iblis selalu mencari
celah untuk membidik panah apinya. Karena itu, marilah kita panddai-pandai
menggunakan iman untuk menangkisnya. Sebagai orang beriman, tidak seharusnya
kita memberi celah sedikitpun bagi pengaruh iblis untuk menyusupi kita. Iblis
tidak mencobai Adam yang mendapatkan Firman langsung dari Allah tetapi dia
meliha tcelah pada Hawa yang tidak mendengar sendiri sehingga lebih mudah
dipengaruhi. Namun Iblis juga melihat celah pada suami yang mudah terlena denga
bujjuk rayu sang istri seperti halnya Simson dan Delila.
STRATEGI
KELIMA: Memengaruhi cara berpikir kita.
TARGET
IBLIS: Otak, logika dan intelegensi
kita.
Tuhan
menyediakan ketopong keselamatan (Ef.6:17) agar logika kita tidak dipengaruhi
seerti Hawa. Ketika iblis membujuk Hawa dan memengaruhi logikanya, segera
logika Hawa bekerja. “Benarkah makan buah saja bisa mati? … wouw! Keren juga,
kalau dapat membedakan mana yang baik dan yang jahat bisa menjadi seperti
Allah! Otak, logika dan intelegensi sangat rawan diserang untuk tidak lagi
memercayai Allah, meragukan kuasa keberadaan dan kehadiran-Nya. Itu sebabnya
timbul teori-teori kontemporer, teori Darwin, Christian Science, dll. Yang
berpangkal pada logika dan intelegensi manusia. Perhatikan, kuasa kurban
Kristus telah menyelamatkan, menyucikan dan membarui kehidupan kita dan kiranya
pikiran kita selalu dilinddungi dengan ketopong keselamatan-Nya!
STARTEGI
KEENAM: Memengaruhi cara berpikir kita.
TARGET
IBLIS: Membuat kita ketakutan.
Tuhan telah menyediakan kita pedang
Roh itulah Firman Tuhan. Tak seharusnya kita takut akan intimidasi Iblis karena
Tuhan kita telah bangkit dan menang! Ketika Iblis mencobai Yesus, dia
memengaruhi hati-Nya dengan keinginan akan dunia, memengaruhi logika-Nya dengan
menggunakan ayat-ayat Firman Tuhan namun Yesus menyerangnya kembali menggunakan
Firman Tuhan. Sekarang giliran kita untuk melakukan hal yang sama seperti telah
dilakukan oleh-Nya.
Petrus telah memperingatkan kita, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si
Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang
yang dapat ditelannya.”(1 Ptr. 5:8) dipertegas oleh Yakobus, “Tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis maka ia akan lari
daripadamu!” (Yak. 4:7)
Marilah kita menggunakan SELURUH
PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH yang telah disediakan oleh-Nya hingga kita pun
menjadi pemenang seperti Dia!
0 Comments